Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terus berkembang pesat dan memiliki peran penting dalam perekonomian. Oleh karena itu, banyak perguruan tinggi dan institusi pendidikan yang menawarkan program studi di bidang pariwisata untuk mencetak tenaga profesional yang kompeten. Bagi Anda yang ingin melanjutkan pendidikan di jurusan pariwisata, memahami dan menguasai berbagai materi yang diujikan dalam tes seleksi masuk menjadi langkah awal yang sangat penting.
Untuk membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik, artikel ini menyajikan lebih dari 120 soal tes masuk pariwisata lengkap dengan kunci jawabannya. Soal-soal ini dirancang untuk memberikan gambaran mengenai jenis pertanyaan yang mungkin muncul dalam ujian seleksi.
Table of Contents
ToggleMengenal Jurusan Pariwisata
Jurusan Pariwisata adalah program studi yang berfokus pada industri perjalanan, perhotelan, dan manajemen destinasi wisata. Dalam jurusan ini, Anda akan mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan pengelolaan pariwisata, mulai dari perencanaan dan pemasaran destinasi wisata, manajemen hotel dan restoran, hingga layanan pelanggan dan etika dalam industri ini.
Selain itu, jurusan pariwisata juga mengajarkan keterampilan praktis seperti guiding tour, event management, dan manajemen perjalanan, yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Dengan kombinasi teori dan praktik, lulusan jurusan ini diharapkan mampu beradaptasi dengan dinamika industri pariwisata yang terus berkembang.
Selain prospek kerja yang luas, jurusan pariwisata juga menawarkan peluang untuk bekerja di berbagai sektor, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Anda bisa berkarier sebagai pemandu wisata, manajer hotel, konsultan perjalanan, atau bahkan membuka usaha sendiri di bidang pariwisata. Dengan berkembangnya teknologi dan tren pariwisata digital, banyak peluang baru yang dapat dimanfaatkan, seperti menjadi travel influencer atau mengelola bisnis pariwisata berbasis online.
Mata Kuliah Jurusan Pariwisata
Jurusan Pariwisata menawarkan kurikulum yang komprehensif untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi berbagai aspek dalam industri pariwisata. Berikut adalah beberapa mata kuliah yang umum ditemukan dalam program studi Pariwisata:
1. Pengantar Pariwisata
Mata kuliah ini memberikan pemahaman dasar tentang konsep, sejarah, dan perkembangan pariwisata. Mahasiswa akan mempelajari definisi, jenis-jenis pariwisata, serta dampaknya terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan.
2. Ekonomi Pariwisata
Mata kuliah ini membahas potensi keberlanjutan objek wisata dari suatu wilayah, termasuk analisis dampak ekonomi dari aktivitas pariwisata pada destinasi tertentu.
3. Manajemen Destinasi Wisata
Mempelajari perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan destinasi wisata agar berkelanjutan dan menarik bagi wisatawan. Mahasiswa akan belajar tentang strategi pengelolaan destinasi, termasuk aspek pemasaran dan pelestarian budaya lokal.
4. Pemasaran Pariwisata
Mata kuliah ini fokus pada strategi dan teknik pemasaran untuk mempromosikan destinasi atau layanan pariwisata. Mahasiswa akan mempelajari segmentasi pasar, perilaku konsumen, dan penggunaan media digital dalam pemasaran pariwisata.
5. Manajemen Sumber Daya Manusia Pariwisata
Mengelola tenaga kerja dalam industri pariwisata, termasuk aspek rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan. Mata kuliah ini menekankan pentingnya pelayanan pelanggan dan pengembangan keterampilan interpersonal.
6. Hukum dan Kebijakan Pariwisata
Mata kuliah ini membahas regulasi dan kebijakan yang mengatur operasional industri pariwisata, termasuk aspek hukum terkait perlindungan konsumen, lingkungan, dan hak-hak pekerja.
7. Ekowisata
Fokus pada pariwisata berkelanjutan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Mahasiswa akan mempelajari prinsip-prinsip ekowisata dan bagaimana mengimplementasikannya dalam pengembangan destinasi.
8. Manajemen Akomodasi
Pengelolaan fasilitas penginapan seperti hotel, resort, dan guest house. Mata kuliah ini mencakup manajemen operasional, layanan pelanggan, dan strategi pemasaran untuk industri perhotelan.
9. Manajemen MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions)
Mempelajari penyelenggaraan acara bisnis dan konferensi. Mahasiswa akan belajar tentang perencanaan, koordinasi, dan evaluasi acara, serta pentingnya sektor MICE dalam industri pariwisata.
10. Bahasa Asing untuk Pariwisata
Menguasai bahasa asing seperti Inggris, Prancis, Mandarin, atau Jepang untuk berkomunikasi dengan wisatawan internasional. Mata kuliah ini juga mencakup pemahaman budaya untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dari berbagai negara.
Selain mata kuliah inti, mahasiswa juga dapat memilih mata kuliah pilihan sesuai minat, seperti:
Agrowisata: Pariwisata berbasis pertanian yang menawarkan pengalaman langsung kepada wisatawan tentang aktivitas pertanian dan kehidupan pedesaan.
Gastronomi: Studi tentang makanan dan minuman khas suatu daerah, termasuk sejarah, budaya, dan teknik kuliner. Mata kuliah ini membantu mahasiswa memahami peran kuliner dalam pariwisata dan bagaimana mengembangkannya sebagai daya tarik wisata.
Geowisata: Pariwisata yang berfokus pada keunikan geologi suatu wilayah, seperti formasi batuan, gunung berapi, dan fosil. Mahasiswa akan mempelajari cara menginterpretasikan situs geologi untuk wisatawan dan pentingnya konservasi geologi.
Pariwisata Budaya dan Religi: Mempelajari destinasi wisata yang memiliki nilai budaya dan keagamaan, serta bagaimana mengelola dan mempromosikannya dengan tetap menghormati nilai-nilai lokal.
Pariwisata Digital: Pemanfaatan teknologi digital dalam promosi dan operasional pariwisata. Mahasiswa akan belajar tentang pemasaran digital, manajemen reputasi online, dan penggunaan media sosial dalam industri pariwisata.
Soal Tes Masuk PARIWISATA Dengan Kunci Jawabannya
Berikut ini contoh tes masuk jurusan pariwisata lengkap dengan kata kunci jawaban, yang akan membantu Anda, dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian yang sesungguhnya.
1. Manakah yang paling berpengaruh dalam menentukan daya tarik wisata suatu daerah?
A. Infrastruktur jalan dan transportasi
B. Ketersediaan penginapan berbintang
C. Keunikan budaya dan atraksi lokal
D. Jumlah wisatawan yang berkunjung setiap tahun
E. Promosi digital melalui media sosial
Jawaban: C. Keunikan budaya dan atraksi lokal
Pembahasan: Keunikan budaya dan atraksi lokal menjadi faktor utama yang menarik wisatawan ke suatu daerah. Infrastruktur, akomodasi, dan promosi memang penting, tetapi tanpa daya tarik utama, wisatawan tidak akan tertarik untuk berkunjung.
2. Dalam pengelolaan destinasi wisata, carrying capacity mengacu pada…
A. Jumlah maksimal wisatawan yang dapat diterima tanpa merusak lingkungan dan budaya lokal
B. Kapasitas angkut kendaraan wisata di suatu destinasi
C. Batas jumlah wisatawan berdasarkan ketersediaan penginapan
D. Jumlah wisatawan yang bisa diterima dengan mempertimbangkan keuntungan ekonomi
E. Daya tampung restoran dan tempat makan di destinasi wisata
Jawaban: A. Jumlah maksimal wisatawan yang dapat diterima tanpa merusak lingkungan dan budaya lokal
Pembahasan: Carrying capacity adalah batasan jumlah wisatawan yang bisa diterima suatu tempat tanpa merusak lingkungan, budaya, dan kenyamanan wisatawan lain. Jika melebihi kapasitas ini, dampaknya bisa berupa degradasi lingkungan dan penurunan kualitas pengalaman wisata.
3. Salah satu prinsip utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan adalah…
A. Maksimalisasi keuntungan ekonomi bagi pemerintah
B. Peningkatan jumlah wisatawan sebanyak mungkin
C. Konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal
D. Privatisasi seluruh destinasi wisata agar lebih eksklusif
E. Fokus hanya pada wisatawan mancanegara untuk meningkatkan devisa
Jawaban: C. Konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal
Pembahasan: Pariwisata berkelanjutan bertujuan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal. Pendekatan ini memastikan industri pariwisata tetap lestari dalam jangka panjang.
4. Apa yang dimaksud dengan “seasonality” dalam industri pariwisata?
A. Perubahan tren wisata setiap tahun
B. Musim-musim tertentu di mana jumlah wisatawan meningkat atau menurun
C. Faktor cuaca yang mempengaruhi keputusan wisatawan
D. Siklus kehidupan bisnis dalam industri pariwisata
E. Strategi pemasaran yang menyesuaikan dengan musim liburan
Jawaban: B. Musim-musim tertentu di mana jumlah wisatawan meningkat atau menurun
Pembahasan: Seasonality dalam pariwisata mengacu pada pola fluktuasi kunjungan wisatawan berdasarkan musim. Contohnya, musim liburan sekolah atau akhir tahun biasanya meningkatkan jumlah kunjungan wisata, sedangkan musim hujan atau di luar periode liburan mengalami penurunan kunjungan.
5. Dalam ekowisata, istilah “low impact tourism” mengacu pada…
A. Wisata yang dilakukan dengan biaya rendah
B. Pariwisata yang tidak terlalu berkontribusi terhadap ekonomi lokal
C. Jenis wisata yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya lokal
D. Pariwisata yang memiliki sedikit pengunjung
E. Wisata yang hanya melibatkan wisatawan domestik
Jawaban: C. Jenis wisata yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya lokal
Pembahasan: Low impact tourism berfokus pada pariwisata yang bertanggung jawab terhadap alam dan budaya, seperti ekowisata atau wisata berbasis komunitas. Wisatawan diajak untuk menghargai lingkungan dan masyarakat lokal tanpa merusaknya.
6. Apa tujuan utama dari penerapan konsep “Smart Tourism”?
A. Meningkatkan penggunaan teknologi dalam promosi wisata
B. Menciptakan pengalaman wisata yang lebih personal dan efisien melalui teknologi digital
C. Menggantikan peran manusia dengan kecerdasan buatan dalam industri wisata
D. Mempromosikan wisata berbasis kota pintar (smart city)
E. Mengurangi biaya operasional industri pariwisata
Jawaban: B. Menciptakan pengalaman wisata yang lebih personal dan efisien melalui teknologi digital
Pembahasan: Smart Tourism memanfaatkan teknologi seperti aplikasi mobile, big data, dan AI untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih baik, personal, dan efisien. Contohnya adalah pemanfaatan augmented reality dalam museum atau penggunaan chatbot untuk layanan wisata.
7. Salah satu dampak negatif dari overtourism adalah…
A. Peningkatan ekonomi lokal secara pesat
B. Meningkatnya kesadaran budaya di kalangan wisatawan
C. Penurunan kualitas lingkungan dan pengalaman wisata
D. Peningkatan investasi di sektor pariwisata
E. Peningkatan jumlah tenaga kerja di industri wisata
Jawaban: C. Penurunan kualitas lingkungan dan pengalaman wisata
Pembahasan: Overtourism terjadi ketika jumlah wisatawan terlalu banyak sehingga mengakibatkan kemacetan, polusi, peningkatan harga, dan rusaknya situs budaya maupun alam. Akibatnya, pengalaman wisata menjadi kurang menyenangkan.
8. Manakah di bawah ini yang merupakan contoh dari community-based tourism (CBT)?
A. Pembangunan hotel mewah di destinasi wisata terkenal
B. Wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal dengan tujuan pemberdayaan ekonomi dan budaya
C. Pembuatan aplikasi mobile untuk memesan paket wisata
D. Paket wisata eksklusif dengan harga tinggi untuk wisatawan asing
E. Destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah tanpa keterlibatan masyarakat
Jawaban: B. Wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal dengan tujuan pemberdayaan ekonomi dan budaya
Pembahasan: Community-based tourism (CBT) adalah bentuk wisata yang dikelola oleh komunitas lokal, di mana keuntungan yang diperoleh digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya adalah desa wisata yang dikelola oleh warga setempat.
9. Manakah teknik yang paling efektif dalam pemasaran digital destinasi wisata?
A. Mengandalkan iklan cetak di majalah perjalanan
B. Meningkatkan optimasi mesin pencari (SEO) dan media sosial untuk menjangkau wisatawan potensial
C. Mengirimkan brosur secara langsung ke wisatawan
D. Memasang iklan di radio lokal
E. Menggunakan billboard di kota besar
Jawaban: B. Meningkatkan optimasi mesin pencari (SEO) dan media sosial untuk menjangkau wisatawan potensial
Pembahasan: Dalam era digital, wisatawan lebih sering mencari informasi secara online sebelum bepergian. Oleh karena itu, teknik pemasaran yang paling efektif adalah SEO (Search Engine Optimization) dan promosi melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.
10. Apa yang membedakan wisata heritage (warisan budaya) dari jenis wisata lainnya?
A. Berfokus pada warisan sejarah, budaya, dan arsitektur suatu daerah
B. Hanya tersedia bagi wisatawan asing
C. Tidak melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaannya
D. Menggunakan teknologi canggih dalam setiap atraksi
E. Berorientasi pada hiburan tanpa nilai edukasi
Jawaban: A. Berfokus pada warisan sejarah, budaya, dan arsitektur suatu daerah
Pembahasan: Wisata heritage mengacu pada perjalanan ke situs bersejarah, bangunan bersejarah, atau acara budaya yang memiliki nilai warisan bagi masyarakat setempat. Contohnya adalah wisata ke Candi Borobudur atau Kota Tua Jakarta.
11. Dalam pariwisata, istilah “Doxey’s Irridex Model” digunakan untuk menggambarkan…
A. Hubungan antara wisatawan dan lingkungan alam
B. Siklus penerimaan masyarakat lokal terhadap wisatawan
C. Strategi pengelolaan destinasi berkelanjutan
D. Indikator kualitas pelayanan di industri perhotelan
E. Pola pergerakan wisatawan di dalam suatu destinasi
Jawaban: B. Siklus penerimaan masyarakat lokal terhadap wisatawan
Pembahasan: Doxey’s Irridex Model menjelaskan tahapan sikap masyarakat lokal terhadap perkembangan pariwisata, mulai dari euforia (antusias), apati (biasa saja), iritasi (terganggu), hingga antagonisme (penolakan). Model ini membantu dalam memahami dampak sosial dari pariwisata.
12. Faktor utama yang mempengaruhi Tourism Multiplier Effect dalam suatu destinasi adalah…
A. Tingkat pengeluaran wisatawan di sektor informal
B. Investasi asing dalam pengembangan destinasi wisata
C. Seberapa besar uang yang dibelanjakan wisatawan kembali ke ekonomi lokal
D. Tingkat keterlibatan pemerintah dalam regulasi wisata
E. Jumlah hotel berbintang yang tersedia di destinasi tersebut
Jawaban: C. Seberapa besar uang yang dibelanjakan wisatawan kembali ke ekonomi lokal
Pembahasan: Tourism Multiplier Effect mengacu pada bagaimana setiap unit uang yang dibelanjakan wisatawan dapat menciptakan dampak ekonomi lanjutan, baik melalui sektor langsung (hotel, restoran), tidak langsung (pasokan bahan makanan), maupun induksi (pendapatan pekerja yang kembali dibelanjakan).
13. Dalam manajemen destinasi wisata, istilah “overcrowding” dapat berdampak negatif terhadap…
A. Peningkatan ekonomi lokal
B. Konservasi lingkungan dan pengalaman wisatawan
C. Popularitas destinasi di kalangan wisatawan
D. Inovasi produk wisata di destinasi tersebut
E. Keberlanjutan pemasaran destinasi wisata
Jawaban: B. Konservasi lingkungan dan pengalaman wisatawan
Pembahasan: Overcrowding terjadi ketika jumlah wisatawan melebihi kapasitas suatu tempat, yang dapat merusak lingkungan, mengganggu masyarakat lokal, dan mengurangi kualitas pengalaman wisatawan, sehingga berdampak buruk pada daya tarik destinasi dalam jangka panjang.
14. Dalam konteks pariwisata, carrying capacity memiliki empat aspek utama, yaitu…
A. Fisik, lingkungan, sosial, dan ekonomi
B. Infrastruktur, transportasi, layanan, dan promosi
C. Demografi wisatawan, budaya, teknologi, dan kebijakan
D. Ekonomi, investasi, regulasi, dan pemasaran
E. Wisatawan, masyarakat lokal, industri, dan pemerintah
Jawaban: A. Fisik, lingkungan, sosial, dan ekonomi
Pembahasan: Carrying capacity adalah batas daya tampung destinasi tanpa merusak keseimbangan. Aspek fisik mencakup infrastruktur, lingkungan terkait dampak ekologis, sosial mengenai toleransi masyarakat lokal, dan ekonomi terkait manfaat finansial bagi masyarakat.
15. Pariwisata berbasis budaya harus memenuhi beberapa prinsip utama, kecuali…
A. Memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal
B. Mempromosikan dan melestarikan warisan budaya
C. Mendorong interaksi positif antara wisatawan dan penduduk lokal
D. Mengutamakan keuntungan finansial tanpa mempertimbangkan dampak sosial
E. Menyediakan pengalaman autentik yang edukatif bagi wisatawan
Jawaban: D. Mengutamakan keuntungan finansial tanpa mempertimbangkan dampak sosial
Pembahasan: Pariwisata berbasis budaya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya sambil memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi komunitas lokal. Jika hanya berorientasi pada keuntungan tanpa mempertimbangkan dampak sosial, maka pariwisata bisa menyebabkan eksploitasi budaya.
16. Apa tantangan utama dalam pengelolaan Geopark sebagai destinasi wisata?
A. Kurangnya promosi melalui media digital
B. Kesulitan menarik wisatawan mancanegara
C. Menyeimbangkan konservasi dan kegiatan wisata
D. Keterbatasan akses transportasi menuju lokasi
E. Ketiadaan regulasi dalam pengelolaan Geopark
Jawaban: C. Menyeimbangkan konservasi dan kegiatan wisata
Pembahasan: Geopark adalah kawasan yang memiliki nilai geologi tinggi dan harus dijaga kelestariannya. Tantangan utamanya adalah bagaimana mengembangkan kegiatan wisata tanpa merusak ekosistem, termasuk mengontrol jumlah wisatawan dan menerapkan edukasi lingkungan.
17. Dalam manajemen destinasi, strategi “demarketing” digunakan untuk…
A. Mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi tertentu
B. Memaksimalkan pemasaran destinasi wisata secara agresif
C. Meningkatkan daya saing destinasi dengan kampanye iklan besar-besaran
D. Mendorong wisatawan untuk membelanjakan lebih banyak uang
E. Menarik perhatian investor untuk membangun infrastruktur wisata
Jawaban: A. Mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi tertentu
Pembahasan: Demarketing adalah strategi untuk mengurangi jumlah wisatawan ke suatu destinasi guna menghindari overtourism dan menjaga keberlanjutan lingkungan serta pengalaman wisata. Strategi ini bisa dilakukan dengan menaikkan harga tiket atau membatasi akses wisatawan.
18. Salah satu keunggulan pariwisata berbasis komunitas (Community-Based Tourism) dibandingkan model wisata konvensional adalah…
A. Mengandalkan agen perjalanan besar dalam pemasaran
B. Memberikan kontrol penuh kepada investor asing
C. Menjaga keberlanjutan ekonomi lokal dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan wisata
D. Bergantung pada pemerintah dalam seluruh aspek operasional
E. Mengutamakan eksploitasi sumber daya alam untuk keuntungan maksimal
Jawaban: C. Menjaga keberlanjutan ekonomi lokal dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan wisata
Pembahasan: Community-Based Tourism bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dengan menjadikan mereka sebagai aktor utama dalam pengelolaan wisata, sehingga keuntungan tetap berada dalam komunitas dan tidak hanya dinikmati oleh pihak luar.
19. “Greenwashing” dalam industri pariwisata mengacu pada…
A. Strategi pemasaran yang menyesatkan tentang praktik ramah lingkungan
B. Proses pembersihan sampah di kawasan wisata
C. Penggunaan sumber daya alam secara berlebihan dalam pengelolaan wisata
D. Kegiatan konservasi yang dilakukan oleh wisatawan selama perjalanan
E. Program penghijauan yang diinisiasi oleh pemerintah daerah
Jawaban: A. Strategi pemasaran yang menyesatkan tentang praktik ramah lingkungan
Pembahasan: Greenwashing terjadi ketika perusahaan atau destinasi wisata mengklaim sebagai “ramah lingkungan” tetapi sebenarnya tidak menerapkan praktik berkelanjutan yang sesungguhnya. Ini dapat menipu wisatawan yang ingin berkontribusi pada pariwisata hijau.
20. Apa tujuan dari konsep “Slow Tourism”?
A. Memastikan perjalanan dilakukan secepat mungkin untuk menghemat waktu
B. Meningkatkan jumlah destinasi yang dikunjungi dalam satu perjalanan
C. Mendorong wisatawan untuk menikmati pengalaman perjalanan dengan lebih santai dan berkelanjutan
D. Mengurangi jumlah perjalanan udara dengan menggantinya dengan perjalanan darat
E. Mempromosikan wisata berbasis olahraga ekstrem
Jawaban: C. Mendorong wisatawan untuk menikmati pengalaman perjalanan dengan lebih santai dan berkelanjutan
Pembahasan: Slow Tourism adalah konsep yang menekankan perjalanan yang lebih santai, mendalam, dan berkelanjutan. Wisatawan diajak untuk lebih menghargai budaya dan lingkungan lokal dengan mengurangi konsumsi yang berlebihan dan tidak terburu-buru dalam menikmati perjalanan.
Raih Kursi di Jurusan Pariwisata dengan Persiapan yang Tepat!
Dengan memahami lebih dalam tentang jurusan Pariwisata, mata kuliahnya, serta berbagai contoh soal tes masuk yang telah dibahas, Anda kini memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi seleksi masuk. Menguasai konsep dasar, tren industri, dan keterampilan analitis akan sangat membantu dalam menjawab soal-soal dengan percaya diri. Kunjungi utbk.or.id untuk informasi dan latihan soal lengkap sebagai bekal sukses masuk jurusan Pariwisata.