Tes masuk jurusan Rekam Medis adalah langkah penting bagi calon mahasiswa yang ingin memulai karier di bidang kesehatan. Jurusan ini memerlukan pemahaman tentang konsep medis, pengelolaan data kesehatan, serta kemampuan akademik dasar seperti matematika dan bahasa. Persiapan yang matang sangat dibutuhkan, karena soal-soal yang diujikan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengetahuan umum hingga materi khusus yang berkaitan langsung dengan rekam medis, yang harus dikuasai dengan baik untuk memastikan kelulusan.
Table of Contents
ToggleMengenal Lebih Dekat Rekam Medis

Rekam medis adalah aspek penting dalam dunia kesehatan yang mencakup pengelolaan informasi medis pasien, seperti diagnosis, pengobatan, prosedur medis, dan riwayat kesehatan. Tujuan utamanya adalah untuk mendokumentasikan informasi tersebut agar memudahkan tenaga medis dalam merencanakan perawatan, memantau perkembangan pasien, serta membuat keputusan medis yang tepat. Dengan adanya rekam medis, pengelolaan kesehatan menjadi lebih terstruktur dan terorganisir.
Selain itu, rekam medis kini telah bertransformasi menjadi sistem rekam medis elektronik (EMR), yang memanfaatkan teknologi untuk penyimpanan dan pembaruan data pasien secara lebih efisien dan aman. Sistem ini juga mempermudah pertukaran informasi antar fasilitas kesehatan, mempercepat penanganan pasien, dan mendukung kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, klinik, dan pusat kesehatan masyarakat.
Tips Menghadapi Tes Masuk Jurusan Rekam Medis
Menghadapi tes masuk jurusan Rekam Medis bisa menjadi tantangan yang besar bagi Anda. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut adalah beberapa tips menghadapi tes masuk jurusan rekam medis.
1. Pahami Materi Tes dengan Baik
Tes masuk jurusan Rekam Medis biasanya mencakup berbagai materi, seperti anatomi, fisiologi, patologi, serta hukum dan etika medis. Untuk itu, penting untuk mempelajari dengan baik topik-topik utama yang sering muncul di ujian. Selain itu, pastikan juga memahami terminologi medis yang sering digunakan dalam rekam medis, karena tes ini menguji pemahaman dasar tentang profesi tersebut.
2. Latihan Soal Secara Teratur
Latihan soal merupakan cara terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi tes. Dengan mengerjakan soal-soal latihan, kamu akan terbiasa dengan format soal dan meningkatkan kecepatan serta ketepatan dalam menjawab. Selain itu, kamu dapat mengetahui jenis soal apa yang lebih sulit untukmu dan lebih fokus untuk memperbaikinya.
3. Manajemen Waktu yang Efektif
Tes masuk jurusan Rekam Medis bisa memakan waktu cukup lama, sehingga manajemen waktu yang baik sangat penting. Cobalah untuk membagi waktu secara efisien, misalnya dengan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu dan meninggalkan soal yang sulit untuk dikerjakan di akhir. Latihan dengan waktu terbatas juga dapat membantu kamu lebih siap dalam mengelola waktu di ujian sesungguhnya.
4. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan yang baik akan membantu menjaga konsentrasi dan daya ingat saat ujian. Tidur yang cukup dan makan makanan bergizi penting untuk menjaga energi selama ujian. Selain itu, pastikan kamu menjaga kondisi mental dengan tidak terlalu stres menjelang ujian. Berlatih relaksasi atau meditasi beberapa menit sebelum ujian juga dapat membantu menenangkan pikiran.
5. Kenali Format dan Jenis Tes
Beberapa universitas mungkin menggunakan format tes yang berbeda, seperti soal pilihan ganda, soal esai, atau ujian berbasis komputer. Kenali jenis tes yang akan kamu hadapi sehingga kamu bisa mempersiapkan diri dengan cara yang tepat. Jika tes mencakup soal berbasis kasus atau analisis, latihan soal jenis ini akan sangat bermanfaat.
6. Pertahankan Mental Positif
Memiliki sikap positif dan percaya diri sangat berpengaruh pada kinerja saat ujian. Jika merasa cemas atau khawatir, cobalah untuk mengingat semua persiapan yang telah dilakukan dan yakin bahwa kamu sudah berusaha dengan maksimal. Visualisasikan dirimu berhasil mengerjakan soal dengan baik, dan tetap tenang saat menghadapi tantangan dalam ujian.
Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Rekam Medis

Untuk membantu persiapan menghadapi tes tersebut, contoh soal ujian masuk jurusan Rekam Medis sangat berguna. Berikut adalah contoh soal ujian masuk jurusan rekam medis.
1. Seorang pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mencatat diagnosis “Pneumonia Bakterial” dalam rekam medis pasien. Berdasarkan informasi ini, jenis data apa yang tercatat dalam rekam medis pasien tersebut?
A. Data pemeriksaan fisik
B. Data diagnosis medis
C. Data obat yang diberikan
D. Data terapi yang dilakukan
E. Data riwayat kesehatan
Jawaban: B. Data diagnosis medis
Pembahasan: Diagnosis medis adalah informasi utama dalam rekam medis yang menjelaskan penyakit atau kondisi pasien. Dalam hal ini, diagnosis “Pneumonia Bakterial” mencatat kondisi medis pasien.
2. Dalam suatu rumah sakit, terdapat sebuah sistem rekam medis elektronik yang memungkinkan akses informasi medis pasien oleh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Namun, sistem tersebut rawan diretas. Apa yang harus dilakukan rumah sakit untuk mengatasi masalah ini?
A. Mengurangi jumlah tenaga medis yang dapat mengakses data
B. Memperkenalkan penggunaan kata sandi yang lebih sederhana
C. Menggunakan enkripsi data dan pembatasan akses berdasarkan otorisasi
D. Membuka akses data untuk semua staf rumah sakit
E. Mengabaikan masalah ini karena sistem tidak sering diretas
Jawaban: C. Menggunakan enkripsi data dan pembatasan akses berdasarkan otorisasi
Pembahasan: Penggunaan enkripsi data dan pembatasan akses sesuai otorisasi adalah cara yang tepat untuk melindungi data medis dari ancaman peretasan dan menjaga keamanan informasi pasien.
3. Seorang pasien menerima pengobatan untuk hipertensi. Setelah beberapa minggu, pasien mengeluhkan efek samping berupa pusing dan mual. Berdasarkan kasus ini, langkah pertama yang harus dilakukan oleh petugas rekam medis adalah…
A. Memberikan resep obat lain tanpa berkonsultasi dengan dokter
B. Menyalahkan pasien karena tidak mengikuti petunjuk pengobatan
C. Mencatat keluhan pasien dalam rekam medis dan memberitahukan dokter
D. Mengabaikan keluhan karena merupakan efek samping biasa
E. Menghapus data obat yang diberikan pasien dari rekam medis
Jawaban: C. Mencatat keluhan pasien dalam rekam medis dan memberitahukan dokter
Pembahasan: Petugas rekam medis harus mencatat keluhan pasien dengan teliti dalam rekam medis dan segera melaporkan kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut.
4. Ketika menyusun laporan rekam medis pasien, petugas harus memastikan bahwa data yang tercatat adalah akurat dan lengkap. Apa risiko yang mungkin terjadi jika ada kesalahan pencatatan dalam rekam medis?
A. Proses pengobatan menjadi lebih efisien
B. Data pasien bisa disalahartikan, mempengaruhi keputusan medis, dan berpotensi merugikan pasien
C. Tidak ada konsekuensi karena data medis bisa diperbarui kapan saja
D. Data pasien akan terlindungi dari akses yang tidak sah
E. Tidak ada dampak serius terhadap pasien
Jawaban: B. Data pasien bisa disalahartikan, mempengaruhi keputusan medis, dan berpotensi merugikan pasien
Pembahasan: Kesalahan pencatatan dalam rekam medis dapat berisiko serius, seperti salah diagnosis atau pengobatan yang tidak tepat, yang dapat berbahaya bagi pasien.
5. Sistem informasi rumah sakit (SIR) memungkinkan integrasi antara berbagai departemen, seperti administrasi, farmasi, dan rekam medis. Apa manfaat utama dari integrasi ini dalam hal pengelolaan rekam medis?
A. Memungkinkan akses data yang lebih cepat dan akurat antar departemen
B. Memperburuk kecepatan pengambilan keputusan medis
C. Meningkatkan biaya operasional rumah sakit
D. Mengurangi jumlah pasien yang dilayani
E. Mengurangi kerahasiaan data pasien
Jawaban: A. Memungkinkan akses data yang lebih cepat dan akurat antar departemen
Pembahasan: Integrasi sistem informasi rumah sakit mempermudah alur informasi antar departemen, memungkinkan akses yang lebih cepat dan akurat terhadap data medis pasien, yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
6. Dalam dunia rekam medis, sistem pengkodean memainkan peran yang sangat penting dalam mendokumentasikan informasi medis pasien. Salah satu sistem pengkodean yang paling umum digunakan adalah ICD (International Classification of Diseases). Sistem ini digunakan untuk berbagai tujuan administratif, termasuk klaim asuransi dan laporan statistik kesehatan. Apa tujuan utama penggunaan kode ICD dalam rekam medis?
A. Menentukan biaya pengobatan pasien
B. Mengidentifikasi prosedur medis yang dilakukan
C. Menyusun jadwal perawatan pasien
D. Mengklasifikasikan dan mengkodekan diagnosis penyakit
E. Mencatat resep obat yang diberikan
Jawaban: D. Mengklasifikasikan dan mengkodekan diagnosis penyakit
Pembahasan: Kode ICD digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengkodekan diagnosis penyakit atau kondisi medis pasien, yang memudahkan dokumentasi dan laporan untuk kepentingan administrasi serta klaim asuransi.
7. Seorang pasien yang baru saja dirawat di rumah sakit diberi resep obat oleh dokter. Petugas rekam medis harus mencatat semua obat yang diberikan dalam rekam medis. Apa yang harus dicatat selain nama obat?
A. Nama dokter yang meresepkan obat
B. Jumlah obat yang dibutuhkan
C. Efek samping yang mungkin terjadi
D. Semua jawaban benar
E. Semua informasi terkait dosis, frekuensi, dan cara pemberian obat
Jawaban: E. Semua informasi terkait dosis, frekuensi, dan cara pemberian obat
Pembahasan: Semua informasi yang terkait dengan dosis, frekuensi, dan cara pemberian obat harus dicatat dalam rekam medis untuk memastikan pengobatan yang tepat dan memudahkan pemantauan.
8. Dalam konteks hukum yang berlaku di banyak negara, rekam medis pasien diperlakukan sebagai informasi yang bersifat sangat sensitif dan harus dijaga kerahasiaannya. Apa yang dimaksud dengan rekam medis yang bersifat “rahasia” dalam konteks hukum dan mengapa perlindungan ini sangat penting?
A. Data medis yang dilindungi oleh hukum untuk mencegah kebocoran informasi
B. Semua data medis pasien yang hanya dapat dibaca oleh pasien itu sendiri
C. Informasi medis yang dapat dibagikan kepada siapa saja yang memintanya
D. Rekam medis yang hanya dapat diakses oleh dokter yang merawat pasien
E. Data yang hanya dapat dilihat oleh pemerintah
Jawaban: A. Data medis yang dilindungi oleh hukum untuk mencegah kebocoran informasi
Pembahasan: Rekam medis pasien bersifat rahasia dan dilindungi oleh hukum untuk menjaga privasi pasien serta mencegah kebocoran informasi medis yang tidak sah.
9. Bagaimana seharusnya petugas rekam medis menangani kesalahan dalam data rekam medis yang sudah tercatat?
A. Menghapus data yang salah dan mencatat data baru
B. Menyembunyikan kesalahan agar tidak mempengaruhi proses medis
C. Melaporkan kesalahan kepada atasan dan memperbaiki dengan prosedur yang sesuai
D. Mengabaikan kesalahan karena tidak mempengaruhi perawatan pasien
E. Mengganti seluruh data rekam medis dengan data yang baru
Jawaban: C. Melaporkan kesalahan kepada atasan dan memperbaiki dengan prosedur yang sesuai
Pembahasan: Petugas rekam medis harus melaporkan kesalahan kepada atasan dan memperbaiki data dengan prosedur yang sesuai, agar rekam medis tetap akurat dan valid.
10. Jika seorang pasien mengalami alergi terhadap obat tertentu, bagaimana informasi ini seharusnya dicatat dalam rekam medis?
A. Sebagai catatan pengingat untuk dokter yang merawat
B. Hanya di bagian akhir rekam medis tanpa penjelasan
C. Sebagai informasi yang dapat dibaca oleh semua petugas medis
D. Di bagian yang mencatat alergi obat pasien secara khusus
E. Tidak perlu dicatat dalam rekam medis
Jawaban: D. Di bagian yang mencatat alergi obat pasien secara khusus
Pembahasan: Alergi obat harus dicatat di bagian khusus dalam rekam medis agar informasi ini mudah diakses oleh petugas medis yang menangani pasien, menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
11. Dalam proses pengelolaan rekam medis, pasien memiliki hak untuk mengetahui siapa saja yang mengakses data medisnya. Hal ini sesuai dengan prinsip apa yang diatur dalam undang-undang privasi medis di banyak negara?
A. Hak akses terbatas
B. Hak atas informasi
C. Hak privasi
D. Hak untuk menuntut
E. Hak pengawasan
Jawaban: B. Hak atas informasi
Pembahasan: Hak atas informasi adalah hak pasien untuk mengetahui siapa saja yang mengakses rekam medis mereka. Ini melindungi privasi pasien dan memungkinkan mereka untuk mengetahui penggunaan data medis mereka sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
12. Salah satu tujuan utama dari penggunaan Electronic Health Record (EHR) atau Rekam Medis Elektronik adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis. Salah satu manfaat lainnya adalah…
A. Mempermudah pendataan resep obat secara manual
B. Mempermudah pengelolaan keuangan rumah sakit
C. Meningkatkan interaksi langsung antara dokter dan pasien
D. Mengurangi biaya administrasi rumah sakit
E. Mengurangi penggunaan teknologi dalam pengobatan
Jawaban: D. Mengurangi biaya administrasi rumah sakit
Pembahasan: Penggunaan EHR mempermudah pengelolaan administrasi medis dan mengurangi biaya operasional rumah sakit. Dengan sistem yang terintegrasi, data pasien dapat diakses dengan cepat dan efisien, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk pencatatan manual.
13. Dalam rekam medis, istilah “anamnesis” sangat penting dalam proses awal diagnosis. Proses ini dilakukan oleh tenaga medis untuk menggali informasi mengenai riwayat kesehatan pasien, baik itu kondisi medis sebelumnya, gejala yang dialami pasien, serta faktor-faktor lain yang relevan dengan kondisi kesehatan pasien. Apa yang dimaksud dengan anamnesis dalam konteks ini?
A. Proses merawat pasien berdasarkan gejala yang ada
B. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien
C. Pengumpulan riwayat medis pasien melalui wawancara langsung
D. Proses pembuatan diagnosa medis yang akurat berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
E. Pemberian resep obat kepada pasien yang memiliki gejala serupa
Jawaban: C. Pengumpulan riwayat medis pasien melalui wawancara langsung
Pembahasan: Anamnesis adalah proses pengumpulan riwayat medis pasien melalui wawancara atau tanya jawab antara pasien dan tenaga medis. Informasi yang dikumpulkan ini sangat penting untuk membantu tenaga medis dalam menentukan langkah-langkah diagnosis dan perawatan yang tepat.
14. Penggunaan kode medis yang konsisten dan tepat dalam rekam medis adalah hal yang sangat penting dalam dunia medis. Kode ini memudahkan pengelompokan penyakit dan prosedur medis, serta membantu dalam pembuatan laporan statistik kesehatan global dan klaim asuransi. Apa fungsi utama dari kode ICD-10 dalam hal ini?
A. Menyusun laporan keuangan rumah sakit secara rinci
B. Mengklasifikasikan penyakit dan kondisi medis untuk tujuan statistik dan pengobatan
C. Menyusun jadwal pengobatan berdasarkan kondisi medis pasien
D. Menganalisis tingkat keberhasilan pengobatan di rumah sakit
E. Menghitung biaya perawatan pasien berdasarkan diagnosa yang diberikan
Jawaban: B. Mengklasifikasikan penyakit dan kondisi medis untuk tujuan statistik dan pengobatan
Pembahasan: Kode ICD-10 digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit dan kondisi medis, yang memungkinkan pengelolaan data kesehatan secara efisien serta pembuatan laporan statistik kesehatan yang terstandarisasi dan memudahkan proses klaim asuransi.
15. Dalam dunia rekam medis, salah satu tantangan besar adalah menjaga kerahasiaan dan privasi data pasien, terutama di era digital. Seiring dengan penerapan sistem Rekam Medis Elektronik (EHR), penting bagi pihak rumah sakit dan tenaga medis untuk selalu memastikan bahwa data pasien hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Prinsip apa yang seharusnya diterapkan untuk melindungi data ini?
A. Hak akses terbatas untuk semua staf medis
B. Hak pasien untuk mengakses rekam medis secara langsung
C. Perlindungan data pasien melalui enkripsi dan kebijakan keamanan data
D. Membatasi jumlah informasi yang dicatat dalam rekam medis
E. Menghapus data pasien secara otomatis setelah perawatan selesai
Jawaban: C. Perlindungan data pasien melalui enkripsi dan kebijakan keamanan data
Pembahasan: Perlindungan data pasien melalui enkripsi dan kebijakan keamanan data sangat penting untuk menjaga kerahasiaan dan integritas informasi medis. Data yang dilindungi secara digital memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengaksesnya, sesuai dengan prinsip hukum privasi medis.
16. Di dalam rekam medis, informasi mengenai tes laboratorium dan hasilnya memiliki peran yang sangat penting. Hasil tes ini tidak hanya membantu dalam diagnosis, tetapi juga sebagai bahan evaluasi untuk memonitor perkembangan kesehatan pasien. Dalam pengelolaan rekam medis, bagaimana biasanya hasil tes ini dicatat?
A. Dengan mencatat hasil tes pada dokumen fisik yang disimpan di lemari arsip
B. Hanya dicatat jika pasien meminta untuk melihat hasilnya
C. Hasil tes tidak perlu dicatat dalam rekam medis, karena sudah tersedia di sistem laboratorium
D. Hanya dicatat oleh dokter yang merawat pasien, tanpa melibatkan tenaga medis lainnya
E. Dicatat dalam rekam medis elektronik untuk mempermudah akses dan pengelolaan data
Jawaban: D. Dicatat dalam rekam medis elektronik untuk mempermudah akses dan pengelolaan data
Pembahasan: Hasil tes laboratorium biasanya dicatat dalam rekam medis elektronik (EMR) untuk memastikan bahwa data pasien dapat diakses dengan cepat oleh tenaga medis yang memerlukan, serta mempermudah pemantauan dan evaluasi kesehatan pasien secara keseluruhan.
17. Penggunaan Rekam Medis Elektronik (EHR) memungkinkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memiliki akses yang lebih efisien terhadap data pasien. Walaupun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem ini, terdapat pula tantangan yang perlu diatasi. Apa tantangan utama dalam implementasi EHR yang sering ditemui oleh rumah sakit?
A. Membutuhkan pelatihan bagi staf medis dan non-medis untuk menggunakan sistem baru
B. Memastikan bahwa semua pasien menerima pelayanan yang seragam
C. Mengurangi biaya operasional rumah sakit secara signifikan
D. Mengurangi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit
E. Mempermudah dokter untuk memberikan resep obat kepada pasien secara otomatis
Jawaban: A. Membutuhkan pelatihan bagi staf medis dan non-medis untuk menggunakan sistem baru
Pembahasan: Implementasi sistem Rekam Medis Elektronik (EHR) memerlukan pelatihan bagi staf medis dan non-medis agar mereka dapat menggunakan sistem tersebut dengan efisien. Tanpa pelatihan yang memadai, sistem ini bisa menjadi tidak efektif dan menambah beban administrasi.
18. Pengelolaan rekam medis yang baik harus memperhatikan berbagai aspek penting, termasuk penyimpanan data yang aman, akses yang tepat, serta pembaruan informasi secara berkala. Dalam hal ini, siapa yang seharusnya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data medis pasien selalu diperbarui dan dikelola dengan benar?
A. Dokter yang merawat pasien
B. Tenaga administrasi rumah sakit
C. Semua tenaga medis yang terlibat dalam perawatan pasien
D. Pasien itu sendiri
E. Teknisi komputer rumah sakit
Jawaban: C. Semua tenaga medis yang terlibat dalam perawatan pasien
Pembahasan: Semua tenaga medis yang terlibat dalam perawatan pasien harus memastikan bahwa data medis pasien selalu diperbarui dan dikelola dengan benar. Hal ini memastikan rekam medis mencerminkan kondisi terbaru pasien dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perawatan.
19. Salah satu langkah penting dalam mengelola rekam medis adalah penggunaan sistem pengkodean yang tepat, termasuk pengkodean ICD untuk penyakit dan prosedur medis. Penggunaan kode ICD-10, misalnya, dapat membantu dalam?
A. Menyusun biaya pengobatan pasien secara otomatis
B. Mengidentifikasi metode pengobatan yang tepat untuk setiap pasien
C. Mengurangi jumlah pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan oleh dokter
D. Mempermudah klasifikasi penyakit dan prosedur medis secara global
E. Memastikan setiap pasien mendapatkan pengobatan yang sama
Jawaban: D. Mempermudah klasifikasi penyakit dan prosedur medis secara global
Pembahasan: Kode ICD-10 digunakan untuk mempermudah klasifikasi penyakit dan prosedur medis secara internasional, memfasilitasi pertukaran data medis antar negara, serta memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan kesehatan dan klaim asuransi.
20. Validasi data dalam rekam medis adalah suatu proses yang sangat krusial untuk menjaga akurasi dan kualitas informasi medis pasien. Dalam hal ini, apa yang dimaksud dengan validasi data dalam konteks rekam medis?
A. Proses memastikan bahwa data yang dicatat dalam rekam medis sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik pasien
B. Menghapus data medis yang sudah tidak relevan dengan kondisi pasien
C. Pencatatan data medis oleh pihak rumah sakit tanpa memeriksa kebenarannya
D. Pengesahan semua data oleh pasien sendiri tanpa intervensi tenaga medis
E. Proses verifikasi bahwa data yang dicatat adalah akurat, lengkap, dan sesuai dengan prosedur medis yang berlaku
Jawaban: E. Proses verifikasi bahwa data yang dicatat adalah akurat, lengkap, dan sesuai dengan prosedur medis yang berlaku
Pembahasan: Validasi data adalah proses verifikasi bahwa data yang dicatat dalam rekam medis akurat, lengkap, dan sesuai dengan prosedur medis yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga integritas data medis dan memastikan bahwa keputusan pengobatan berdasarkan data yang benar.
Ingin Lolos Jurusan Rekam Medis?
Mempersiapkan diri untuk tes masuk jurusan Rekam Medis memerlukan pemahaman mendalam tentang materi seperti pengetahuan umum, biologi, dan rekam medis. Soal-soal yang diujikan menguji keterampilan akademik dan pemahaman sistem kesehatan. Dengan latihan soal dan pembahasan yang tepat, Anda bisa meningkatkan peluang diterima dan memulai karier di bidang kesehatan. Kunjungi utbk.or.id untuk info dan kumpulan soal lengkapnya.