100 Soal Tes Masuk Jurusan Analis Kesehatan + Pembahasan (Tes Kuliah)

100 Soal Tes Masuk Jurusan Analis Kesehatan + Pembahasan (Tes Kuliah)

Masuk ke jurusan Analis Kesehatan di perguruan tinggi impian tentu membutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam menghadapi tes seleksi. Tes masuk biasanya mencakup berbagai materi, mulai dari biologi, kimia, hingga pemahaman dasar tentang ilmu kesehatan.

Artikel ini akan menyajikan 100 contoh soal tes masuk jurusan Analis Kesehatan beserta pembahasannya. Dengan mempelajari soal-soal ini, Anda dapat memahami pola pertanyaan yang sering muncul serta meningkatkan peluang lolos seleksi. Simak dan persiapkan diri Anda dengan baik!    

Tugas-Tugas Analis Kesehatan Dalam Dunia Medis

Tugas-Tugas Analis Kesehatan Dalam Dunia Medis

Analis Kesehatan, atau yang sering disebut sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), memiliki peran penting dalam dunia medis. Mereka bertanggung jawab dalam melakukan berbagai pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk membantu diagnosis, pemantauan, dan pencegahan penyakit. Berikut adalah beberapa tugas utama Analis Kesehatan:

1. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium

Analis Kesehatan melakukan berbagai jenis tes laboratorium, seperti:

  • Tes darah untuk mengetahui kadar hemoglobin, leukosit, atau gula darah.
  • Tes urin untuk mendeteksi infeksi atau penyakit ginjal.
  • Pemeriksaan feses untuk mendeteksi parasit atau gangguan pencernaan.
  • Tes mikrobiologi untuk mengidentifikasi bakteri, virus, atau jamur penyebab penyakit.

2. Mengoperasikan dan Merawat Alat Laboratorium

Analis Kesehatan bertanggung jawab dalam menggunakan serta merawat alat-alat laboratorium, seperti mikroskop, centrifuge, dan spektrofotometer, agar tetap berfungsi dengan baik dan hasil pemeriksaan akurat.

3. Menganalisis dan Menginterpretasikan Hasil Tes

Setelah melakukan pemeriksaan, Analis Kesehatan harus memastikan bahwa hasil tes yang diperoleh akurat sebelum diserahkan kepada dokter untuk diagnosis lebih lanjut.

4. Menjamin Kualitas dan Keamanan Laboratorium

Analis Kesehatan wajib mematuhi prosedur keselamatan dalam bekerja, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), sterilisasi peralatan, serta pembuangan limbah medis sesuai standar kesehatan.

5. Melakukan Pengambilan Sampel Pasien

Mereka juga bertugas mengambil sampel darah, urin, atau jaringan tubuh pasien dengan teknik yang aman dan nyaman bagi pasien.

6. Membantu dalam Riset Kesehatan

Selain tugas rutin, Analis Kesehatan juga sering terlibat dalam penelitian untuk pengembangan metode diagnostik baru atau pengujian efektivitas obat.

7. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan Data

Semua hasil laboratorium harus dicatat dengan rapi dan dilaporkan ke dokter atau pihak yang berwenang agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan medis.

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Analis Kesehatan  

Memahami kisi-kisi soal adalah langkah awal dalam mempersiapkan tes masuk jurusan Analis Kesehatan. Tes ini umumnya mencakup biologi, kimia, dan dasar ilmu kesehatan. Berikut ini adalah kisi-kisi untuk tes masuk jurusan analis kesehatan.

Biologi dan Mikrobiologi Dasar
Menguji pemahaman tentang sel, jaringan, sistem organ manusia, serta mikroorganisme penyebab penyakit.

Kimia dan Analisis Laboratorium
Memastikan calon mahasiswa memahami reaksi kimia, konsentrasi larutan, dan teknik analisis laboratorium seperti titrasi dan spektrofotometri.

Fisika Terapan dalam Laboratorium
Menguji pemahaman tentang prinsip optik, kelistrikan, dan tekanan yang digunakan dalam alat laboratorium medis.

Matematika dan Statistika Dasar
Mengukur kemampuan dalam perhitungan konsentrasi larutan, pengenceran, dan analisis data laboratorium secara statistik.

Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan
Menguji pengetahuan tentang anatomi, fisiologi, patologi dasar, serta sistem kekebalan tubuh yang berhubungan dengan analisis kesehatan.

Teknik Laboratorium Medis
Menilai pemahaman tentang prosedur pengambilan sampel darah dan urin, penggunaan mikroskop, serta pemeriksaan hematologi dan biokimia.

Etika dan Keselamatan Laboratorium
Memastikan pemahaman tentang standar etika, biosekuriti, penggunaan APD, dan pencegahan kontaminasi di laboratorium kesehatan.

Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Analis Kesehatan

Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Analis Kesehatan

Berikut beberapa contoh soal beserta pembahasannya untuk membantu Anda menghadapi seleksi dengan lebih percaya diri.

1. Sebuah pasien mengalami infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Untuk memastikan jenis bakteri tersebut, dilakukan uji pewarnaan Gram. Hasil yang menunjukkan warna merah muda pada mikroskop menandakan bahwa bakteri tersebut memiliki karakteristik:

A. Dinding sel tebal dengan lapisan peptidoglikan yang banyak
B. Tidak memiliki dinding sel
C. Memiliki dinding sel tipis dengan lapisan lipopolisakarida di luar membran
D. Termasuk kelompok bakteri gram positif
E. Berbentuk kokus dan bersifat anaerob obligat

Jawaban: C. Memiliki dinding sel tipis dengan lapisan lipopolisakarida di luar membran

Pembahasan: Bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang lebih tipis dibandingkan dengan bakteri gram positif, serta memiliki lapisan luar yang mengandung lipopolisakarida. Saat diuji menggunakan pewarnaan Gram, bakteri ini akan berwarna merah muda karena tidak mampu mempertahankan warna ungu kristal violet setelah dicuci dengan alkohol.

2. Seorang analis laboratorium ingin menentukan konsentrasi asam klorida (HCl) dalam suatu sampel dengan metode titrasi menggunakan larutan NaOH 0,1 M. Jika volume HCl yang dititrasi adalah 25 mL dan volume NaOH yang digunakan hingga titik ekivalen adalah 50 mL, berapakah konsentrasi HCl dalam larutan tersebut?

A. 0,05 M
B. 0,10 M
C. 0,20 M
D. 0,25 M
E. 0,50 M

Jawaban: A. 0,05 M

Pembahasan:
Reaksi netralisasi:
HCl + NaOH → NaCl + H₂O

Menggunakan rumus titrasi:
M1V1=M2V2M
M1×25=0,1×50 M1=0,1×50/25=0,05M

Jadi, konsentrasi HCl dalam larutan adalah 0,05 M.

3. Sebuah spektrofotometer digunakan untuk mengukur konsentrasi suatu zat dalam larutan. Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 600 nm, maka zat tersebut kemungkinan besar menyerap cahaya dalam spektrum warna:

A. Biru
B. Hijau
C. Kuning
D. Merah
E. Ungu

Jawaban: A. Biru

Pembahasan: Panjang gelombang 600 nm berada dalam spektrum warna merah. Berdasarkan prinsip spektrofotometri, suatu zat akan menyerap warna yang berlawanan dalam spektrum cahaya. Warna yang berlawanan dengan merah dalam spektrum warna adalah biru. Oleh karena itu, zat tersebut kemungkinan besar menyerap cahaya biru.

4. Seorang analis perlu melakukan pengenceran larutan stok 1 M menjadi 0,2 M dengan volume akhir 100 mL. Berapakah volume larutan stok yang harus diambil dan berapa volume air yang harus ditambahkan?

A. 20 mL larutan stok, 80 mL air
B. 25 mL larutan stok, 75 mL air
C. 30 mL larutan stok, 70 mL air
D. 40 mL larutan stok, 60 mL air
E. 50 mL larutan stok, 50 mL air

Jawaban: A. 20 mL larutan stok, 80 mL air

Pembahasan:
Menggunakan rumus pengenceran:
M1V1=M2V2M​
1×V1=0,2×100
V1=0,2×100/1=20 mL

Volume air yang harus ditambahkan:
100 mL – 20 mL = 80 mL

Jadi, 20 mL larutan stok dan 80 mL air diperlukan untuk mendapatkan larutan 0,2 M.

5. Seorang pasien mengalami demam tinggi dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya sel darah putih yang meningkat secara signifikan. Jika penyebab infeksi adalah virus, maka kemungkinan besar sel darah putih yang mengalami peningkatan adalah:

A. Neutrofil
B. Monosit
C. Eosinofil
D. Limfosit
E. Basofil

Jawaban: D. Limfosit

Pembahasan: Infeksi virus umumnya menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dalam darah. Berbeda dengan infeksi bakteri yang lebih sering meningkatkan jumlah neutrofil, infeksi virus memicu respons imun seluler yang didominasi oleh limfosit untuk mengenali dan melawan patogen.

6. Dalam suatu pengujian kadar glukosa darah menggunakan metode spektrofotometri, panjang gelombang yang digunakan adalah 505 nm. Hal ini dilakukan karena pada panjang gelombang tersebut:

A. Semua zat dalam darah menyerap cahaya secara maksimal
B. Hemoglobin menyerap cahaya lebih kuat dibandingkan glukosa
C. Glukosa memiliki absorbansi optimal setelah bereaksi dengan reagen tertentu
D. Hanya cahaya dengan panjang gelombang lebih dari 600 nm yang dapat mendeteksi glukosa
E. Spektrofotometer hanya dapat bekerja dalam rentang panjang gelombang tersebut

Jawaban: C. Glukosa memiliki absorbansi optimal setelah bereaksi dengan reagen tertentu

Pembahasan: Metode spektrofotometri dalam pengujian glukosa darah biasanya menggunakan pereaksi enzimatik seperti GOD-POD yang menghasilkan warna tertentu setelah bereaksi dengan glukosa. Warna tersebut memiliki absorbansi maksimal pada panjang gelombang sekitar 505 nm, sehingga pengukuran dilakukan pada panjang gelombang ini untuk memperoleh hasil yang akurat.

7. Dalam mikroskop cahaya, lensa objektif 40x dan lensa okuler 10x digunakan untuk mengamati preparat bakteri. Perbesaran total yang diperoleh adalah:

A. 4x
B. 10x
C. 40x
D. 100x
E. 400x

Jawaban: E. 400x

Pembahasan: Perbesaran total pada mikroskop cahaya dihitung dengan mengalikan perbesaran lensa objektif dengan lensa okuler. Dalam kasus ini:
40x×10x=400×4.

Oleh karena itu, perbesaran total yang digunakan untuk mengamati bakteri adalah 400x.

8. Dalam suatu uji laboratorium, seorang analis ingin membuat larutan NaCl dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 500 mL. Jika massa molar NaCl adalah 58,5 g/mol, berapakah massa NaCl yang harus ditimbang?

A. 11,7 g
B. 14,6 g
C. 29,3 g
D. 58,5 g
E. 117 g

Jawaban: A. 11,7 g

Pembahasan:
Menggunakan rumus:
M=massa/Mr×volume(L)​

Diketahui:
M=0,5M,
Mr=58,5g/mol,
V=500mL=0,5L.

Maka,
massa=M×Mr×V
=0,5×58,5×0,5
=11,7g.

Jadi, massa NaCl yang harus ditimbang adalah 11,7 g.

9. Salah satu metode identifikasi bakteri adalah dengan uji katalase. Jika suatu isolat bakteri diuji dengan larutan hidrogen peroksida (H₂O₂) dan terbentuk gelembung gas, maka kemungkinan bakteri tersebut adalah:

A. Streptococcus spp.
B. Enterococcus spp.
C. Staphylococcus spp.
D. Clostridium spp.
E. Escherichia coli

Jawaban: C. Staphylococcus spp

Pembahasan: Uji katalase digunakan untuk mendeteksi enzim katalase yang dapat menguraikan H₂O₂ menjadi air dan oksigen. Hasil positif ditandai dengan munculnya gelembung gas. Staphylococcus spp. merupakan bakteri katalase positif, sedangkan Streptococcus spp. dan Enterococcus spp. adalah katalase negatif.

10. Seorang analis menggunakan pH meter untuk mengukur keasaman suatu larutan. Sebelum digunakan, alat ini harus dikalibrasi dengan larutan buffer. Tujuan utama dari kalibrasi pH meter adalah:

A. Memastikan sensor pH dalam keadaan bersih
B. Menyesuaikan alat agar memberikan pembacaan yang akurat
C. Menghindari kontaminasi silang antar sampel
D. Mempercepat proses pengukuran pH
E. Meningkatkan daya tahan elektroda pH meter

Jawaban: B. Menyesuaikan alat agar memberikan pembacaan yang akurat

Pembahasan: pH meter harus dikalibrasi secara berkala menggunakan larutan buffer standar (biasanya pH 4, 7, dan 10) untuk memastikan pembacaan yang akurat. Tanpa kalibrasi, hasil pengukuran pH dapat menyimpang karena perubahan sensitivitas elektroda atau kondisi lingkungan.

11. Seorang pasien mengalami infeksi saluran kemih. Hasil kultur urin menunjukkan adanya bakteri berbentuk batang dengan reaksi gram negatif. Bakteri yang paling mungkin menjadi penyebab infeksi ini adalah:

A. Staphylococcus aureus
B. Streptococcus pyogenes
C. Escherichia coli
D. Bacillus subtilis
E. Clostridium perfringens

Jawaban: C. Escherichia coli

Pembahasan: Escherichia coli merupakan bakteri berbentuk batang (basil), gram negatif, dan sering menjadi penyebab utama infeksi saluran kemih karena kemampuannya melekat pada dinding saluran kemih dan berkembang biak di sana.

12. Seorang analis kesehatan melakukan pewarnaan Gram pada sampel dahak pasien. Setelah dilakukan pewarnaan, bakteri tampak berwarna ungu dan berbentuk bulat. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa bakteri tersebut termasuk dalam kelompok:

A. Gram-negatif basil
B. Gram-negatif kokus
C. Gram-positif kokus
D. Gram-positif basil
E. Gram-variabel

Jawaban: C. Gram-positif kokus

Pembahasan: Pewarnaan Gram membedakan bakteri berdasarkan struktur dinding selnya. Bakteri Gram-positif akan berwarna ungu karena mempertahankan zat warna kristal violet, sedangkan bentuk bulat menunjukkan bahwa bakteri tersebut adalah kokus.

13. Seorang analis ingin mengetahui kadar protein dalam sampel darah menggunakan metode Biuret. Prinsip utama dari metode ini adalah reaksi antara protein dengan:

A. Asam sulfat
B. Larutan perak nitrat
C. Larutan tembaga sulfat dalam suasana basa
D. Larutan yodium
E. Larutan bromtimol biru

Jawaban: C. Larutan tembaga sulfat dalam suasana basa

Pembahasan: Metode Biuret digunakan untuk mendeteksi protein berdasarkan reaksi antara gugus peptida dalam protein dengan ion Cu²⁺ dari tembaga sulfat dalam kondisi basa, menghasilkan warna ungu yang dapat diukur dengan spektrofotometri.

14. Dalam suatu uji laboratorium, reagen Benedict digunakan untuk mendeteksi keberadaan:

A. Protein
B. Lipid
C. Karbohidrat reduksi
D. Enzim
E. Hemoglobin

Jawaban: C. Karbohidrat reduksi

Pembahasan: Reagen Benedict digunakan untuk mengidentifikasi gula pereduksi seperti glukosa dan fruktosa. Jika sampel mengandung gula pereduksi, larutan akan berubah warna dari biru menjadi hijau, kuning, atau merah bata tergantung pada konsentrasinya.

15. Seorang analis menggunakan centrifuge untuk memisahkan serum dari sampel darah. Prinsip kerja centrifuge berdasarkan pada:

A. Gaya magnet
B. Gaya sentrifugal
C. Tekanan osmotik
D. Perbedaan suhu
E. Daya listrik statis

Jawaban: B. Gaya sentrifugal

Pembahasan: Centrifuge bekerja dengan menggunakan gaya sentrifugal, yaitu gaya yang mendorong partikel lebih berat ke luar sehingga memungkinkan pemisahan komponen darah, seperti sel darah merah dan serum.

16. Dalam pemeriksaan laboratorium, penggunaan spektrofotometer memerlukan sumber cahaya. Sumber cahaya yang biasa digunakan dalam spektrofotometri UV-Vis adalah:

A. Lampu pijar biasa
B. Lampu halogen dan lampu deuterium
C. Lampu neon
D. Lampu LED
E. Lampu infra merah

Jawaban: B. Lampu halogen dan lampu deuterium

Pembahasan: Spektrofotometer UV-Vis menggunakan lampu halogen untuk cahaya tampak dan lampu deuterium untuk cahaya ultraviolet, karena keduanya menghasilkan spektrum cahaya yang stabil dan dapat diandalkan dalam pengukuran.

17. Dalam analisis laboratorium, seorang analis mendapatkan data kadar glukosa dari 10 pasien. Untuk mengetahui sebaran data, nilai statistik yang sering digunakan adalah:

A. Median
B. Simpangan baku
C. Modus
D. Rata-rata
E. Persentil

Jawaban: B. Simpangan baku

Pembahasan: Simpangan baku digunakan untuk mengukur sebaran data atau variasi data dari rata-rata. Jika simpangan baku tinggi, berarti data memiliki variasi yang besar, sedangkan simpangan baku rendah menunjukkan data lebih terkumpul di sekitar rata-rata.

18. Seorang analis ingin mengetahui nilai tengah dari serangkaian hasil pengukuran kadar hemoglobin pasien. Statistik yang paling tepat untuk digunakan adalah:

A. Modus
B. Rata-rata
C. Median
D. Simpangan baku
E. Rentang

Jawaban: C. Median

Pembahasan: Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan. Median lebih tahan terhadap data ekstrem dibandingkan rata-rata, sehingga sering digunakan dalam analisis laboratorium.

19. Suatu larutan menunjukkan perubahan warna dari merah menjadi biru ketika diuji dengan kertas lakmus. Hal ini menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat:

A. Asam kuat
B. Asam lemah
C. Netral
D. Basa
E. Elektrolit

Jawaban: D. Basa
Pembahasan: Kertas lakmus merah berubah menjadi biru jika terkena larutan basa, yang berarti larutan tersebut memiliki pH lebih dari 7.

20. Seorang analis menggunakan larutan HCl untuk membersihkan peralatan laboratorium. Sifat utama larutan HCl yang membuatnya efektif sebagai pembersih adalah:

A. Bersifat basa dan dapat melarutkan lemak
B. Bersifat asam dan dapat melarutkan mineral
C. Tidak bereaksi dengan senyawa lain
D. Memiliki daya pelarut tinggi terhadap protein
E. Bersifat netral dan aman digunakan di semua bahan

Jawaban: B. Bersifat asam dan dapat melarutkan mineral

Pembahasan: HCl merupakan asam kuat yang mampu melarutkan mineral dan kerak yang menempel pada peralatan laboratorium. Karena sifatnya yang korosif, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati.

Demikianlah kumpulan 100 soal tes masuk jurusan Analis Kesehatan lengkap dengan pembahasannya. Soal-soal ini dirancang untuk membantu Anda memahami berbagai materi yang diujikan, mulai dari biologi dan mikrobiologi dasar, kimia dan analisis laboratorium, fisika terapan dalam laboratorium, hingga matematika dan statistika dasar.

Maksimalkan Persiapanmu Menuju Dunia Laboratorium Kesehatan!

Maksimalkan Persiapanmu Menuju Dunia Laboratorium Kesehatan!

Dengan berlatih mengerjakan soal-soal ini, Anda dapat meningkatkan pemahaman dan kesiapan menghadapi ujian masuk. Jangan lupa untuk terus belajar, memperdalam teori, serta memahami konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan dunia laboratorium kesehatan. Untuk latihan soal yang lebih lengkap dan terarah, kunjungi utbk.or.id sekarang juga!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Kategori