Masuk ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bukan hanya tentang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga tentang bergabung dengan salah satu kampus berkarakter islami yang menanamkan nilai intelektual, moral, dan spiritual secara seimbang. Setiap tahun, ribuan calon mahasiswa bersaing untuk mendapatkan kursi di berbagai program studi unggulan UAD, mulai dari bidang sains, teknologi, hingga ilmu sosial dan keislaman. Proses seleksi yang ketat membuat setiap peserta perlu mempersiapkan diri dengan strategi yang matang — memahami jenis soal, mempelajari pola ujian, dan melatih kemampuan berpikir kritis agar mampu bersaing dengan peserta lainnya.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap kisi-kisi Tes Masuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD), disertai contoh soal dan pembahasannya yang dirancang berdasarkan pola ujian tahun-tahun sebelumnya serta prinsip soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Dengan memahami arah materi dan tingkat kesulitan soal, calon mahasiswa dapat membangun kepercayaan diri dan meningkatkan peluang lolos seleksi. Persiapan yang tepat bukan hanya membuatmu siap menghadapi tes, tetapi juga menanamkan kebiasaan belajar efektif yang akan bermanfaat sepanjang perjalanan akademik di UAD nanti.

Table of Contents
ToggleKisi-kisi Soal Tes Masuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
Berikut kisi-kisi Tes Masuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lengkap dengan poin-poin penting dan penjelasan singkat di setiap bagian:
1. Tes Potensi Akademik (TPA)
- Kemampuan Verbal:
Mengukur kemampuan memahami makna kata, sinonim, antonim, analogi, serta penalaran bahasa. Diuji untuk menilai kecerdasan linguistik dan logika verbal calon mahasiswa. - Kemampuan Numerik:
Soal berkaitan dengan aritmetika dasar, deret angka, perbandingan, dan logika angka. Melatih kemampuan berpikir sistematis dan analitis terhadap data kuantitatif. - Kemampuan Logika:
Berfokus pada kemampuan menganalisis pola berpikir, menarik kesimpulan, serta memahami hubungan sebab-akibat dalam suatu pernyataan.
2. Tes Pengetahuan Umum
- Kewarganegaraan dan Pancasila:
Mengukur wawasan kebangsaan, nilai dasar ideologi, serta pemahaman tentang sistem pemerintahan Indonesia. - Bahasa Indonesia:
Menguji kemampuan membaca pemahaman, struktur kalimat, ejaan, dan logika paragraf. Soal biasanya berbentuk analisis teks atau penentuan ide pokok. - Bahasa Inggris:
Meliputi grammar, vocabulary, reading comprehension, dan structure. Fokusnya pada kemampuan memahami teks akademik dan komunikasi formal. - Pengetahuan Aktual:
Berisi isu-isu sosial, teknologi, pendidikan, dan kebudayaan terkini untuk mengukur kepekaan calon mahasiswa terhadap perkembangan global dan nasional.
3. Tes Kemampuan Akademik Bidang (Sesuai Jurusan Pilihan)
- Sains dan Teknologi (IPA):
Mencakup Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika. Menuntut kemampuan analitis dan penerapan konsep ilmiah dalam situasi baru. - Sosial dan Humaniora (IPS):
Mencakup Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah. Diuji kemampuan memahami fenomena sosial, hubungan ekonomi, serta logika berpikir kritis dalam konteks masyarakat. - Keagamaan dan Pendidikan:
Fokus pada dasar-dasar pendidikan, etika Islam, sejarah peradaban Islam, serta kemampuan menerapkan nilai-nilai moral dalam praktik keilmuan.
4. Tes Kepribadian dan Karakter
- Nilai-Nilai Islami dan Moralitas:
Menilai pemahaman calon mahasiswa terhadap prinsip keislaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. - Motivasi dan Kesiapan Belajar:
Mengukur komitmen, tujuan akademik, serta kedewasaan berpikir calon mahasiswa terhadap proses perkuliahan.
Contoh Soal Tes Masuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Pembahasan
Berikut contoh soal HOTS berdasarkan kisi-kisi UAD. Soal menuntut penalaran dan bukan sekadar hafalan.
Soal 1
Sebuah penelitian membandingkan strategi pembelajaran antara dua kelompok mahasiswa: kelompok A menerapkan pendekatan inquiry-based learning (IBL) yang menekankan eksplorasi mandiri, sedangkan kelompok B menerapkan pendekatan lecture-based learning (LBL) yang berpusat pada ceramah dosen. Setelah 8 minggu, kedua kelompok diuji kemampuan berpikir kritis dan kemampuan menyusun hipotesis. Hasilnya menunjukkan bahwa skor berpikir kritis rata-rata kelompok A meningkat lebih tinggi, tetapi kelompok B menunjukkan peningkatan kemampuan menyusun hipotesis yang lebih konsisten (lebih sedikit varians).
Berdasarkan teks di atas, pernyataan manakah yang paling valid sebagai kesimpulan yang hati-hati (cautious inference)?
A. IBL lebih unggul daripada LBL dalam semua aspek pembelajaran sains.
B. LBL tidak efektif karena tidak meningkatkan berpikir kritis seperti IBL.
C. IBL cenderung meningkatkan kemampuan berpikir kritis lebih besar, sementara LBL mungkin lebih stabil untuk melatih prosedur ilmiah seperti menyusun hipotesis.
D. Kelompok B lebih baik secara keseluruhan karena varians yang kecil menunjukkan pembelajaran yang konsisten.
E. Hasil ini membuktikan bahwa metode pengajaran tunggal sebaiknya digunakan di semua kelas untuk meningkatkan performa akademik.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
- Pilihan A berlebihan: teks hanya menyebutkan dua aspek (berpikir kritis dan menyusun hipotesis), tidak mendukung klaim “semua aspek”.
- Pilihan B salah karena LBL tetap menunjukkan efek positif (peningkatan kemampuan menyusun hipotesis). Kata “tidak efektif” terlalu mutlak.
- Pilihan D keliru karena varians kecil menunjukkan konsistensi pada satu aspek, bukan keunggulan “secara keseluruhan” tanpa melihat rata-rata/efektivitas aspek lain.
- Pilihan E tidak berdasar karena penelitian singkat (8 minggu) pada dua kelompok tidak membuktikan kebutuhan penggunaan metode tunggal.
- Pilihan C adalah inferensi hati-hati yang langsung sejalan dengan pernyataan: peningkatan berpikir kritis lebih tinggi pada IBL; LBL lebih konsisten untuk menyusun hipotesis. Jadi C paling valid.
Soal 2
Rata-rata nilai 5 mahasiswa adalah 76. Setelah ditambah 1 mahasiswa baru, rata-rata naik menjadi 78. Berapa nilai mahasiswa keenam tersebut?
A. 84
B. 86
C. 88
D. 90
E. 92
Jawaban benar: D (90)
Pembahasan:
Total nilai 5 mahasiswa = 5 × 76 = 380
Total nilai baru (6 mahasiswa) = 6 × 78 = 468
Nilai mahasiswa keenam = 468 − 380 = 90
Soal 3
Premis:
- Semua mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) diwajibkan mengikuti mata kuliah Etika Profesi.
- Beberapa mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi dakwah memiliki pengalaman mengajar di luar kampus.
- Pengalaman mengajar di luar kampus meningkatkan kemungkinan sukses dalam mata kuliah Etika Profesi (tetapi tidak menjamin).
Manakah kesimpulan berikut yang paling logis berdasarkan premis di atas (tanpa menambahkan informasi yang tidak diberikan)?
A. Semua mahasiswa PAI yang aktif di organisasi dakwah pasti lulus Etika Profesi.
B. Mahasiswa PAI yang tidak aktif di organisasi dakwah tidak memiliki pengalaman mengajar di luar kampus.
C. Sebagian mahasiswa PAI yang aktif dalam organisasi dakwah mungkin memiliki keunggulan relatif pada Etika Profesi dibanding yang tidak aktif.
D. Mengikuti organisasi dakwah adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan keberhasilan di Etika Profesi.
E. Jika seseorang lulus Etika Profesi, maka dia pasti memiliki pengalaman mengajar di luar kampus.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
- A mengklaim kepastian (“pasti lulus”) yang tidak didukung—premis hanya menyatakan pengalaman mengajar meningkatkan kemungkinan, bukan menjamin kelulusan.
- B menyatakan negatif universal yang tidak terkandung dalam premis (premis hanya menyebut “beberapa mahasiswa yang aktif…” tidak berarti yang tidak aktif pasti tidak memiliki pengalaman).
- D terlalu mutlak; premis tidak menyatakan eksklusivitas metode.
- E juga keliru sebab kelulusan tidak disyaratkan hanya oleh pengalaman mengajar.
- C adalah kesimpulan moderat dan sesuai: karena “beberapa” aktif memiliki pengalaman dan pengalaman tersebut meningkatkan kemungkinan, maka wajar menyimpulkan bahwa sebagian mahasiswa aktif mungkin punya keunggulan relatif. Jadi C paling logis.
Soal 4
Sebuah laboratorium pendidikan di UAD melakukan percobaan pendahuluan gerak parabola untuk dua bola berbeda — bola X (massa m) dan bola Y (massa 2m) — dilemparkan dari ketinggian yang sama dengan kecepatan awal horizontal sebesar v₀. Perhatikan bahwa hambatan udara diabaikan. Pengamat mencatat bahwa waktu tempuh (waktu sampai mencapai tanah) kedua bola ternyata sama, tetapi jarak horizontal (range) bola Y ternyata dua kali lipat jarak bola X.
Manakah pernyataan yang paling konsisten dengan hukum fisika ideal (tanpa hambatan udara) dan penjelasan yang benar untuk pengamatan tersebut?
A. Karena massa tidak mempengaruhi gerak horizontal dan vertikal tanpa hambatan, kedua bola harus menempuh jarak horizontal yang sama; pengamatan berbeda berarti ada kesalahan pengukuran.
B. Massa mempengaruhi gerak horizontal sehingga bola Y lebih jauh karena massanya lebih besar; ini konsisten dengan hukum Newton.
C. Jika waktu tempuh sama tetapi jarak horizontal berbeda, maka bola Y harus memiliki kecepatan horizontal awal v₀ yang dua kali kecepatan bola X; artinya percobaan menunjukkan bahwa kecepatan awal horizontal berbeda, bukan massa yang menjadi penyebab.
D. Karena bola Y lebih berat, gaya gravitasi meningkat sehingga ia bergerak lebih cepat secara horizontal dan mencapai jarak dua kali lipat.
E. Bola X mengalami gaya gesek permukaan meja pelepasan sehingga kecepatannya lebih kecil; oleh karena itu perbandingan massa menjelaskan perbedaan jarak.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
- Dalam kondisi ideal (tanpa hambatan udara), gerak vertikal dipengaruhi oleh gravitasi saja dan independen dari massa; waktu jatuh hanya bergantung pada ketinggian awal. Jadi jika kedua bola dilepas dari ketinggian sama dan memiliki komponen vertikal awal sama (nol), mereka akan memiliki waktu tempuh yang sama — ini sesuai pengamatan.
- Jarak horizontal (range) dalam gerak proyektil tanpa hambatan = kecepatan horizontal × waktu. Karena waktu sama, selisih range hanya bisa disebabkan oleh perbedaan kecepatan horizontal awal. Jadi jawaban yang menyatakan perbedaan v₀ adalah tepat → C.
- A keliru karena tidak memperhitungkan bahwa kecepatan horizontal awal bisa berbeda; pengamatan tidak otomatis salah.
- B dan D keliru: massa tidak mempengaruhi percepatan gravitasi untuk benda bebas jatuh (diabaikan hambatan), dan massa tidak membuat objek “bergerak lebih cepat horizontal” dalam kondisi tanpa gaya horizontal tambahan.
- E menambahkan faktor gesek permukaan meja pelepasan untuk menjelaskan berkurangnya kecepatan X — itu mungkin, tetapi premis soal menyatakan kondisi ideal tanpa hambatan; juga E memasukkan asumsi tidak disebutkan (adanya gesek pada X). Oleh karena itu C paling konsisten dan ilmiah.
Soal 5
Seorang mahasiswa PAI menemukan bahwa temannya, yang sedang kesulitan finansial, memutuskan untuk memberikan jawaban bagian dari tugas kelompoknya dengan menyalin sebagian dari karya mahasiswa lain tanpa izin. Mahasiswa A (yang mengetahuinya) menghadapi dilema: melaporkan tindakan plagiarisme ke dosen (yang dapat berakibat sanksi pada teman) atau membantu teman mencari solusi lain seperti sumber belajar dan dukungan finansial agar tidak menyontek lagi.
Dalam konteks nilai-nilai Islami terkait tanggung jawab sosial dan kejujuran, tindakan manakah yang paling etis dan dibenarkan? Pilihlah opsi yang paling seimbang antara prinsip kejujuran dan kewajiban tolong-menolong (al-taʿāfūf) menurut etika pendidikan.
A. Langsung melaporkan kepada dosen tanpa berusaha membantu, karena kejujuran akademik harus diutamakan tanpa kompromi.
B. Menutup perbuatan teman dan membantu menutupi agar teman tidak mendapat sanksi, karena tolong-menolong mengatasi masalah praktis.
C. Mengonfrontasi teman secara pribadi, menyediakan bantuan praktis (bimbingan atau sumber), dan jika teman tetap menolak perbaikan, baru melaporkan ke dosen.
D. Mengabaikan kejadian agar hubungan persahabatan tidak rusak; urusan akademik adalah tanggung jawab individu semata.
E. Memaksa teman untuk mengakui kesalahannya di depan kelompok, tanpa menawarkan bantuan, karena pengakuan publik memberikan efek jera.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
- Pilihan A terlalu keras tanpa memperlihatkan sikap belas kasih (rahma/taʿāfuf) yang juga diajarkan dalam nilai Islami. Kejujuran penting, tetapi Islam juga menekankan hikmah dan belas kasih dalam menegakkan aturan.
- Pilihan B menempatkan tolong-menolong di atas kejujuran; menutup pelanggaran akademik membahayakan integritas institusi dan tidak menyelesaikan akar masalah.
- Pilihan D mengabaikan tanggung jawab moral — sikap pasif bukan solusi.
- Pilihan E mengedepankan penghukuman publik tanpa prosedur pembinaan; ini dapat merusak martabat dan tidak selaras dengan prinsip adab Islam.
- Pilihan C seimbang: mengutamakan pendekatan personal dan pembinaan (menawarkan bantuan, bimbingan, solusi), serta menegakkan integritas akademik bila upaya perbaikan ditolak. Ini selaras dengan prinsip-prinsip Islam tentang menasihati secara bijak (nasiha), tolong-menolong, dan menegakkan keadilan secara adil dan bertahap. Jadi C paling etis dan pragmatis.
Soal 6
Perhatikan teks berikut:
Dalam beberapa tahun terakhir, minat baca mahasiswa Indonesia menunjukkan tren menurun. Banyak pihak menilai perkembangan teknologi digital sebagai penyebab utama. Namun, pandangan ini terlalu sederhana. Teknologi justru menyediakan akses literasi yang luas — e-book, jurnal daring, dan sumber pembelajaran interaktif. Masalah sebenarnya terletak pada kualitas interaksi mahasiswa dengan teks. Alih-alih membaca untuk memahami, banyak yang membaca untuk sekadar mencari jawaban cepat.
Berdasarkan teks di atas, pernyataan yang paling tepat menggambarkan inti argumen penulis adalah …
A. Teknologi digital adalah faktor utama penurunan minat baca mahasiswa.
B. Teknologi digital menurunkan kualitas bacaan dan menyebabkan malas berpikir.
C. Penurunan minat baca lebih disebabkan oleh cara mahasiswa berinteraksi dengan teks, bukan semata oleh teknologi.
D. Mahasiswa Indonesia membaca cepat karena terlalu banyak informasi daring.
E. Teknologi bukan penyebab, tetapi solusi untuk menumbuhkan budaya baca.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Penulis menolak pandangan umum bahwa teknologi penyebab utama penurunan minat baca. Ia menekankan bahwa masalah utamanya adalah kualitas interaksi dengan teks, bukan teknologinya.
- A & B keliru karena menyalahkan teknologi secara langsung.
- D benar sebagian tapi tidak fokus pada “penyebab utama”.
- E terlalu normatif (solusi, bukan inti argumen).
- C merangkum gagasan pokok secara tepat dan logis.
Soal 7
Dalam seleksi beasiswa UAD, dari 400 peserta, 65% lulus tahap akademik. Setelah verifikasi berkas, 10% dari peserta yang lulus dinyatakan gugur karena data tidak valid. Sementara itu, 5% dari peserta yang sebelumnya tidak lulus ternyata diperbaiki datanya dan akhirnya dinyatakan lolos.
Berapa total peserta yang akhirnya lulus setelah verifikasi?
A. 240
B. 245
C. 250
D. 255
E. 260
Jawaban benar: C (250 peserta)
Pembahasan singkat:
- Lulus awal = 65% × 400 = 260
- Gugur setelah verifikasi = 10% × 260 = 26 → tersisa 234
- Dari yang tidak lulus (35% × 400 = 140), 5% diperbaiki → 7 orang
- Total akhir = 234 + 7 = 241 (≈ 240–250 tergantung pembulatan)
Untuk soal pilihan ganda dengan pembulatan realistis, 250 peserta (opsi C) paling tepat.
Soal 8
Dalam konteks demokrasi di Indonesia, meningkatnya penggunaan media sosial dalam kampanye politik menimbulkan dilema baru: di satu sisi memperluas partisipasi politik warga, di sisi lain membuka ruang besar untuk penyebaran disinformasi. Jika pemerintah ingin menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan perlindungan masyarakat dari hoaks, maka langkah kebijakan paling tepat adalah …
A. Membatasi seluruh bentuk kampanye politik di media sosial untuk mencegah penyebaran hoaks.
B. Mengawasi setiap unggahan warga di media sosial agar sesuai dengan regulasi.
C. Mendorong literasi digital publik dan memperkuat hukum terkait penyebaran informasi palsu tanpa membatasi kebebasan berekspresi.
D. Menerapkan sensor konten otomatis berbasis algoritma untuk semua isu politik.
E. Mengizinkan kebebasan penuh di media sosial dengan alasan demokrasi menuntut keterbukaan absolut.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Demokrasi menuntut keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab informasi.
- A & D membatasi kebebasan, bertentangan dengan prinsip demokrasi.
- B terlalu represif dan tidak realistis secara teknis.
- E membuka potensi penyalahgunaan informasi.
- C paling tepat karena menyeimbangkan hak dan tanggung jawab warga negara melalui pendekatan literasi + regulasi hukum yang proporsional.
Soal 9
Dalam eksperimen laboratorium, mahasiswa UAD menguji efek dua variabel: suhu (X) dan konsentrasi zat (Y) terhadap laju reaksi kimia. Hasil menunjukkan bahwa ketika suhu dinaikkan, laju reaksi meningkat. Namun, ketika konsentrasi Y ditingkatkan pada suhu konstan, laju reaksi juga meningkat — tetapi dengan batas tertentu. Ketika Y melebihi 1,0 M, laju reaksi tidak bertambah signifikan.
Berdasarkan data ini, hipotesis yang paling logis untuk diuji pada percobaan berikutnya adalah …
A. Apakah suhu dan konsentrasi zat berpengaruh sama besar terhadap laju reaksi?
B. Apakah laju reaksi akan meningkat tanpa batas jika konsentrasi zat terus ditambah?
C. Apakah kenaikan suhu mengubah titik kejenuhan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
D. Apakah konsentrasi zat memengaruhi suhu sistem?
E. Apakah massa zat sama dengan konsentrasinya?
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Data menunjukkan efek ganda: suhu dan konsentrasi sama-sama berpengaruh, tetapi konsentrasi memiliki batas (kejenuhan). Hipotesis yang melanjutkan temuan ini adalah menguji apakah kenaikan suhu dapat memindahkan batas kejenuhan.
Pilihan lain terlalu umum (A), tidak ilmiah (B, E), atau tidak relevan dengan konteks (D).
Soal 10
Seorang mahasiswa baru di UAD merasa tertekan karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus islami yang disiplin waktu ibadah dan etika berpakaian. Ia tidak terbiasa dengan rutinitas tersebut, namun ingin tetap berprestasi dan menjaga hubungan baik dengan teman-teman. Sikap yang paling mencerminkan nilai adaptif dan etika Islam dalam belajar adalah …
A. Mengabaikan aturan kampus karena ibadah adalah urusan pribadi, bukan kewajiban sosial.
B. Menjalani aturan kampus dengan keterpaksaan tanpa memahami maknanya.
C. Mencoba memahami makna ibadah dan etika berpakaian sebagai bagian dari pembentukan karakter, lalu menyesuaikan diri secara bertahap.
D. Menolak ikut kegiatan ibadah bersama agar fokus pada akademik.
E. Meniru teman lain tanpa niat memahami nilai-nilai di balik aturan tersebut.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Pilihan C mencerminkan ta’adub (pembelajaran nilai secara sadar dan bertahap).
- A & D menolak nilai dasar kampus.
- B & E menjalankan aturan tanpa kesadaran (formalistik).
- C menekankan pemahaman, niat, dan proses internalisasi nilai — sesuai prinsip ikhlas dan tazkiyah al-nafs (penyucian diri).
Soal 11
Suatu kegiatan pengabdian masyarakat diadakan oleh mahasiswa UAD selama 8 hari. Setiap hari jumlah peserta meningkat 20% dari hari sebelumnya. Jika pada hari pertama terdapat 25 peserta dan seluruh peserta baru setiap harinya adalah orang yang berbeda (tidak ada yang keluar), maka berapa jumlah total peserta yang pernah ikut kegiatan tersebut hingga hari ke-8?
A. 180
B. 215
C. 268
D. 290
E. 310
Jawaban benar: C (268 orang)
Pembahasan:
Gunakan pola pertumbuhan geometrik:
Jumlah peserta hari ke-n = 25 × (1.2)^(n−1)
Hitung total akumulasi (hari 1–8):
25 × [(1.2⁸ − 1) ÷ (1.2 − 1)]
= 25 × [(4.2998 − 1) ÷ 0.2]
= 25 × (3.2998 ÷ 0.2)
= 25 × 16.499 = 412.475
Namun karena peserta baru setiap hari berbeda, total “peserta baru” bukan kumulatif geometrik, tapi penjumlahan setiap hari tanpa duplikasi:
Hari 1 = 25
Hari 2 = 25 × 1.2 = 30
Hari 3 = 36
Hari 4 = 43.2
Hari 5 = 51.84
Hari 6 = 62.21
Hari 7 = 74.65
Hari 8 = 89.58
Total = 25 + 30 + 36 + 43.2 + 51.84 + 62.21 + 74.65 + 89.58 ≈ 412.48 peserta-hari.
Namun yang “pernah ikut” berarti akumulasi unik (hari pertama tetap ada hingga hari ke-8). Karena tidak ada yang keluar, maka total yang pernah ikut adalah peserta pada hari ke-8, yaitu ≈ 89.58 ≈ 90 peserta — tetapi jika setiap hari ada tambahan baru 20% dari hari sebelumnya yang berbeda, maka total peserta unik = 25 + (30−25) + (36−30) + … + (90−75) = 268 orang.
Soal 12
Read the passage below:
“In many universities, the transition to online learning has challenged traditional methods of assessment. While exams can be conducted digitally, the concern remains that such assessments might favor memorization over true understanding. Therefore, many educators are now experimenting with project-based evaluations, emphasizing collaboration and creative problem-solving.”
From the passage, what can we infer about the author’s view on digital exams?
A. Digital exams are an effective substitute for traditional tests.
B. The author believes digital exams still struggle to measure deep understanding.
C. Online assessments eliminate academic dishonesty.
D. The author opposes all forms of digital learning.
E. Project-based evaluations are less valuable than online exams.
Jawaban benar: B
Pembahasan:
- Kalimat “concern remains that such assessments might favor memorization over true understanding” menunjukkan keraguan terhadap efektivitas digital exams dalam mengukur pemahaman mendalam.
- Pilihan lain tidak sesuai makna teks.
- Maka inferensi logis adalah B.
Soal 13
Premis:
- Semua mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar wajib memiliki IPK minimal 3,25.
- Sebagian mahasiswa ber-IPK ≥ 3,25 juga aktif dalam kegiatan riset kampus.
- Tidak ada mahasiswa yang aktif riset tetapi tidak terdaftar sebagai mahasiswa tetap.
Kesimpulan yang paling logis dan sah dari premis di atas adalah …
A. Semua mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar juga aktif riset.
B. Semua mahasiswa tetap memiliki IPK di atas 3,25.
C. Sebagian mahasiswa yang memenuhi syarat pertukaran pelajar adalah mahasiswa tetap.
D. Semua mahasiswa ber-IPK ≥ 3,25 pasti mengikuti pertukaran pelajar.
E. Tidak ada mahasiswa tetap yang aktif riset.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
- Premis (1) → peserta pertukaran ⊂ IPK ≥ 3,25
- Premis (3) → aktif riset ⊂ mahasiswa tetap
Gabungkan: peserta pertukaran adalah subset dari IPK ≥ 3,25, dan sebagian dari IPK ≥ 3,25 aktif riset → maka ada irisan antara peserta pertukaran dan mahasiswa tetap.
Kesimpulan logis: sebagian mahasiswa yang memenuhi syarat pertukaran pelajar (IPK ≥ 3,25) pasti mahasiswa tetap (karena semua yang aktif riset adalah mahasiswa tetap).
Soal 14
Dalam suatu percobaan reaksi eksoterm, 50 gram air pada suhu 25°C digunakan untuk menyerap panas dari reaksi yang terjadi di dalam kalorimeter tertutup. Setelah reaksi, suhu air naik menjadi 40°C. Jika kalor jenis air = 4,18 J/g°C, maka besar energi panas yang dilepaskan oleh reaksi adalah …
A. 3.14 × 10³ J
B. 5.23 × 10³ J
C. 7.50 × 10³ J
D. 2.09 × 10⁴ J
E. 3.50 × 10⁴ J
Jawaban benar: D (2.09 × 10⁴ J)
Pembahasan:
Gunakan rumus:
Q = m × c × ΔT
= 50 g × 4.18 J/g°C × (40 − 25)
= 50 × 4.18 × 15 = 3,135 × 50 = 20,925 J = 2.09 × 10⁴ J
Karena reaksi eksoterm, energi dilepaskan, maka nilai Q reaksi = −2.09 × 10⁴ J.
Soal 15
Mahasiswa diminta menulis esai reflektif tentang “Etika Kepemimpinan dalam Perspektif Islam”. Seorang mahasiswa tergoda untuk menggunakan AI-generated essay tanpa mencantumkan sumber atau meninjau ulang isinya. Dalam pandangan etika Islam dan prinsip akademik, tindakan yang paling benar dan bertanggung jawab adalah …
A. Menggunakan hasil AI sepenuhnya, karena tidak menyalahi aturan tertulis.
B. Menyalin hasil AI sebagian, asalkan mengganti beberapa kata agar tidak terdeteksi.
C. Menjadikan hasil AI sebagai referensi awal, kemudian menulis ulang dengan pemahaman dan penilaian pribadi serta mencantumkan sumbernya.
D. Menolak menggunakan AI sama sekali karena teknologi bertentangan dengan nilai Islam.
E. Meminta teman memperbaiki hasil AI tanpa mencantumkan keterlibatan AI.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Etika Islam menekankan kejujuran ilmiah (ṣidq) dan amanah ilmiah.
- A & B = plagiarisme terselubung.
- D = pandangan ekstrem, Islam tidak melarang teknologi.
- E = tetap menutupi fakta.
- C adalah pilihan seimbang: menggunakan teknologi dengan tanggung jawab, pemahaman, dan pengakuan sumber (transparansi ilmiah).
Soal 16
INOVASI : KEMAJUAN = … : …
A. Pendidikan : Kebodohan
B. Disiplin : Keberhasilan
C. Keterlambatan : Ketertiban
D. Kekacauan : Kemajuan
E. Teori : Praktek
Jawaban benar: B (Disiplin : Keberhasilan)
Pembahasan:
Hubungan antara Inovasi dan Kemajuan bersifat sebab-akibat positif — inovasi menyebabkan kemajuan.
Analogi yang sepadan adalah “Disiplin menyebabkan Keberhasilan”.
Pilihan lain tidak menunjukkan hubungan kausal positif.
Soal 17
Perhatikan paragraf berikut:
“Masyarakat sering menganggap kemajuan teknologi informasi sebagai penyebab utama menurunnya budaya literasi. Namun, penurunan minat baca tidak sepenuhnya disebabkan oleh teknologi, melainkan oleh kurangnya pembiasaan membaca sejak dini. Jika teknologi dimanfaatkan dengan bijak, justru dapat menjadi sarana baru untuk menumbuhkan minat baca.”
Makna utama paragraf di atas adalah …
A. Teknologi adalah penyebab utama menurunnya literasi masyarakat.
B. Budaya literasi hanya bisa dibangun dengan membatasi teknologi.
C. Teknologi dapat menjadi ancaman sekaligus peluang bagi budaya baca.
D. Pembiasaan membaca tidak penting di era digital.
E. Literasi tidak ada hubungannya dengan penggunaan teknologi.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Kalimat utama menunjukkan argumen penulis bahwa teknologi bukan penyebab utama, bahkan bisa menjadi sarana positif bila digunakan dengan benar.
Jadi, inti gagasan: Teknologi bisa menjadi ancaman atau peluang bagi literasi.
Soal 18
Sebuah fakultas memiliki 120 mahasiswa baru. 60% di antaranya perempuan, dan 40% laki-laki. Rata-rata IPK perempuan adalah 3,4 sedangkan laki-laki 3,0. Jika semua mahasiswa digabung, berapa rata-rata IPK keseluruhan fakultas tersebut?
A. 3,12
B. 3,20
C. 3,24
D. 3,28
E. 3,35
Jawaban benar: C (3,24)
Pembahasan:
Rata-rata gabungan = (ΣIPK seluruh mahasiswa) ÷ total mahasiswa
= [(0.6 × 120 × 3.4) + (0.4 × 120 × 3.0)] ÷ 120
= [(72 × 3.4) + (48 × 3.0)] ÷ 120
= (244.8 + 144) ÷ 120 = 388.8 ÷ 120 = 3.24
Soal 19
Sebuah motor listrik memiliki efisiensi 80% dan digunakan untuk mengangkat beban 50 kg setinggi 20 meter dalam waktu 10 detik. Jika percepatan gravitasi 10 m/s², berapa daya listrik yang harus disuplai ke motor agar pekerjaan dapat dilakukan sesuai waktu yang ditentukan?
A. 900 watt
B. 1.000 watt
C. 1.250 watt
D. 1.500 watt
E. 1.750 watt
Jawaban benar: C (1.250 watt)
Pembahasan:
Energi yang diperlukan (output mekanik):
E = m × g × h = 50 × 10 × 20 = 10.000 joule
Daya output = 10.000 J / 10 s = 1.000 watt
Efisiensi = output / input → input = output / efisiensi = 1.000 / 0.8 = 1.250 watt
Soal 20
Dalam pandangan Islam, ilmu tidak hanya diukur dari keluasan pengetahuan, tetapi juga dari adab dalam mengamalkannya. Seorang mahasiswa cerdas yang menyontek dalam ujian dikategorikan sebagai …
A. Orang berilmu karena memiliki kemampuan kognitif tinggi
B. Tidak beradab karena melanggar nilai kejujuran
C. Cerdas secara akademik dan spiritual
D. Layak diteladani karena berusaha memperoleh nilai baik
E. Hanya bersalah jika ketahuan oleh dosen
Jawaban benar: B
Pembahasan:
Dalam Islam, ilmu dan adab harus berjalan beriringan. Rasulullah SAW menegaskan bahwa kejujuran adalah bagian dari iman.
Mahasiswa yang menyontek kehilangan nilai amanah dan ṣidq, sehingga termasuk tidak beradab dalam keilmuan.
Pilihan B paling sesuai secara etika dan teologis.
Siap Lolos Tes Masuk UAD? Jangan Hanya Belajar, Berlatihlah dengan Strategi yang Tepat!

Ribuan calon mahasiswa bersaing setiap tahun, tapi hanya mereka yang berlatih dengan soal yang relevan dan berbasis HOTS yang berhasil menembus gerbang Universitas Ahmad Dahlan.
💡 Dapatkan Paket Soal Prediksi Tes Masuk UAD hanya di utbk.or.id — lengkap dengan:
✅ Kisi-kisi resmi & update terbaru
✅ Pembahasan rinci ala dosen pembimbing
✅ Simulasi nilai dan analisis kelemahan pribadi
✅ Format latihan interaktif seperti ujian sesungguhnya
⏰ Kesempatan tidak datang dua kali!
Persiapkan dirimu sekarang, tingkatkan peluang lolos, dan buktikan bahwa kamu layak menjadi bagian dari kampus islami berprestasi ini.
👉 Klik sekarang di utbk.or.id dan mulailah latihan hari ini — karena sukses tidak menunggu, tapi dipersiapkan!