Jurusan Agroekoteknologi adalah bidang studi yang menggabungkan ilmu pertanian, ekologi, dan teknologi untuk menciptakan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Program ini membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang budidaya tanaman, ilmu tanah, pemuliaan tanaman, hama dan penyakit tanaman, serta teknologi pertanian modern.
Untuk membantu persiapan tes masuk perguruan tinggi, berikut ini adalah kumpulan 100+ soal UTBK Agroekoteknologi lengkap dengan pembahasannya. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda dalam berbagai aspek pertanian modern, mulai dari bioteknologi, sistem pertanian berkelanjutan, hingga teknik budidaya tanaman yang inovatif.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Agroekoteknologi

Berikut ini adalah kisi-kisi soal tes masuk jurusan Agroekoteknologi yang mencakup berbagai topik penting yang akan diujikan dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Dengan memahami kisi-kisi ini, Anda dapat lebih siap dalam menghadapi UTBK dan meningkatkan peluang lolos ke jurusan ini!
- Konsep Dasar Agroekoteknologi
Menguji pemahaman tentang pengertian agroekoteknologi, peran teknologi dalam pertanian, serta prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.
- Tanah dan Ilmu Kesuburan Tanah
Menguji pengetahuan tentang sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Termasuk pengelolaan unsur hara, teknik pemupukan, dan analisis kesuburan tanah.
- Pemuliaan Tanaman (Genetika dan Bioteknologi)
Menguji pemahaman dasar tentang prinsip pemuliaan tanaman, persilangan genetik, serta aplikasi bioteknologi dalam pengembangan varietas unggul.
- Ekologi Pertanian
Menilai kemampuan dalam memahami interaksi antara tanaman, tanah, iklim, dan organisme lain di dalam ekosistem pertanian.
- Hama dan Penyakit Tanaman
Menguji pengetahuan tentang jenis hama dan penyakit pada tanaman serta metode pengendaliannya (kimia, biologi, dan mekanis).
- Teknologi Budidaya Tanaman
Menguji pemahaman tentang teknik budidaya tanaman dari tahap penanaman, perawatan, hingga panen. Termasuk penggunaan pupuk, irigasi, dan pengolahan lahan.
- Fisiologi Tanaman
Menguji pemahaman tentang proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan penyerapan nutrisi.
- Ilmu Gulma dan Pengendaliannya
Menguji kemampuan dalam mengenali jenis gulma, dampaknya terhadap hasil panen, serta teknik pengendaliannya (fisik, kimia, dan biologis).
- Teknologi Pangan dan Pascapanen
Menguji pemahaman tentang teknik penanganan hasil panen, pengolahan hasil pertanian, dan metode penyimpanan untuk mempertahankan kualitas produk.
- Mikrobiologi Pertanian
Menguji pengetahuan tentang peran mikroorganisme dalam pertanian, seperti bakteri pengikat nitrogen dan mikroba pengurai bahan organik.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Menilai kemampuan dalam pengelolaan air, tanah, dan keanekaragaman hayati untuk mendukung sistem pertanian yang berkelanjutan.
- Agronomi dan Teknik Produksi Tanaman
Menguji pengetahuan tentang teknik penanaman, pemupukan, dan pengolahan lahan untuk meningkatkan hasil pertanian.
- Sistem Irigasi dan Pengelolaan Air
Menguji kemampuan dalam merancang dan mengelola sistem irigasi yang efisien untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
- Teknologi Pertanian Presisi
Menilai pemahaman tentang penggunaan teknologi seperti sensor, drone, dan sistem otomatis dalam mendukung efisiensi produksi pertanian.
- Pertanian Organik dan Ramah Lingkungan
Menguji pemahaman tentang prinsip pertanian organik, penggunaan pupuk organik, dan teknik pengendalian hama alami.
Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Agroekoteknologi

Soal No. 1
Sebuah lahan pertanian mengalami penurunan produktivitas secara signifikan selama lima tahun terakhir. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa kadar nitrogen dan bahan organik mengalami penurunan drastis, sementara tingkat keasaman tanah meningkat. Seorang petani ingin menerapkan strategi jangka panjang yang tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah tetapi juga mendukung keberlanjutan sistem pertanian. Manakah strategi berikut yang paling tepat untuk diterapkan?
A. Menggunakan pupuk sintetis berbasis nitrogen secara intensif untuk mengembalikan kesuburan tanah dalam waktu singkat.
B. Menerapkan sistem rotasi tanaman dengan legum, menambahkan pupuk organik, dan melakukan pengapuran secara berkala.
C. Menggunakan pestisida dan herbisida untuk mengeliminasi hama serta gulma yang mungkin menghambat pertumbuhan tanaman.
D. Melakukan pengolahan tanah secara lebih intensif dengan membajak lahan lebih dalam untuk memperbaiki aerasi tanah.
E. Mengganti sistem pertanian konvensional dengan sistem hidroponik untuk menghindari ketergantungan pada kondisi tanah yang kurang subur.
Jawaban: B. Menerapkan sistem rotasi tanaman dengan legum, menambahkan pupuk organik, dan melakukan pengapuran secara berkala.
Pembahasan:
Pendekatan yang paling berkelanjutan adalah meningkatkan kesuburan tanah secara alami melalui rotasi tanaman dengan legum, yang dapat membantu meningkatkan kadar nitrogen melalui fiksasi biologis. Pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang akan meningkatkan kandungan bahan organik serta memperbaiki struktur tanah. Pengapuran dilakukan untuk menurunkan tingkat keasaman tanah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara. Strategi ini lebih ramah lingkungan dan memiliki efek jangka panjang dibandingkan dengan penggunaan pupuk sintetis secara berlebihan atau pengolahan tanah yang lebih intensif, yang justru dapat memperburuk kondisi tanah dalam jangka panjang.
Soal No. 2
Dalam sistem pertanian modern, teknologi pertanian presisi mulai banyak diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Salah satu contoh implementasi teknologi ini adalah penggunaan drone dan sensor tanah untuk mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk. Jika Anda bertugas sebagai agronom yang bertanggung jawab dalam menerapkan sistem pertanian presisi di suatu perkebunan besar, langkah strategis apa yang paling tepat dilakukan untuk mengoptimalkan teknologi ini?
A. Menggunakan drone untuk menyebarkan pupuk dan pestisida secara merata di seluruh lahan tanpa mempertimbangkan kondisi spesifik tanah dan tanaman.
B. Memasang sensor tanah di beberapa titik lahan untuk mengumpulkan data tentang kelembaban, pH, dan kandungan hara guna menentukan pemupukan dan irigasi yang lebih efisien.
C. Mengandalkan drone untuk melakukan pemantauan visual saja, tanpa melakukan analisis lebih lanjut terhadap kondisi tanah dan tanaman.
D. Menggunakan sensor tanah hanya pada musim hujan untuk menghindari kelebihan air pada tanaman.
E. Menggunakan drone hanya untuk mendeteksi hama dan gulma tanpa mengintegrasikannya dengan sistem pengelolaan lahan.
Jawaban: B. Memasang sensor tanah di beberapa titik lahan untuk mengumpulkan data tentang kelembaban, pH, dan kandungan hara guna menentukan pemupukan dan irigasi yang lebih efisien.
Pembahasan:
Salah satu prinsip utama pertanian presisi adalah pengelolaan input pertanian yang berbasis data untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Memasang sensor tanah di beberapa titik lahan akan memberikan data real-time tentang kelembaban, pH, dan kandungan hara, yang dapat membantu petani dalam mengoptimalkan penggunaan pupuk dan air, sehingga mengurangi pemborosan dan dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan drone yang hanya untuk menyebarkan pupuk secara merata tanpa analisis kondisi lahan tidak akan efektif, karena kebutuhan setiap bagian lahan bisa berbeda.
Soal No. 3
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas sistem pertanian organik dibandingkan dengan pertanian konvensional dalam jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun hasil panen pertanian organik pada tahun pertama lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional, produktivitasnya meningkat secara bertahap setelah tahun ketiga dan tanah tetap subur tanpa bergantung pada pupuk sintetis. Berdasarkan hasil tersebut, manakah kesimpulan yang paling tepat?
A. Pertanian organik tidak menguntungkan karena hasil panennya lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional pada awal penerapan.
B. Pertanian konvensional lebih baik karena mampu memberikan hasil yang lebih cepat dan stabil dibandingkan pertanian organik.
C. Pertanian organik memiliki keunggulan jangka panjang karena meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetis.
D. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia tetap diperlukan dalam pertanian organik untuk meningkatkan hasil panen di tahun pertama.
E. Pertanian organik hanya dapat diterapkan di daerah dengan kondisi tanah yang sudah subur sejak awal.
Jawaban: C. Pertanian organik memiliki keunggulan jangka panjang karena meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetis.
Pembahasan:
Pertanian organik berfokus pada penggunaan bahan alami untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi dampak lingkungan dari pupuk serta pestisida sintetis. Meskipun hasil panen pada awalnya lebih rendah, sistem ini memungkinkan perbaikan kualitas tanah dalam jangka panjang, sehingga produktivitas pertanian meningkat secara bertahap. Kesimpulan yang tepat adalah bahwa pertanian organik lebih berkelanjutan dalam jangka panjang dibandingkan pertanian konvensional yang bergantung pada input sintetis.
Soal No. 4
Seorang petani ingin mengembangkan sistem irigasi yang efisien untuk menghemat penggunaan air di lahan pertaniannya yang berlokasi di daerah dengan curah hujan rendah. Petani tersebut memiliki beberapa opsi sistem irigasi. Sistem irigasi mana yang paling tepat diterapkan agar efisiensi penggunaan air dapat ditingkatkan secara optimal?
A. Irigasi tetes yang langsung mengalirkan air ke akar tanaman dalam jumlah terbatas tetapi efisien.
B. Irigasi banjir, di mana air dialirkan secara besar-besaran ke seluruh lahan untuk memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup.
C. Irigasi pivot yang menyemprotkan air dari ketinggian sehingga seluruh lahan mendapat distribusi air secara merata.
D. Irigasi gravitasi, di mana air dialirkan dari saluran irigasi utama ke lahan secara langsung tanpa pengaturan volume air.
E. Irigasi sumur bor, yang mengambil air tanah dalam jumlah besar untuk mendukung pertumbuhan tanaman sepanjang tahun.
Jawaban: A. Irigasi tetes yang langsung mengalirkan air ke akar tanaman dalam jumlah terbatas tetapi efisien.
Pembahasan:
Dalam kondisi curah hujan rendah, penggunaan air harus dilakukan dengan efisien. Irigasi tetes adalah metode yang paling efektif karena air dialirkan langsung ke akar tanaman dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga mengurangi pemborosan akibat penguapan atau limpasan air. Metode irigasi lain seperti irigasi banjir dan pivot cenderung menyebabkan pemborosan air, sementara irigasi gravitasi dan sumur bor tidak mengoptimalkan efisiensi penggunaan air di daerah dengan curah hujan rendah.
Soal No. 5
Dalam sistem pertanian terpadu, pemuliaan tanaman menjadi faktor penting untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan tanaman terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pemuliaan dengan teknik bioteknologi untuk menghasilkan tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan. Bagaimana prinsip utama dalam pemuliaan tanaman dengan bioteknologi untuk meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan?
A. Menggunakan metode rekayasa genetika untuk memasukkan gen ketahanan terhadap kekeringan dari spesies lain ke dalam tanaman target.
B. Mengandalkan seleksi alam dan menunggu tanaman berkembang secara alami agar lebih tahan terhadap kekeringan.
C. Menggunakan pupuk sintetis dengan intensitas tinggi agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal meskipun dalam kondisi kering.
D. Meningkatkan frekuensi penyiraman tanaman agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kering secara perlahan.
E. Mengurangi kepadatan tanaman dalam satu lahan untuk memastikan setiap tanaman mendapatkan cukup air.
Jawaban: A. Menggunakan metode rekayasa genetika untuk memasukkan gen ketahanan terhadap kekeringan dari spesies lain ke dalam tanaman target.
Pembahasan:
Bioteknologi memungkinkan pemuliaan tanaman dengan lebih cepat dan spesifik dibandingkan metode konvensional. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memasukkan gen ketahanan terhadap kekeringan dari spesies lain melalui teknik rekayasa genetika, sehingga tanaman dapat tetap bertahan dalam kondisi lingkungan yang minim air. Pendekatan lain seperti seleksi alam dan peningkatan frekuensi penyiraman kurang efektif karena memerlukan waktu lama dan tidak memberikan solusi genetik yang spesifik.
Soal No. 6
Sebuah lahan pertanian mengalami penurunan produktivitas akibat degradasi tanah yang disebabkan oleh praktik pertanian yang tidak berkelanjutan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan teknik konservasi tanah. Teknik mana yang paling efektif untuk mengembalikan kesuburan tanah dalam jangka panjang?
A. Rotasi tanaman dengan mengganti jenis tanaman setiap musim tanam untuk menjaga keseimbangan unsur hara dalam tanah.
B. Pembakaran sisa tanaman setelah panen untuk membersihkan lahan dan mempercepat persiapan musim tanam berikutnya.
C. Penggunaan pupuk sintetis dalam jumlah besar agar tanah tetap subur tanpa perlu memperhatikan kondisi fisik dan biologinya.
D. Meningkatkan penggunaan herbisida dan pestisida untuk mengurangi kompetisi antara tanaman utama dan gulma.
E. Membiarkan lahan tidak ditanami selama bertahun-tahun agar tanah dapat pulih secara alami tanpa gangguan.
Jawaban: A. Rotasi tanaman dengan mengganti jenis tanaman setiap musim tanam untuk menjaga keseimbangan unsur hara dalam tanah.
Pembahasan:
Rotasi tanaman adalah salah satu teknik konservasi tanah yang bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah dengan mengganti jenis tanaman setiap musim. Hal ini mencegah penurunan unsur hara tertentu, mengurangi risiko hama dan penyakit, serta meningkatkan struktur tanah. Metode lain seperti pembakaran sisa tanaman dan penggunaan pupuk sintetis secara berlebihan justru dapat merusak ekosistem tanah dalam jangka panjang.
Soal No. 7
Seorang petani ingin meningkatkan produksi tanaman padi di sawahnya dengan menerapkan sistem pertanian presisi. Teknologi apa yang paling tepat digunakan dalam pendekatan ini?
A. Sensor tanah yang dapat mengukur kadar air dan unsur hara secara real-time untuk menentukan kebutuhan pemupukan dan irigasi.
B. Pemberian pupuk dan pestisida dalam jumlah besar agar pertumbuhan tanaman tetap optimal sepanjang musim tanam.
C. Meningkatkan kepadatan tanam dalam satu lahan agar lebih banyak tanaman yang tumbuh dan meningkatkan hasil panen.
D. Menggunakan tenaga kerja manual sepenuhnya tanpa bantuan teknologi agar lebih hemat biaya produksi.
E. Mengandalkan pola tanam tradisional tanpa analisis data lingkungan agar hasil panen tetap stabil seperti tahun-tahun sebelumnya.
Jawaban: A. Sensor tanah yang dapat mengukur kadar air dan unsur hara secara real-time untuk menentukan kebutuhan pemupukan dan irigasi.
Pembahasan:
Pertanian presisi memanfaatkan teknologi seperti sensor tanah, drone pemantau tanaman, dan sistem irigasi otomatis untuk meningkatkan efisiensi produksi. Sensor tanah dapat memberikan data akurat mengenai kondisi lahan secara real-time, sehingga petani dapat menyesuaikan pemupukan dan penyiraman sesuai kebutuhan tanaman. Cara lain seperti meningkatkan kepadatan tanam tanpa analisis lingkungan justru dapat menyebabkan kompetisi sumber daya yang lebih tinggi.
Soal No. 8
Sebuah perkebunan sawit ingin beralih ke sistem pertanian berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Langkah mana yang paling sesuai dengan prinsip pertanian berkelanjutan?
A. Menanam tanaman penutup tanah untuk mencegah erosi dan menjaga kelembaban tanah.
B. Menggunakan pupuk sintetis dalam jumlah besar untuk meningkatkan produksi dalam waktu singkat.
C. Menebang hutan secara masif untuk ekspansi lahan pertanian agar produksi sawit meningkat.
D. Menggunakan pestisida kimia secara rutin untuk memastikan tanaman tetap bebas dari hama sepanjang tahun.
E. Mengganti tanaman utama setiap musim tanam tanpa mempertimbangkan kebutuhan pasar dan iklim.
Jawaban: A. Menanam tanaman penutup tanah untuk mencegah erosi dan menjaga kelembaban tanah.
Pembahasan:
Pertanian berkelanjutan menekankan pada perlindungan lingkungan, efisiensi sumber daya, dan keseimbangan ekosistem. Salah satu strategi utama adalah menanam tanaman penutup tanah, yang dapat mengurangi erosi, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghemat air. Cara lain seperti penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan dapat merusak ekosistem dalam jangka panjang.
Soal No. 9
Seorang petani menemukan bahwa beberapa tanaman di ladangnya layu meskipun telah disiram secara rutin. Setelah dianalisis, ternyata akar tanaman mengalami pembusukan akibat infeksi jamur yang menyebar melalui tanah. Metode pengendalian hama dan penyakit tanaman mana yang paling tepat untuk mengatasi masalah ini?
A. Menggunakan agen hayati seperti Trichoderma spp. yang mampu menekan pertumbuhan jamur patogen di dalam tanah.
B. Menyiram tanaman dengan lebih banyak air agar akar tanaman tetap lembab dan tidak mengalami stres.
C. Meningkatkan dosis pupuk kimia untuk mempercepat pertumbuhan tanaman meskipun ada infeksi.
D. Mencabut seluruh tanaman yang terinfeksi dan membakar lahan agar jamur tidak menyebar.
E. Menyemprotkan insektisida untuk membunuh serangga yang berpotensi menyebarkan penyakit.
Jawaban: A. Menggunakan agen hayati seperti Trichoderma spp. yang mampu menekan pertumbuhan jamur patogen di dalam tanah.
Pembahasan:
Agen hayati seperti Trichoderma spp. merupakan mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan jamur patogen di tanah secara alami. Penggunaan agen hayati adalah bagian dari pengendalian hayati yang lebih ramah lingkungan dibandingkan metode kimia. Penyiraman berlebihan justru memperburuk kondisi akar yang sudah terinfeksi, sementara peningkatan dosis pupuk tidak akan menyelesaikan masalah penyakit tanaman.
Soal No. 10
Dalam sistem pertanian organik, petani harus menghindari penggunaan pestisida dan pupuk sintetis. Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk mengendalikan hama tanpa menggunakan bahan kimia adalah dengan memanfaatkan musuh alami. Manakah contoh musuh alami yang paling efektif dalam mengendalikan populasi hama?
A. Laba-laba dan kepik yang memangsa serangga hama seperti kutu daun dan wereng.
B. Herbisida alami untuk membunuh hama secara langsung tanpa mencemari lingkungan.
C. Fumigasi dengan gas beracun untuk membasmi semua organisme di dalam lahan pertanian.
D. Penggunaan perangkap listrik untuk menangkap serangga hama dalam jumlah besar.
E. Penyemprotan larutan garam untuk mengurangi aktivitas hama yang menyerang tanaman.
Jawaban: A. Laba-laba dan kepik yang memangsa serangga hama seperti kutu daun dan wereng.
Pembahasan:
Dalam sistem pertanian organik, pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan musuh alami seperti laba-laba, kepik, dan burung predator yang memangsa serangga hama. Cara ini lebih ramah lingkungan dan tidak merusak keseimbangan ekosistem. Metode seperti fumigasi dan penggunaan herbisida tidak sesuai dengan prinsip pertanian organik karena dapat membunuh mikroorganisme bermanfaat di dalam tanah.
Soal No. 11
Seorang petani hortikultura ingin meningkatkan hasil panennya dengan menggunakan metode hidroponik. Salah satu keunggulan utama sistem hidroponik dibandingkan pertanian konvensional adalah…
A. Meningkatkan penggunaan lahan karena tanaman dapat tumbuh lebih rapat tanpa persaingan sumber daya.
B. Mengurangi ketergantungan pada tanah karena tanaman mendapatkan nutrisi langsung dari larutan nutrisi.
C. Memerlukan lebih sedikit air dibandingkan pertanian tradisional karena tidak ada air yang terbuang melalui drainase.
D. Tidak memerlukan cahaya matahari sama sekali karena tanaman dapat tumbuh dalam lingkungan tertutup.
E. Menghasilkan tanaman yang lebih tahan terhadap semua jenis hama dan penyakit tanpa perlu perlakuan tambahan.
Jawaban: B. Mengurangi ketergantungan pada tanah karena tanaman mendapatkan nutrisi langsung dari larutan nutrisi.
Pembahasan:
Hidroponik adalah sistem pertanian tanpa tanah, di mana tanaman mendapatkan nutrisi langsung dari larutan yang disirkulasikan dalam sistem tertutup. Keunggulan lainnya adalah efisiensi air yang lebih tinggi (opsi C juga benar, tetapi bukan keunggulan utama). Namun, hidroponik tetap memerlukan cahaya matahari (atau lampu grow light) dan tidak otomatis membuat tanaman kebal terhadap hama dan penyakit.
Soal No. 12
Dalam sistem agroforestri, salah satu keuntungan ekologis yang paling signifikan adalah…
A. Meningkatkan kesuburan tanah melalui interaksi antara tanaman dan pohon-pohon peneduh.
B. Mempercepat pertumbuhan tanaman utama dengan menebang pohon-pohon di sekitar lahan pertanian.
C. Menghilangkan kebutuhan akan pupuk organik karena pohon menghasilkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
D. Mengurangi produksi karbon dioksida dengan cara meningkatkan pembakaran biomassa alami.
E. Meningkatkan penggunaan pestisida karena sistem agroforestri cenderung lebih rentan terhadap hama.
Jawaban: A. Meningkatkan kesuburan tanah melalui interaksi antara tanaman dan pohon-pohon peneduh.
Pembahasan:
Agroforestri menggabungkan tanaman pertanian dengan pohon atau tanaman berkayu untuk menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan. Pohon dalam agroforestri dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui dekomposisi daun dan siklus nutrisi alami, serta melindungi tanah dari erosi. Sebaliknya, penggunaan pestisida yang lebih tinggi atau pembakaran biomassa bukan bagian dari prinsip agroforestri yang berkelanjutan.
Soal No. 13
Sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan pupuk nitrogen secara berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, salah satunya adalah…
A. Meningkatkan produktivitas tanaman secara terus-menerus tanpa efek samping.
B. Mengurangi risiko pencemaran air tanah karena nitrogen mudah terurai dalam tanah.
C. Menurunkan kualitas air akibat pencucian nitrogen ke sumber air dan menyebabkan eutrofikasi.
D. Mengurangi emisi gas rumah kaca karena nitrogen tidak berkontribusi pada perubahan iklim.
E. Menghasilkan tanaman yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanpa perlu pestisida.
Jawaban: C. Menurunkan kualitas air akibat pencucian nitrogen ke sumber air dan menyebabkan eutrofikasi.
Pembahasan:
Pupuk nitrogen yang digunakan secara berlebihan dapat tercuci ke air tanah dan sungai melalui proses leaching, yang berkontribusi terhadap eutrofikasi (pertumbuhan alga yang berlebihan di perairan). Hal ini mengurangi kadar oksigen di air, yang dapat menyebabkan kematian ikan dan organisme perairan lainnya.
Soal No. 14
Salah satu inovasi dalam pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan adalah teknik feromon, yang bekerja dengan cara…
A. Meningkatkan daya tahan tanaman melalui rekayasa genetika agar tidak diserang hama.
B. Menggunakan senyawa kimia alami yang menarik serangga jantan ke perangkap, sehingga mengurangi perkembangbiakan hama.
C. Menyemprotkan antibiotik ke tanaman untuk mencegah penyebaran penyakit akibat serangga.
D. Menggunakan tanaman transgenik yang mampu menghasilkan racun insektisida sendiri.
E. Meningkatkan populasi hama agar ekosistem tetap seimbang dan predator alami tetap hidup.
Jawaban: B. Menggunakan senyawa kimia alami yang menarik serangga jantan ke perangkap, sehingga mengurangi perkembangbiakan hama.
Pembahasan:
Teknik feromon menggunakan zat kimia alami yang dihasilkan oleh serangga betina untuk menarik serangga jantan ke perangkap. Dengan cara ini, populasi hama dapat dikendalikan tanpa menggunakan pestisida kimia berbahaya. Metode ini sangat efektif dalam pertanian berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem.
Soal No. 15
Dalam ekosistem pertanian, keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekologi. Salah satu manfaat keanekaragaman hayati dalam sistem pertanian adalah…
A. Meningkatkan ketergantungan pada satu jenis tanaman agar lebih mudah dikelola.
B. Mengurangi kebutuhan akan rotasi tanaman karena hanya satu jenis tanaman yang ditanam setiap musim.
C. Meningkatkan ketahanan ekosistem terhadap perubahan iklim dan serangan hama.
D. Mengurangi variasi tanaman untuk memastikan hasil panen yang seragam sepanjang tahun.
E. Membantu petani menghindari metode pertanian organik yang kurang produktif.
Jawaban: C. Meningkatkan ketahanan ekosistem terhadap perubahan iklim dan serangan hama.
Pembahasan:
Keanekaragaman hayati dalam pertanian memungkinkan tanaman dan organisme tanah beradaptasi lebih baik terhadap perubahan lingkungan, sehingga mengurangi risiko gagal panen akibat hama atau perubahan iklim. Sistem pertanian monokultur (hanya menanam satu jenis tanaman) lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Soal No. 16
Dalam sistem pertanian regeneratif, salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah tanpa merusak ekosistem adalah…
A. Menggunakan pupuk kimia secara maksimal untuk meningkatkan produksi jangka pendek.
B. Menerapkan metode tanpa olah tanah (no-till farming) untuk menjaga struktur tanah dan meningkatkan kandungan karbon organik.
C. Mengandalkan monokultur agar hasil panen lebih seragam dan mudah dipasarkan.
D. Menebang hutan di sekitar lahan pertanian agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari.
E. Menggunakan pestisida sintetik dalam jumlah besar untuk memastikan semua hama tereliminasi.
Jawaban: B. Menerapkan metode tanpa olah tanah (no-till farming) untuk menjaga struktur tanah dan meningkatkan kandungan karbon organik.
Pembahasan:
Pertanian regeneratif bertujuan untuk memulihkan kesehatan tanah melalui metode seperti tanpa olah tanah (no-till farming), penanaman tanaman penutup tanah, dan rotasi tanaman. Cara ini mengurangi erosi, meningkatkan mikroba tanah, dan meningkatkan kapasitas tanah dalam menyerap karbon. Sebaliknya, monokultur dan penggunaan pestisida dalam jumlah besar justru merusak keseimbangan ekosistem.
Soal No. 17
Salah satu tantangan utama dalam pertanian berkelanjutan adalah memastikan keseimbangan antara produksi pangan dan pelestarian lingkungan. Strategi yang paling efektif untuk mencapai keseimbangan tersebut adalah…
A. Meningkatkan penggunaan pupuk kimia untuk memaksimalkan hasil panen dalam waktu singkat.
B. Menerapkan sistem pertanian berbasis ekologi seperti agroforestri dan pertanian organik.
C. Mengurangi jumlah lahan pertanian untuk menghindari eksploitasi sumber daya alam.
D. Mengandalkan pertanian berbasis monokultur agar efisiensi produksi lebih tinggi.
E. Memanfaatkan pestisida sintetis dalam jumlah besar untuk menghindari kerusakan tanaman akibat hama.
Jawaban: B. Menerapkan sistem pertanian berbasis ekologi seperti agroforestri dan pertanian organik.
Pembahasan:
Pendekatan agroforestri dan pertanian organik membantu meningkatkan keberlanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada input kimia, menjaga kesuburan tanah, serta mendukung biodiversitas. Sebaliknya, penggunaan pupuk kimia berlebihan dan monokultur dapat menyebabkan degradasi tanah dan ketergantungan tinggi pada bahan kimia.
Soal No. 18
Teknik pengelolaan hama terpadu (PHT) bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari serangan hama dengan cara…
A. Menggunakan pestisida dalam jumlah banyak untuk mencegah semua jenis hama muncul.
B. Memanfaatkan kombinasi metode biologis, mekanis, dan kimiawi secara selektif sesuai kebutuhan.
C. Mengabaikan hama sepenuhnya karena ekosistem akan menyesuaikan dirinya sendiri.
D. Menanam hanya satu jenis tanaman agar lebih mudah mengontrol hama.
E. Mengandalkan hama predator secara eksklusif tanpa intervensi lainnya.
Jawaban: B. Memanfaatkan kombinasi metode biologis, mekanis, dan kimiawi secara selektif sesuai kebutuhan.
Pembahasan:
Pengelolaan hama terpadu (PHT) adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai metode seperti penggunaan musuh alami, rotasi tanaman, perangkap feromon, serta aplikasi pestisida yang bijaksana hanya saat diperlukan. Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Soal No. 19
Salah satu efek negatif dari praktik monokultur dalam jangka panjang adalah…
A. Meningkatkan kesuburan tanah karena tanaman yang sama terus tumbuh setiap musim.
B. Mengurangi kebutuhan pupuk karena tidak ada variasi tanaman yang harus dipelihara.
C. Meningkatkan kerentanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
D. Menurunkan hasil panen dalam jangka pendek tetapi meningkatkan produktivitas jangka panjang.
E. Menghilangkan kebutuhan akan irigasi karena tanaman sudah beradaptasi dengan baik.
Jawaban: C. Meningkatkan kerentanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Pembahasan:
Monokultur (menanam satu jenis tanaman dalam skala besar secara berulang) menyebabkan pengurangan kesuburan tanah, peningkatan erosi, serta ketergantungan pada pestisida karena hama dan penyakit berkembang lebih cepat di lingkungan yang tidak bervariasi. Alternatifnya adalah polikultur atau rotasi tanaman, yang lebih ramah lingkungan.
Soal No. 20
Salah satu dampak dari perubahan iklim terhadap sektor pertanian adalah…
A. Peningkatan hasil panen karena suhu yang lebih tinggi selalu menguntungkan tanaman.
B. Stabilitas produksi pangan karena pola hujan tetap konsisten sepanjang tahun.
C. Peningkatan risiko gagal panen akibat perubahan pola curah hujan dan suhu ekstrem.
D. Berkurangnya kebutuhan irigasi karena perubahan iklim menyebabkan lebih banyak hujan.
E. Meningkatnya kesuburan tanah secara alami akibat peningkatan suhu global.
Jawaban: C. Peningkatan risiko gagal panen akibat perubahan pola curah hujan dan suhu ekstrem.
Pembahasan:
Perubahan iklim menyebabkan ketidakpastian cuaca, peningkatan suhu, serta perubahan pola curah hujan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan risiko gagal panen. Oleh karena itu, sektor pertanian perlu beradaptasi dengan metode seperti irigasi yang lebih efisien, pemilihan varietas tahan kekeringan, serta diversifikasi tanaman.
Persiapkan Diri dengan 100+ Soal Agroekoteknologi UTBK

Untuk dapat masuk ke jurusan Agroekoteknologi, diperlukan pemahaman yang kuat tentang berbagai konsep pertanian modern, keberlanjutan, dan teknologi budidaya. Soal-soal UTBK Agroekoteknologi ini dirancang untuk menguji kemampuan berpikir kritis serta pemahaman mendalam terhadap bidang ilmu pertanian.
Dengan lebih dari 100 soal lengkap beserta pembahasan, kamu bisa mengukur kesiapanmu dan memperdalam materi sebelum menghadapi ujian. Dapatkan soal lengkapnya dengan mengunjungi UTBK.or.id.