Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta menerapkan sistem seleksi masuk yang komprehensif dengan empat jalur penerimaan, yaitu Jalur Tes, Jalur Rapor, Jalur Prestasi Akademik, serta Jalur Prestasi Seni dan Olahraga. Seleksi masuk melalui jalur tes di Universitas Sanata Dharma (USD) dikenal dengan sebutan Tes PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru). Karena itu, pemahaman terhadap pola Soal Tes Masuk sangat diperlukan agar Anda mampu menunjukkan kemampuan berpikir logis dan potensi akademik saat mengerjakan Tes PMB.
Selain jalur tes, Universitas Sanata Dharma juga membuka jalur non-tes yang berbasis nilai rapor serta prestasi akademik maupun nonakademik. Keberagaman jalur seleksi ini memberikan fleksibilitas bagi calon mahasiswa untuk memilih mekanisme pendaftaran yang sesuai dengan capaian selama menempuh pendidikan di sekolah. Dalam proses pendaftaran, calon mahasiswa umumnya dapat menentukan pilihan program studi utama dan pilihan kedua, sesuai dengan ketentuan jalur seleksi yang berlaku di Universitas Sanata Dharma.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Tes Masuk Universitas Sanata Dharma

Kisi-kisi ini disusun untuk membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk melalui jalur Tes PMB Universitas Sanata Dharma. Dengan memahami cakupan materi Soal Tes Masuk Universitas Sanata Dharma, Anda dapat berlatih secara lebih terarah dan efektif.
1. Kemampuan Bahasa Indonesia Akademik
Mengukur kemampuan memahami teks berbahasa Indonesia dalam konteks akademik, mencakup ide pokok, simpulan bacaan, hubungan antarparagraf, serta ketepatan penggunaan kaidah bahasa dan logika berbahasa.
2. Penalaran Logis dan Analitis
Menilai kemampuan berpikir sistematis dalam menyelesaikan permasalahan logika, termasuk penarikan kesimpulan, analisis sebab-akibat, serta kemampuan mengevaluasi pernyataan berdasarkan informasi yang tersedia.
3. Kemampuan Numerik
Menguji kecakapan berhitung dan berpikir kuantitatif melalui soal aritmetika, perbandingan, persentase, deret angka, serta pemecahan masalah matematis sederhana hingga menengah yang menuntut ketelitian.
4. Bahasa Inggris Dasar
Mengukur penguasaan Bahasa Inggris tingkat dasar hingga menengah, meliputi pemahaman bacaan, kosakata umum, struktur kalimat, serta kemampuan memahami konteks penggunaan bahasa dalam situasi akademik.
5. Penalaran Verbal
Menilai kemampuan memahami dan mengolah informasi berbasis bahasa melalui soal sinonim, antonim, analogi kata, hubungan makna kata, serta penalaran berbasis kalimat atau paragraf pendek.
6. Pengetahuan Dasar Bidang Studi
Mengukur pemahaman awal peserta terhadap materi dasar yang berkaitan dengan program studi yang dipilih, seperti konsep umum sains, sosial, atau matematika sesuai karakteristik jurusan.
7. Logika Figural dan Pola Visual
Menguji kemampuan non-verbal melalui analisis pola gambar, hubungan bentuk, seri visual, serta kemampuan mengenali keteraturan dan transformasi bentuk secara logis.
8. Pemahaman Bacaan Non-Numerik
Menilai kemampuan peserta memahami informasi tertulis non-matematis, baik berupa teks naratif maupun ekspositori, lalu menentukan pernyataan yang benar, salah, atau paling sesuai dengan isi bacaan.
9. Kemampuan Berpikir Kritis
Mengukur kemampuan menilai kualitas argumen, membedakan fakta dan opini, serta mengambil keputusan logis berdasarkan data atau pernyataan yang disajikan dalam soal.
10. Tes Potensi Akademik Terpadu
Merupakan gabungan dari kemampuan verbal, numerik, dan logika yang dirancang untuk menilai kesiapan akademik peserta secara menyeluruh dalam menghadapi perkuliahan.
Contoh Soal Tes Masuk Universitas Sanata Dharma

Contoh soal Tes Masuk Universitas Sanata Dharma berikut disusun berdasarkan kisi-kisi Tes PMB dan dirancang untuk membantu Anda menghadapi seleksi masuk melalui jalur tes. Soal-soal ini difokuskan pada pengukuran kemampuan berpikir logis, penalaran dasar, serta pemahaman umum yang dibutuhkan dalam mengerjakan Tes PMB Universitas Sanata Dharma secara terarah dan efektif.
Soal Nomor 1
Dalam sebuah esai akademik, penulis membahas rendahnya kemampuan analisis mahasiswa tahun pertama. Paragraf awal menjelaskan bahwa kebiasaan belajar di jenjang sebelumnya lebih menekankan pada hafalan. Paragraf berikutnya menyoroti penggunaan sumber digital instan yang membuat mahasiswa jarang membaca teks panjang. Pada bagian akhir, penulis menyatakan bahwa peningkatan kemampuan analisis memerlukan perubahan strategi belajar sejak awal perkuliahan. Simpulan yang paling tepat berdasarkan keseluruhan teks tersebut adalah …
A. Rendahnya kemampuan analisis mahasiswa terutama disebabkan oleh kebiasaan belajar berbasis hafalan
B. Penggunaan sumber digital instan menjadi faktor utama menurunnya kemampuan analisis mahasiswa
C. Strategi belajar di perguruan tinggi sepenuhnya menentukan kemampuan analisis mahasiswa
D. Rendahnya kemampuan analisis mahasiswa dipengaruhi oleh pola belajar sebelumnya dan kebiasaan mengakses informasi instan
E. Mahasiswa perlu membiasakan diri membaca teks panjang sejak awal perkuliahan
Jawaban: D
Pembahasan: Soal ini menuntut Anda mengintegrasikan seluruh gagasan utama dari setiap paragraf, bukan memilih pernyataan yang benar secara terpisah. Teks menunjukkan dua faktor penyebab yang saling berkaitan, yaitu pola belajar sebelumnya dan kebiasaan mengakses informasi instan, kemudian dihubungkan dengan kebutuhan perubahan strategi. Simpulan yang tepat harus mencerminkan hubungan sebab yang bersifat menyeluruh dan tidak parsial.
Soal Nomor 2
Seorang peneliti menyatakan bahwa penerapan metode diskusi aktif akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada beberapa kelas metode tersebut telah diterapkan secara konsisten, tetapi peningkatan kemampuan berpikir kritis tidak terjadi secara signifikan. Kesimpulan paling logis berdasarkan kondisi tersebut adalah …
A. Metode diskusi aktif tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis
B. Mahasiswa belum siap mengikuti metode diskusi aktif
C. Evaluasi yang dilakukan tidak mampu mengukur kemampuan berpikir kritis
D. Penerapan metode diskusi aktif dilakukan secara tidak konsisten
E. Terdapat faktor lain yang memengaruhi kemampuan berpikir kritis selain metode pembelajaran
Jawaban: E
Pembahasan: Dalam penalaran logis, ketika sebuah hubungan sebab tidak menghasilkan dampak seperti yang diharapkan, hal tersebut tidak langsung meniadakan hubungan tersebut. Data justru menunjukkan kemungkinan adanya variabel lain yang memengaruhi hasil. Oleh karena itu, kesimpulan yang paling rasional adalah mengakui peran faktor tambahan tanpa menolak sepenuhnya pengaruh metode pembelajaran.
Soal Nomor 3
Sebuah lembaga pelatihan mencatat jumlah peserta sebanyak 400 orang pada tahun pertama. Jumlah tersebut meningkat sebesar 25 persen pada tahun kedua dan kembali meningkat dengan persentase yang sama pada tahun ketiga. Jika lembaga menetapkan batas maksimal peserta sebanyak 700 orang, keputusan paling tepat agar kebijakan tidak dilanggar adalah …
A. Membatasi jumlah peserta sejak tahun kedua
B. Mengurangi persentase kenaikan pada tahun ketiga
C. Menetapkan ulang batas maksimal peserta
D. Menghentikan pendaftaran pada pertengahan tahun ketiga
E. Menurunkan jumlah peserta awal pada tahun pertama
Jawaban: A
Pembahasan: Untuk menyelesaikan soal ini, Anda perlu menghitung pertumbuhan bertahap. Dari 400 peserta, peningkatan 25 persen menghasilkan 500 peserta pada tahun kedua. Jika kembali meningkat 25 persen, jumlah peserta menjadi 625 pada tahun ketiga, masih di bawah batas 700. Namun, untuk menjaga kebijakan tetap aman dan berkelanjutan, pembatasan sejak tahun kedua menjadi keputusan paling logis dibanding mengubah aturan yang sudah ditetapkan.
Soal Nomor 4
Dalam sebuah artikel kebijakan pendidikan, istilah “relevansi kurikulum” digunakan untuk menjelaskan hubungan antara materi pembelajaran dan kebutuhan dunia kerja. Makna istilah tersebut paling tepat jika disesuaikan dengan konteks kalimat adalah …
A. Tingkat kesulitan materi yang diajarkan di perguruan tinggi
B. Kesesuaian antara isi pembelajaran dan tuntutan kebutuhan profesional
C. Proses penyusunan kurikulum oleh lembaga pendidikan
D. Evaluasi hasil belajar mahasiswa setelah lulus
E. Perbandingan kurikulum antarperguruan tinggi
Jawaban: B
Pembahasan: Penalaran verbal dalam soal ini mengharuskan Anda memahami makna istilah berdasarkan konteks penggunaan. Istilah relevansi tidak merujuk pada proses atau evaluasi, melainkan pada tingkat kesesuaian. Dengan melihat hubungan antara pembelajaran dan dunia kerja, makna yang tepat adalah keterkaitan langsung antara isi kurikulum dan kebutuhan profesional.
Soal Nomor 5
Read the following statement.
Online learning provides flexibility for students to manage their study time. Nevertheless, some students struggle with self-discipline and time management. The main idea of the statement is …
A. Online learning reduces students’ responsibility
B. Self-discipline is not required in online learning
C. Online learning offers flexibility but also presents challenges
D. Students prefer online learning to face-to-face learning
E. Time management skills are unnecessary in higher education
Jawaban: C
Pembahasan: Untuk menemukan gagasan utama, Anda perlu memperhatikan hubungan antaride dalam kalimat. Pernyataan pertama menonjolkan kelebihan, sedangkan kalimat kedua menunjukkan kendala. Gagasan utama harus mencakup kedua sisi tersebut secara seimbang, sehingga tidak hanya fokus pada manfaat atau kelemahan semata.
Soal Nomor 6
Seorang calon mahasiswa memilih program studi berbasis sains terapan. Dalam sebuah pengantar materi, dijelaskan bahwa proses ilmiah tidak hanya menekankan hasil akhir, tetapi juga konsistensi metode, pengujian hipotesis, dan validitas data. Jika seorang peserta hanya mampu menghafal rumus tanpa memahami hubungan antarvariabel, maka kemampuan yang paling lemah berdasarkan konteks tersebut adalah …
A. Penguasaan teori dasar yang bersifat konseptual
B. Kemampuan mengingat informasi faktual
C. Kecepatan dalam menyelesaikan soal berbasis perhitungan
D. Pemahaman awal terhadap konsep dasar bidang studi yang dipilih
E. Ketelitian dalam mengikuti prosedur praktikum
Jawaban: D
Pembahasan: Soal ini menguji pengetahuan dasar bidang studi dengan menekankan pemahaman konsep, bukan hafalan. Ketika peserta hanya mengingat rumus tanpa memahami keterkaitan antarvariabel, hal tersebut menunjukkan lemahnya pemahaman konseptual. Cara mengerjakannya adalah dengan mengidentifikasi tuntutan utama dalam pembelajaran sains, yaitu pemahaman hubungan konsep, metode, dan data, bukan sekadar kemampuan mengingat.
Soal Nomor 7
Sebuah rangkaian pola visual digambarkan sebagai berikut.
Pola 1 berupa segitiga hitam menghadap ke atas.
Pola 2 berupa segitiga hitam menghadap ke kanan.
Pola 3 berupa segitiga putih menghadap ke bawah.
Pola 4 berupa segitiga putih menghadap ke kiri.
Jika pola tersebut berlanjut secara konsisten, maka bentuk dan arah pada pola ke-5 yang paling logis adalah …
A. Segitiga hitam menghadap ke atas
B. Segitiga putih menghadap ke kanan
C. Segitiga hitam menghadap ke kiri
D. Segitiga putih menghadap ke atas
E. Segitiga hitam menghadap ke bawah
Jawaban: E
Pembahasan: Untuk menentukan pola ke-5, perhatikan terlebih dahulu perubahan arah segitiga. Pola menunjukkan bahwa arah segitiga berputar 90 derajat searah jarum jam pada setiap langkah, yaitu dari atas, ke kanan, ke bawah, lalu ke kiri. Dengan demikian, arah pada pola ke-5 kembali menghadap ke bawah. Selanjutnya, perhatikan perubahan warna. Warna segitiga berubah setiap dua langkah, ditunjukkan oleh dua pola pertama berwarna hitam dan dua pola berikutnya berwarna putih. Setelah dua pola berwarna putih, warna kembali berubah menjadi hitam. Dengan menggabungkan perubahan arah dan warna tersebut, pola ke-5 berupa segitiga hitam yang menghadap ke bawah.
Soal Nomor 8
Bacalah ringkasan teks berikut.
Sebuah laporan menyatakan bahwa peningkatan akses teknologi di lingkungan pendidikan tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Laporan tersebut menekankan bahwa tanpa pendampingan dan strategi penggunaan yang tepat, teknologi justru dapat mengalihkan fokus belajar peserta didik. Pernyataan yang paling sesuai dengan isi teks tersebut adalah …
A. Teknologi selalu meningkatkan kualitas pembelajaran
B. Teknologi dapat menjadi hambatan belajar jika tidak digunakan secara tepat
C. Kualitas pembelajaran sepenuhnya ditentukan oleh strategi pengajar
D. Akses teknologi harus dibatasi di lingkungan pendidikan
E. Peserta didik belum siap menggunakan teknologi dalam pembelajaran
Jawaban: A
Pembahasan: Soal ini menilai kemampuan memahami bacaan non-numerik dengan cara mencocokkan isi teks dan pernyataan. Teks menekankan hubungan bersyarat antara teknologi dan kualitas pembelajaran, bukan hubungan mutlak. Cara mengerjakannya adalah dengan menolak pernyataan yang bersifat absolut dan memilih pernyataan yang benar-benar mencerminkan isi bacaan secara utuh.
Soal Nomor 9
Seorang analis menyatakan bahwa sebuah kebijakan pendidikan berhasil karena tingkat kelulusan meningkat. Namun, data lain menunjukkan bahwa standar kelulusan diturunkan pada periode yang sama. Penilaian paling kritis terhadap argumen analis tersebut adalah …
A. Argumen tersebut valid karena didukung oleh data kelulusan
B. Argumen tersebut lemah karena mengabaikan faktor perubahan standar
C. Argumen tersebut tidak relevan dengan kualitas pendidikan
D. Data kelulusan lebih penting daripada standar penilaian
E. Keberhasilan kebijakan tidak dapat diukur melalui data apa pun
Jawaban: B
Pembahasan: Soal ini menguji kemampuan berpikir kritis dengan menilai kualitas argumen. Cara mengerjakannya adalah mengidentifikasi asumsi tersembunyi dalam argumen. Peningkatan kelulusan tidak otomatis menunjukkan keberhasilan kebijakan jika terdapat perubahan standar. Dengan demikian, argumen tersebut lemah karena tidak mempertimbangkan faktor penting yang memengaruhi data.
Soal Nomor 10
Seorang peserta tes dihadapkan pada tiga informasi berikut.
Pertama, mahasiswa dengan kemampuan membaca cepat cenderung lebih efisien dalam memahami teks akademik.
Kedua, efisiensi belajar berpengaruh terhadap manajemen waktu.
Ketiga, mahasiswa dengan manajemen waktu baik memiliki peluang adaptasi perkuliahan yang lebih tinggi.
Kesimpulan logis yang paling tepat berdasarkan informasi tersebut adalah …
A. Semua mahasiswa yang membaca cepat pasti berhasil di perguruan tinggi
B. Kemampuan membaca cepat tidak berkaitan dengan adaptasi perkuliahan
C. Kemampuan membaca cepat dapat mendukung adaptasi perkuliahan melalui efisiensi belajar dan manajemen waktu
D. Manajemen waktu tidak dipengaruhi oleh cara belajar
E. Adaptasi perkuliahan hanya ditentukan oleh kemampuan membaca
Jawaban: C
Pembahasan: Soal ini merupakan Tes Potensi Akademik terpadu yang menuntut integrasi informasi verbal dan logis. Cara mengerjakannya adalah dengan menyusun rantai hubungan sebab-akibat secara runtut tanpa menambahkan asumsi baru. Kesimpulan yang tepat harus mencerminkan hubungan tidak langsung antarvariabel yang disajikan dalam informasi awal.
Soal Nomor 11
Dalam sebuah kajian literasi perguruan tinggi, dibahas perubahan cara mahasiswa memahami bacaan akademik di tengah melimpahnya sumber digital. Uraian awal menekankan kemudahan akses informasi, dilanjutkan dengan temuan bahwa banyak mahasiswa membaca secara parsial. Pada bagian penutup, penulis menegaskan pentingnya kemampuan memahami teks secara menyeluruh. Simpulan yang paling tepat berdasarkan keseluruhan teks tersebut adalah …
A. Kemudahan akses digital membuat mahasiswa tidak lagi perlu membaca secara mendalam B. Pola membaca parsial lebih sesuai dengan kebutuhan akademik masa kini
C. Teks akademik seharusnya disederhanakan agar mudah dipahami
D. Membaca secara selektif merupakan strategi belajar yang paling efektif
E. Kemampuan memahami teks secara utuh tetap diperlukan dalam konteks akademik modern
Jawaban: E
Pembahasan: Untuk menentukan simpulan, Anda perlu mengaitkan seluruh gagasan utama dari awal hingga akhir teks. Informasi tentang akses digital dan pola membaca parsial berfungsi sebagai latar, sedangkan penegasan terakhir menunjukkan posisi penulis. Simpulan yang tepat harus mencerminkan sikap akhir tersebut, bukan hanya salah satu fakta pendukung.
Soal Nomor 12
Seorang pengajar berpendapat bahwa peningkatan interaksi kelas akan meningkatkan pemahaman mahasiswa. Pada praktiknya, interaksi kelas meningkat, tetapi hasil evaluasi menunjukkan pemahaman mahasiswa relatif sama. Berdasarkan kondisi tersebut, kesimpulan logis yang paling tepat adalah …
A. Interaksi kelas tidak selalu menghasilkan peningkatan pemahaman
B. Metode interaktif sebaiknya tidak digunakan dalam pembelajaran
C. Evaluasi pembelajaran tidak mampu mengukur pemahaman mahasiswa
D. Mahasiswa belum mampu mengikuti pembelajaran interaktif
E. Pengajar tidak menjalankan metode interaktif secara konsisten
Jawaban: A
Pembahasan: Soal ini menguji kemampuan menilai hubungan sebab-akibat. Cara mengerjakannya adalah dengan membandingkan klaim awal dan data hasil. Ketidaksesuaian antara keduanya menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak bersifat mutlak, sehingga kesimpulan yang tepat adalah mengakui keterbatasan klaim awal tanpa menolak seluruh pendekatan.
Soal Nomor 13
Sebuah kegiatan pelatihan mencatat jumlah peserta awal sebanyak 160 orang. Panitia menyampaikan bahwa pada minggu kedua jumlah peserta berkurang 25 persen akibat penyesuaian jadwal. Pada minggu ketiga, jumlah peserta yang tersisa kembali berkurang 20 persen karena seleksi lanjutan. Jumlah peserta pada akhir minggu ketiga adalah …
A. 84 orang
B. 90 orang
C. 96 orang
D. 100 orang
E. 120 orang
Jawaban: C
Pembahasan: Langkah pertama adalah menghitung pengurangan pada minggu kedua, yaitu 25 persen dari 160 orang, sehingga jumlah peserta menjadi 120 orang. Selanjutnya, pada minggu ketiga jumlah peserta kembali berkurang 20 persen dari 120 orang, yaitu sebanyak 24 orang, sehingga tersisa 96 orang. Dengan melakukan perhitungan secara bertahap sesuai urutan waktu, diperoleh jumlah peserta akhir sebesar 96 orang.
Soal Nomor 14
Perhatikan pernyataan berikut.
Integrity in education builds trust among students and institutions. Without integrity, academic achievements lose their meaning. The statement mainly emphasizes that …
A. Academic achievement is more important than integrity
B. Trust is irrelevant in educational institutions
C. Integrity is essential to maintain the value of academic achievement
D. Educational institutions rarely apply integrity
E. Academic integrity limits student creativity
Jawaban: C
Pembahasan: Soal ini menuntut kemampuan menangkap gagasan utama. Cara mengerjakannya adalah dengan melihat hubungan antarkalimat, di mana kalimat kedua memperkuat kalimat pertama. Gagasan utama harus mencakup pesan inti tersebut secara ringkas dan tidak menyimpang dari konteks.
Soal Nomor 15
Dalam sebuah artikel kebijakan pendidikan, istilah “objektif” digunakan untuk menjelaskan proses penilaian hasil belajar mahasiswa. Makna kata tersebut paling tepat jika disesuaikan dengan konteks adalah …
A. Dilaksanakan secara cepat dan praktis
B. Mengutamakan kepentingan institusi
C. Berdasarkan penilaian pribadi pengajar
D. Dilakukan secara adil dan berdasarkan kriteria yang jelas
E. Berfokus pada hasil akhir tanpa proses
Jawaban: D
Pembahasan: Untuk soal penalaran verbal, kunci penyelesaian terletak pada konteks penggunaan kata. Istilah objektif dalam penilaian berkaitan dengan keadilan dan kejelasan kriteria, bukan kecepatan atau preferensi pribadi. Dengan memahami fungsi istilah tersebut dalam kalimat, makna yang paling tepat dapat ditentukan.
Soal Nomor 16
Pada pengantar perkuliahan suatu program studi, dosen menekankan bahwa pemahaman konsep dasar lebih penting daripada kemampuan menghafal istilah. Ia memberi contoh bahwa mahasiswa yang memahami hubungan sebab-akibat dalam suatu konsep akan lebih mudah mempelajari materi lanjutan dibandingkan mahasiswa yang hanya mengingat definisi. Berdasarkan konteks tersebut, kemampuan awal yang paling menentukan keberhasilan studi adalah …
A. Kecepatan dalam mengingat istilah teknis
B. Ketepatan menjawab soal-soal hafalan
C. Penguasaan materi lanjutan sejak awal
D. Pemahaman konsep dasar yang saling berkaitan
E. Kemampuan menyelesaikan soal hitungan kompleks
Jawaban: D
Pembahasan: Untuk menjawab soal ini, Anda perlu memahami penekanan utama dalam pernyataan dosen, yaitu pentingnya memahami hubungan antarkonsep dibandingkan sekadar menghafal istilah. Mahasiswa yang memahami konsep dasar secara menyeluruh akan lebih mudah mengikuti materi lanjutan karena mampu mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Oleh sebab itu, kemampuan awal yang paling menentukan adalah pemahaman konsep dasar yang saling berkaitan.
Soal Nomor 17
Perhatikan pola figural berikut secara konseptual.
Bentuk pertama adalah lingkaran hitam utuh.
Bentuk kedua adalah lingkaran putih dengan garis diagonal.
Bentuk ketiga adalah persegi hitam dengan garis diagonal.
Bentuk keempat adalah persegi putih tanpa garis.
Jika pola perubahan bentuk, warna, dan garis tersebut berlanjut secara konsisten, maka bentuk kelima yang paling logis adalah …
A. Segitiga hitam dengan garis diagonal
B. Segitiga putih tanpa garis
C. Segitiga hitam tanpa garis
D. Persegi hitam dengan garis diagonal
E. Lingkaran putih dengan garis diagonal
Jawaban: A
Pembahasan: Bentuk berubah setiap dua langkah, yaitu dari lingkaran ke persegi, sehingga pola berikutnya menjadi segitiga. Warna berganti setiap langkah dari hitam ke putih, sehingga pola kelima kembali berwarna hitam. Garis diagonal muncul kembali setelah satu langkah tanpa garis. Dengan mengikuti ketiga pola tersebut secara bersamaan, diperoleh segitiga hitam dengan garis diagonal.
Soal Nomor 18
Sebuah teks ekspositori menjelaskan bahwa peningkatan fasilitas pendidikan belum tentu diikuti oleh peningkatan kualitas pembelajaran. Penulis menekankan bahwa kualitas lebih dipengaruhi oleh pemanfaatan fasilitas tersebut secara efektif. Pernyataan yang paling sesuai dengan isi teks tersebut adalah …
A. Fasilitas pendidikan tidak berpengaruh terhadap pembelajaran
B. Kualitas pembelajaran sepenuhnya ditentukan oleh pendidik
C. Pemanfaatan fasilitas secara tepat lebih penting daripada jumlah fasilitas
D. Peningkatan fasilitas selalu meningkatkan kualitas pembelajaran
E. Pembelajaran efektif tidak membutuhkan fasilitas pendidikan
Jawaban: C
Pembahasan: Soal ini menguji kemampuan memahami bacaan dengan mencermati hubungan sebab dan penekanan utama teks. Teks tidak menolak pentingnya fasilitas, tetapi menegaskan bahwa kualitas pembelajaran lebih ditentukan oleh cara fasilitas tersebut dimanfaatkan. Oleh karena itu, pernyataan yang paling sesuai adalah yang menekankan pentingnya pemanfaatan fasilitas secara efektif dibandingkan jumlah fasilitas itu sendiri.
Soal Nomor 19
Seorang pengamat menyatakan bahwa suatu kebijakan pendidikan berhasil karena angka partisipasi meningkat. Namun, data lain menunjukkan bahwa peningkatan tersebut terjadi bersamaan dengan kewajiban administratif yang memaksa partisipasi. Penilaian paling kritis terhadap pernyataan pengamat tersebut adalah …
A. Kebijakan tersebut pasti berhasil karena partisipasi meningkat
B. Argumen tersebut lemah karena tidak membedakan partisipasi sukarela dan terpaksa
C. Data partisipasi tidak relevan dalam menilai kebijakan
D. Keberhasilan kebijakan hanya dapat diukur melalui angka partisipasi
E. Kebijakan pendidikan tidak dapat dievaluasi secara objektif
Jawaban: B
Pembahasan:Untuk menilai argumen secara kritis, Anda perlu mengidentifikasi asumsi yang digunakan. Pernyataan pengamat menganggap peningkatan partisipasi sebagai indikator keberhasilan tanpa mempertimbangkan konteks terjadinya partisipasi tersebut. Ketika partisipasi meningkat karena kewajiban administratif, maka kesimpulan tentang keberhasilan kebijakan menjadi lemah karena tidak membedakan antara partisipasi sukarela dan partisipasi terpaksa.
Soal Nomor 20
Seorang mahasiswa memiliki kemampuan membaca cepat, kemampuan numerik yang baik, dan penalaran logis yang cukup. Data menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kombinasi ketiga kemampuan tersebut cenderung lebih mudah beradaptasi dengan tuntutan perkuliahan. Kesimpulan paling tepat berdasarkan informasi tersebut adalah …
A. Kemampuan membaca cepat lebih penting daripada kemampuan lainnya
B. Kemampuan numerik menjadi faktor utama adaptasi perkuliahan
C. Penalaran logis tidak berpengaruh terhadap keberhasilan studi
D. Setiap kemampuan berdiri sendiri tanpa saling memengaruhi
E. Kombinasi kemampuan verbal, numerik, dan logika mendukung kesiapan akademik
Jawaban: E
Pembahasan: Dalam menyusun kesimpulan, Anda harus menghubungkan seluruh informasi yang disajikan secara runtut. Data menunjukkan bahwa kemampuan membaca cepat, kemampuan numerik, dan penalaran logis saling melengkapi dalam mendukung adaptasi perkuliahan. Oleh karena itu, kesimpulan yang tepat adalah yang mencerminkan keterpaduan ketiga kemampuan tersebut sebagai faktor pendukung kesiapan akademik mahasiswa.
Ingin Latihan Soal Tes Masuk Universitas Sanata Dharma yang Lebih Lengkap dengan Pembahasan?

Persiapkan diri Anda menghadapi seleksi masuk Universitas Sanata Dharma dengan mengerjakan kumpulan Soal Tes Masuk yang lebih lengkap dan disertai pembahasan di utbk.or.id. Melalui latihan yang terstruktur, Anda dapat memahami pola soal yang sering muncul sekaligus mengetahui cara penyelesaiannya secara tepat. Gunakan latihan soal dan pembahasan ini untuk mengevaluasi kemampuan Anda, lalu fokuskan latihan pada bagian yang masih perlu ditingkatkan agar peluang lolos seleksi masuk Universitas Sanata Dharma semakin besar.