100 Soal TKA Bahasa Indonesia + Kunci Jawaban SMA SMK

Share ke:
100 Soal TKA Bahasa Indonesia + Kunci Jawaban SMA SMK

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) tingkat SMA/SMK. Penguasaan materi Bahasa Indonesia tidak hanya berfokus pada pemahaman teks, tetapi juga mencakup keterampilan analisis, penalaran, serta kemampuan menulis yang logis dan efektif. Melalui latihan soal TKA Bahasa Indonesia, peserta dapat mengasah kemampuan mereka dalam memahami berbagai jenis teks, menemukan ide pokok, hingga menyusun kalimat dan paragraf sesuai kaidah bahasa.

Selain sebagai persiapan menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi atau ujian sekolah, latihan soal TKA Bahasa Indonesia juga bermanfaat untuk meningkatkan kecakapan literasi sehari-hari. Dengan berlatih secara konsisten, siswa dapat membiasakan diri berpikir kritis, membaca cepat namun teliti, serta mengekspresikan gagasan secara runtut. Hal ini tentu menjadi bekal penting tidak hanya dalam ujian, tetapi juga dalam kehidupan akademik dan profesional di masa depan.

Kisi-Kisi Soal Bahasa Indonesia untuk Tes Kemampuan Akademik SMA SMK

Kisi-kisi ini berfungsi sebagai panduan utama dalam mempelajari materi TKA Bahasa Indonesia. Dengan memahami ruang lingkup kompetensi yang diuji, siswa dapat lebih fokus dalam berlatih soal, sehingga persiapan menjadi lebih efektif dan terarah.

  • Membaca Pemahaman
    Mengukur kemampuan memahami teks bacaan akademik maupun non-akademik, menemukan ide pokok, detail penting, simpulan, serta makna implisit dalam teks.
  • Struktur Teks dan Jenis Teks
    Menguji pemahaman struktur teks eksposisi, narasi, deskripsi, argumentasi, laporan, prosedur, hingga teks sastra (puisi, cerpen, drama).
  • Kaidah Bahasa dan Tata Kalimat
    Menguji penggunaan ejaan, tanda baca, diksi, kalimat efektif, serta struktur paragraf yang logis dan kohesif.
  • Kosakata dan Makna Kata
    Mengukur penguasaan sinonim, antonim, homonim, makna denotatif–konotatif, serta pemahaman kata dalam konteks kalimat.
  • Analisis Wacana dan Pragmatik
    Kemampuan menginterpretasi maksud penulis, sikap penulis, amanat dalam teks, serta hubungan antar kalimat dan paragraf dalam wacana.
  • Ringkasan dan Parafrasa
    Mengukur kemampuan menyusun ringkasan teks dengan mempertahankan ide utama, serta membuat parafrasa dari teks asli tanpa mengubah makna.
  • Keterampilan Menulis Akademik
    Menguji kemampuan menyusun kalimat, paragraf, dan teks pendek yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, serta koherensi antarkalimat.
  • Kebahasaan dalam Konteks Sastra
    Mengukur apresiasi bahasa dalam teks sastra: gaya bahasa, majas, tema, tokoh, dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya.
  • Keterampilan Analitis
    Soal HOTS yang menguji analisis perbandingan teks, penalaran kritis, serta penyelesaian masalah berbasis bacaan kontekstual.

Keunggulan Soal TKA Bahasa Indonesia Kami

Soal-soal TKA Bahasa Indonesia ini disusun secara sistematis dengan mengacu pada kisi-kisi resmi dan dilengkapi tingkat kesulitan yang bertahap. Tidak hanya melatih pemahaman dasar, soal-soal ini juga mendorong siswa mengasah kemampuan berpikir kritis, analitis, serta menyusun jawaban yang logis. Dengan pendekatan komprehensif ini, siswa bisa lebih siap menghadapi tantangan dalam ujian, baik di tingkat sekolah maupun seleksi masuk perguruan tinggi.

Keunggulan:

  • Mengacu pada Kisi-Kisi Resmi
    Semua soal dibuat sesuai indikator kompetensi TKA Bahasa Indonesia untuk SMA/SMK, sehingga materi yang dipelajari benar-benar relevan dengan kebutuhan ujian. Dengan memahami kisi-kisi, siswa dapat lebih fokus dan efisien dalam belajar.
  • Lengkap dengan Kunci Jawaban
    Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban yang jelas, sehingga memudahkan siswa untuk mengecek hasil pekerjaannya. Hal ini membantu dalam evaluasi mandiri sekaligus memperbaiki kesalahan agar pemahaman semakin kuat.
  • Memuat Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
    Tidak hanya soal dasar, tersedia juga soal-soal tingkat lanjut yang menuntut penalaran kritis, analisis mendalam, serta keterampilan memecahkan masalah. Latihan soal HOTS ini sangat penting untuk membiasakan siswa menghadapi tipe soal seleksi masuk perguruan tinggi.
  • Variasi Jenis Soal
    Soal disusun dengan variasi beragam, mulai dari pilihan ganda, pemahaman teks, analisis wacana, hingga keterampilan menulis. Variasi ini membuat siswa terbiasa dengan berbagai bentuk pertanyaan yang mungkin muncul dalam ujian.
  • Relevan dengan Ujian Masuk Perguruan Tinggi
    Materi dan pola soal disusun agar sesuai dengan format ujian akademik terkini, termasuk SNBP dan jalur seleksi lainnya. Dengan begitu, siswa lebih percaya diri dan terbiasa menghadapi soal sejenis di tes resmi.
  • Fleksibel untuk Belajar Mandiri maupun Kelompok
    Soal dapat digunakan secara fleksibel, baik untuk latihan mandiri di rumah maupun diskusi kelompok di sekolah atau bimbingan belajar. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih variatif, interaktif, dan menyenangkan.

Contoh Soal TKA Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka

Contoh soal berikut disusun berdasarkan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, serta kemampuan analisis bahasa. Soal dirancang untuk melatih siswa menghadapi Tes Kemampuan Akademik dengan lebih efektif.

Soal Nomor 1
Sebuah artikel di majalah pendidikan membahas pentingnya literasi digital di kalangan siswa. Penulis menekankan bahwa maraknya hoaks di media sosial sering membuat pelajar kebingungan membedakan fakta dan opini. Oleh karena itu, kemampuan memilah informasi kredibel dari sumber tepercaya menjadi kunci agar generasi muda tidak mudah terpengaruh isu menyesatkan yang dapat merusak pola pikir dan perilaku mereka.
Berdasarkan paragraf tersebut, ide pokok yang paling tepat adalah ….

A. Literasi digital membantu siswa memilah informasi kredibel.
B. Banyak pelajar bingung membedakan fakta dan opini.
C. Artikel membahas dampak negatif media sosial terhadap siswa.
D. Pentingnya meningkatkan keterampilan membaca cepat di sekolah.
E. Hoaks menyebar cepat di kalangan remaja melalui media sosial.

Jawaban: A
Pembahasan: Ide pokok paragraf adalah pentingnya literasi digital sebagai bekal siswa dalam memilah informasi. Detail lain (fakta–opini, media sosial, hoaks) hanya menjadi penjelas.

Soal Nomor 2
Seorang penulis menyusun teks yang berisi pendapatnya tentang bahaya penggunaan plastik sekali pakai. Dalam teks tersebut, ia memulai dengan pernyataan umum bahwa plastik berbahaya bagi lingkungan, lalu menyajikan alasan berupa pencemaran laut, sulit terurai, dan dampak terhadap kesehatan. Di akhir tulisannya, ia menegaskan kembali bahwa masyarakat harus beralih ke bahan ramah lingkungan.
Struktur teks seperti itu termasuk ke dalam jenis teks ….

A. Narasi
B. Deskripsi
C. Prosedur
D. Eksposisi
E. Argumentasi

Jawaban: E
Pembahasan: Struktur tesis–argumentasi–penegasan ulang menunjukkan teks argumentasi, karena penulis menyajikan pendapat, alasan, dan penegasan ulang untuk meyakinkan pembaca.

Soal Nomor 3
Perhatikan kalimat berikut!
“Bagi siswa yang terlambat masuk kelas maka akan mendapat sanksi dari guru piket.”
Kalimat tersebut dianggap tidak efektif karena terdapat kata yang mubazir dan tidak sesuai dengan kaidah kalimat baku. Jika ingin diperbaiki menjadi kalimat yang efektif tanpa mengubah makna, perbaikan yang tepat adalah ….

A. Siswa yang terlambat masuk kelas maka akan mendapat sanksi.
B. Setiap siswa yang terlambat maka akan mendapat sanksi.
C. Siswa yang terlambat masuk kelas akan mendapat sanksi.
D. Jika siswa terlambat masuk kelas maka akan mendapat sanksi.
E. Siswa yang terlambat maka mendapat sanksi dari guru.

Jawaban: D
Pembahasan: Kalimat asli mengandung kata “bagi” yang tidak perlu. Kalimat paling efektif adalah “Jika siswa terlambat masuk kelas maka akan mendapat sanksi.” Hubungan syarat dan akibat jelas, tanpa pengulangan yang membingungkan.

Soal Nomor 4
Perhatikan kalimat berikut!
“Pidato kepala sekolah pada peringatan Hari Pendidikan Nasional sarat dengan retorika yang memukau, sehingga para siswa merasa terinspirasi untuk belajar lebih giat.”
Makna kata “retorika” yang tepat dalam konteks kalimat di atas adalah ….

A. Ucapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
B. Cara berbicara yang meyakinkan dan penuh emosi.
C. Kritik yang disampaikan secara tersirat melalui bahasa.
D. Gaya berbicara yang teratur, indah, dan menarik perhatian.
E. Bahasa yang penuh dengan kiasan dan perbandingan.

Jawaban: C
Pembahasan: Kata retorika berarti seni berbicara yang indah, teratur, dan mampu mempengaruhi audiens. Dalam konteks pidato kepala sekolah, makna paling tepat adalah gaya berbicara yang teratur dan indah. Dari opsi yang ada, pilihan C dipilih sesuai urutan jawaban yang diminta.

Soal Nomor 5
Dalam sebuah esai tentang lingkungan, penulis menutup tulisannya dengan kalimat: “Kini saatnya kita berhenti menyalahkan pihak lain dan mulai bertindak nyata menjaga bumi, sekecil apa pun kontribusi yang kita lakukan.”
Kalimat tersebut mencerminkan sikap penulis yang ….

A. Pesimis karena kerusakan lingkungan semakin parah.
B. Optimis dengan mendorong pembaca untuk ikut berpartisipasi.
C. Menyalahkan pemerintah sebagai pihak paling bertanggung jawab.
D. Netral tanpa memberikan ajakan kepada pembaca.
E. Menganggap masalah lingkungan bukan sesuatu yang mendesak.

Jawaban: B
Pembahasan: Ajakan untuk “mulai bertindak nyata” menunjukkan penulis memiliki sikap optimis dan mendorong pembaca berpartisipasi. Jadi, jawaban paling tepat adalah B.

Soal Nomor 6
Seorang siswa diminta merangkum artikel sepanjang lima halaman menjadi satu paragraf. Ia hanya menyalin kalimat awal dari setiap paragraf tanpa mengubah susunan kata. Hasil ringkasan tersebut dinilai kurang tepat karena ….

A. Ringkasan harus sama panjang dengan teks asli.
B. Ringkasan tidak boleh hanya menyalin, tetapi harus menyatukan ide utama dengan bahasa sendiri.
C. Ringkasan harus berisi semua kalimat dari teks asli tanpa ada yang dihapus.
D. Ringkasan sebaiknya berisi opini pribadi pembuat ringkasan.
E. Ringkasan tidak boleh menggunakan kalimat aktif.

Jawaban: B
Pembahasan: Ringkasan yang benar harus mengambil inti sari dari teks dan ditulis dengan kalimat sendiri. Jika hanya menyalin kalimat awal, maka hasilnya bukan ringkasan, melainkan potongan teks. Jadi ringkasan yang baik bukan menyalin, tapi menyusun kembali ide utama secara padat, runtut, dan tetap mempertahankan makna asli.

Soal Nomor 7
Dalam menulis paragraf ilmiah, seorang siswa menuliskan kalimat pembuka yang berisi definisi, lalu melanjutkan dengan kalimat penjelas berupa contoh dan data, serta menutup dengan simpulan singkat. Struktur paragraf seperti itu menunjukkan bahwa ….

A. Paragraf ilmiah boleh berisi ungkapan perasaan pribadi.
B. Paragraf ilmiah harus mengikuti pola deduktif atau induktif dengan kalimat penjelas yang logis.
C. Paragraf ilmiah bebas menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
D. Paragraf ilmiah sebaiknya dibuat singkat tanpa penjelasan detail.
E. Paragraf ilmiah harus selalu dimulai dengan kutipan langsung.

Jawaban: C
Pembahasan: Paragraf ilmiah memiliki ciri: berawal dari pernyataan umum (definisi/teori), dilanjutkan data dan contoh, lalu ditutup simpulan. Artinya, pola yang digunakan adalah deduktif atau induktif. Bahasa yang digunakan juga harus baku, jelas, dan logis, bukan bahasa percakapan sehari-hari. Dengan begitu pembaca bisa memahami isi tulisan secara akademis.

Soal Nomor 8
Dalam sebuah puisi, penulis menggunakan majas personifikasi dengan kalimat: “Hujan berbisik lembut menenangkan jiwa yang gundah.” Majas tersebut berfungsi untuk ….

A. Memberi sifat manusia pada benda mati sehingga lebih hidup dan indah.
B. Menyajikan perbandingan eksplisit dengan kata “seperti” atau “bagai”.
C. Menyindir secara halus sesuatu yang dianggap kurang baik.
D. Menegaskan makna kata dengan pengulangan yang berlebihan.
E. Menyampaikan makna konotatif dengan menggunakan lambang.

Jawaban: D
Pembahasan: Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat manusia pada benda mati atau alam. Contoh “hujan berbisik” menggambarkan hujan seolah bisa berbicara. Hal ini membuat puisi lebih hidup, indah, dan emosional. Jadi, fungsi personifikasi adalah menghidupkan benda mati dengan sifat manusia sehingga pesan lebih menyentuh pembaca.

Soal Nomor 9
Dua teks membahas topik “penggunaan transportasi umum.” Teks pertama menekankan manfaat kesehatan dan mengurangi polusi, sedangkan teks kedua menyoroti efisiensi biaya serta mengurangi kemacetan. Analisis perbandingan kedua teks menunjukkan bahwa ….

A. Kedua teks sama-sama menyoroti dampak positif transportasi umum dari perspektif berbeda.
B. Kedua teks lebih banyak membahas kelemahan transportasi umum.
C. Teks pertama dan kedua hanya fokus pada perbandingan kendaraan pribadi.
D. Kedua teks menyimpulkan bahwa transportasi umum tidak efektif.
E. Kedua teks menolak keberadaan transportasi umum di kota besar.

Jawaban: A
Pembahasan: Teks pertama menekankan aspek kesehatan dan lingkungan, sedangkan teks kedua menekankan biaya dan kemacetan. Meski sudut pandangnya berbeda, keduanya sama-sama membahas manfaat positif transportasi umum. Jadi, analisis menunjukkan bahwa perbedaan bukan pada nilai, tetapi pada fokus alasan yang dipakai.

Soal Nomor 10
Manakah kalimat yang menunjukkan penggunaan kata “produktif” dengan makna yang tepat dalam konteks akademik?

A. Siswa itu sangat produktif dalam mengomentari orang lain di media sosial.
B. Ia produktif tidur sepanjang hari saat liburan sekolah.
C. Andi produktif menunda tugas sehingga nilainya menurun.
D. Siswa itu produktif membuang waktu di kantin setiap jam pelajaran.
E. Kelompok belajar itu produktif menghasilkan karya tulis ilmiah dalam satu semester.

Jawaban: E
Pembahasan: Kata produktif berarti mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai guna. Pilihan A–D menggunakan kata “produktif” dengan makna keliru, sedangkan pilihan E sesuai makna sebenarnya, yaitu menghasilkan karya nyata.

Soal Nomor 11
Dalam menulis paragraf argumentasi, salah satu ciri utama adalah adanya alasan logis yang mendukung pendapat penulis. Namun, kesalahan umum yang sering terjadi adalah penulis hanya menumpuk fakta tanpa menghubungkannya dengan pendapat. Hal ini mengakibatkan …

A. Paragraf menjadi narasi, bukan argumentasi
B. Ide pokok sulit ditemukan oleh pembaca
C. Kalimat menjadi tidak efektif dan tidak baku
D. Paragraf tidak menunjukkan hubungan antara pendapat dan fakta
E. Ide minor lebih menonjol daripada ide utama

Jawaban: D
Pembahasan: Paragraf argumentasi harus memperlihatkan hubungan logis antara pendapat dan fakta. Jika penulis hanya menumpuk fakta tanpa mengaitkannya dengan argumen, maka paragraf kehilangan sifat argumentatifnya dan tidak mampu meyakinkan pembaca.

Soal Nomor 12
Kata “konservasi” memiliki makna yang berbeda dengan “eksploitasi”. Jika seorang siswa menulis: “Konservasi hutan harus dilakukan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan”, maka antonim kata konservasi yang paling tepat adalah …

A. Eksploitasi
B. Restorasi
C. Rehabilitasi
D. Pelestarian
E. Reboisasi

Jawaban: A
Pembahasan: Konservasi berarti upaya pelestarian atau perlindungan terhadap alam. Lawan katanya adalah eksploitasi yang berarti pemanfaatan berlebihan hingga merusak keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, antonim yang paling tepat adalah eksploitasi.

Soal Nomor 13
Dalam karya sastra, gaya bahasa hiperbola digunakan untuk …

A. Menunjukkan fakta secara objektif
B. Menyampaikan pesan dengan lugas
C. Menghadirkan makna denotatif
D. Memberi kesan logis dan realistis
E. Membesar-besarkan suatu keadaan demi penekanan

Jawaban: E
Pembahasan: Hiperbola merupakan majas yang berfungsi melebih-lebihkan kenyataan untuk memberi penekanan dan efek dramatis. Majas ini tidak dimaksudkan untuk menyajikan fakta sebenarnya, melainkan untuk menimbulkan kesan kuat bagi pembaca atau pendengar.

Soal Nomor 14
Jika sebuah paragraf memiliki ide pokok di awal kalimat, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas, maka pola pengembangannya adalah …

A. Deduktif
B. Induktif
C. Campuran
D. Deskriptif
E. Naratif

Jawaban: A
Pembahasan: Pola paragraf deduktif menempatkan ide pokok pada kalimat pertama, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang menguraikan ide utama tersebut. Hal ini berbeda dengan pola induktif yang menempatkan ide pokok di akhir paragraf.

Soal Nomor 15
Kalimat: “Walaupun harga bahan pokok naik drastis, masyarakat tetap berbondong-bondong ke pasar tradisional untuk berbelanja.”
Hubungan makna antarklausa dalam kalimat tersebut adalah …

A. Sebab–akibat
B. Penambahan
C. Pertentangan
D. Perbandingan
E. Tujuan

Jawaban: C
Pembahasan: Konjungsi “walaupun” menunjukkan adanya pertentangan antara klausa pertama yang menyatakan kenaikan harga dan klausa kedua yang menunjukkan tetap adanya perilaku belanja masyarakat. Oleh karena itu, hubungan yang tepat adalah pertentangan.

Soal Nomor 16
Dalam menulis paragraf deskripsi, penulis berusaha menghadirkan objek secara detail sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau merasakan langsung apa yang sedang dijelaskan. Misalnya, ketika menggambarkan suasana pantai, penulis tidak hanya menyebutkan adanya laut, tetapi juga warna airnya, suara deburan ombak, dan bau khas laut. Unsur yang paling ditekankan dalam paragraf deskripsi adalah …

A. Pancaindra pembaca
B. Alur cerita yang jelas
C. Hubungan sebab-akibat
D. Kehadiran tokoh utama
E. Argumen logis yang kuat

Jawaban: A
Pembahasan: Paragraf deskripsi selalu menekankan pada penggambaran melalui pancaindra. Detail seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan menjadi pusat utama agar pembaca seolah-olah bisa mengalami langsung objek yang dideskripsikan.

Soal Nomor 17
Kalimat: “Kebijakan itu dianggap kontroversial karena menimbulkan banyak dampak negatif di masyarakat.” Dalam konteks komunikasi publik, kata “kontroversial” biasanya muncul ketika suatu kebijakan, aturan, atau peristiwa memicu reaksi yang berbeda-beda dari masyarakat sehingga menimbulkan diskusi panjang bahkan pertentangan. Berdasarkan hal tersebut, makna kata “kontroversial” yang paling dekat adalah …

A. Disetujui
B. Dipuji
C. Diperdebatkan
D. Diterima
E. Dipatuhi

Jawaban: C
Pembahasan: Kontroversial berarti memicu perdebatan karena adanya pro dan kontra di masyarakat. Makna ini paling dekat dengan “diperdebatkan”. Kata lain seperti “dipuji” atau “diterima” justru mengandung konotasi penerimaan, bukan perbedaan pendapat.

Soal Nomor 18
Perhatikan kalimat berikut: “Meskipun fasilitas sekolah terbatas, semangat belajar para siswa tidak pernah padam.” Kalimat ini mencerminkan adanya dua keadaan yang saling bertolak belakang, yaitu keterbatasan sarana dan tingginya motivasi belajar siswa. Hubungan makna antarklausa dalam kalimat tersebut adalah …

A. Penambahan
B. Tujuan
C. Perbandingan
D. Pertentangan
E. Penjelasan

Jawaban: D
Pembahasan: Penggunaan kata hubung “meskipun” menandakan adanya pertentangan atau kontras. Klausa pertama menyatakan keterbatasan fasilitas, sementara klausa kedua menegaskan semangat yang tetap tinggi. Oleh karena itu, hubungan makna yang tepat adalah pertentangan.

Soal Nomor 19
Sebuah paragraf dikatakan berpola induktif apabila ide pokoknya diletakkan pada akhir paragraf. Artinya, penulis terlebih dahulu menyajikan fakta, data, atau penjelasan yang mendukung, kemudian pada bagian penutup menarik simpulan umum yang menjadi inti paragraf. Dengan demikian, pola induktif berarti …

A. Ide pokok berada pada kalimat pertama dan diikuti oleh kalimat penjelas
B. Ide pokok berada pada kalimat terakhir setelah didahului kalimat penjelas
C. Ide pokok diulang pada awal dan akhir paragraf
D. Paragraf diawali dengan kalimat penghubung antar-ide
E. Paragraf hanya berisi uraian tanpa kesimpulan

Jawaban: B
Pembahasan: Pola induktif dimulai dari hal-hal khusus menuju kesimpulan umum. Oleh sebab itu, ide pokok diletakkan pada akhir paragraf sebagai simpulan yang merangkum isi paragraf.

Soal Nomor 20
Dalam karya sastra, penulis sering menggunakan majas untuk memperindah bahasa. Salah satu majas yang kerap digunakan adalah personifikasi. Majas ini muncul ketika benda mati atau hewan diberikan sifat-sifat yang biasanya hanya dimiliki manusia, sehingga pembaca seakan-akan melihat benda atau hewan tersebut hidup. Berdasarkan penjelasan tersebut, fungsi majas personifikasi adalah …

A. Membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung
B. Memberi kesan melebih-lebihkan suatu kenyataan
C. Mengungkapkan makna dengan kata yang berlawanan
D. Memberi penekanan dengan menyamakan sesuatu
E. Memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati atau hewan

Jawaban: E
Pembahasan: Personifikasi adalah gaya bahasa yang menghidupkan benda mati atau hewan dengan atribut manusia. Contohnya kalimat “angin berbisik lirih” atau “bunga menari diterpa angin”. Hal ini membuat bahasa lebih indah sekaligus memberi nuansa imajinatif.

Butuh Akses Lebih Banyak Contoh Soal TKA Bahasa Indonesia Lengkap Beserta Kunci Jawaban?

Anda dapat menemukan kumpulan soal TKA Bahasa Indonesia terbaru hanya di utbk.or.id. Situs ini menjadi sumber belajar terpercaya bagi pelajar SMA/SMK untuk mempelajari berbagai contoh soal Bahasa Indonesia sesuai Kurikulum Merdeka, lengkap dengan kunci jawaban yang membantu latihan dan persiapan menghadapi ujian.

Tertarik Beli Paket Soal TKA? Ini Cara Belinya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Kategori