150+ Soal & Materi Ujian Masuk Jurusan Psikologi 2025 (SNBT UTBK Mandiri)

Jurusan Psikologi adalah jurusan yang mempelajari perilaku manusia, proses mental, dan interaksi individu dengan lingkungan sosialnya. Mahasiswa dalam jurusan ini akan mempelajari berbagai topik, seperti psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi klinis, psikologi pendidikan, serta psikologi industri dan organisasi. Program ini memberikan pemahaman tentang teori-teori psikologi dan keterampilan untuk menganalisis serta mengatasi masalah psikologis yang dialami individu atau kelompok. 

Lulusan psikologi memiliki peluang karir yang luas, termasuk sebagai psikolog klinis, konselor, HRD, peneliti, dan berbagai profesi lainnya yang memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku manusia di berbagai konteks.

Kisi-Kisi Materi Ujian Masuk Jurusan Psikologi 

Ujian masuk jurusan Psikologi memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai konsep psikologi dan teori yang terkait. Kisi-kisi materi ujian ini mencakup topik-topik seperti psikologi umum, psikologi sosial, psikologi perkembangan, serta metodologi penelitian. Berikut materi-materi utama yang perlu Anda kuasai agar siap menghadapi ujian dan berhasil masuk ke jurusan Psikologi.

1. Kemampuan Penalaran Umum

  • Logika Deduktif dan Induktif dalam Psikologi: Menguji kemampuan menarik kesimpulan dari generalisasi data (induktif) dan menerapkan aturan umum pada kasus khusus (deduktif). Contoh soal ini bisa berupa studi kasus gejala gangguan psikologis dan diagnosa awal berdasarkan teori psikologi.
  • Analisis Kausalitas Psikologis: Mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dalam fenomena psikologis, seperti hubungan antara faktor stres lingkungan dan tingkat produktivitas.
  • Pemecahan Masalah Kritis: Menguji kemampuan peserta dalam menganalisis fenomena sosial dan psikologis, misalnya pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental generasi muda.

2. Pengetahuan Kuantitatif

  • Statistik Deskriptif: Menghitung rata-rata, median, modus, dan simpangan baku dari hasil tes psikologis untuk memahami distribusi data. Contoh soal ini melibatkan data hasil tes kepribadian dalam bentuk tabel atau grafik.
  • Probabilitas dan Distribusi Normal: Menguji pemahaman distribusi data normal dan probabilitas dalam konteks hasil tes psikologi, misalnya persentase peserta tes dengan skor di atas rata-rata.
  • Perhitungan Korelasi: Mengukur hubungan antara dua variabel seperti hubungan antara durasi belajar dan tingkat kecemasan sebelum ujian.

3. Literasi Bahasa Indonesia

  • Pemahaman Teks Ilmiah: Mengukur kemampuan memahami artikel ilmiah psikologi terkait topik-topik seperti pengendalian emosi, self-regulation, dan kecerdasan emosional.
  • Penalaran Teks Argumentatif: Mengidentifikasi argumen, ide pokok, dan kesimpulan dari artikel terkait isu psikologi, misalnya artikel tentang burnout di kalangan mahasiswa.
  • Interpretasi Panduan Psikologi: Memahami instruksi dalam panduan pelaksanaan tes psikologi, seperti kuesioner tingkat stres atau tes kepribadian.

4. Literasi Bahasa Inggris

  • Psychological English Vocabulary: Menguasai istilah-istilah umum dalam psikologi berbahasa Inggris seperti “cognitive dissonance,” “behavioral reinforcement,” dan “emotional regulation.”
  • Pemahaman Artikel Jurnal: Menganalisis artikel penelitian berbahasa Inggris yang membahas fenomena psikologi, seperti penelitian mengenai mindfulness dan pengendalian stres.
  • Interpretasi Panduan Penelitian: Memahami prosedur dan instruksi dalam panduan penelitian eksperimen, misalnya tahapan observasi perilaku dan pemberian skala penilaian.

5. Penalaran Matematika

  • Aritmatika Dasar: Menghitung hasil pengukuran psikometrik seperti skor kuesioner motivasi atau tingkat kecemasan. Contoh soal ini dapat melibatkan perhitungan penyesuaian hasil berdasarkan skala.
  • Rasio dan Perbandingan: Menghitung rasio kelompok eksperimen dan kontrol dalam penelitian, misalnya rasio peserta yang menunjukkan peningkatan setelah intervensi.
  • Grafik Distribusi: Membaca dan menginterpretasikan grafik distribusi skor tes kepribadian, seperti menentukan kategori mayoritas dari kurva distribusi normal.

Contoh Soal Ujian Masuk Jurusan Psikologi

Untuk membantu Anda mempersiapkan ujian masuk jurusan Psikologi, berikut adalah beberapa contoh soal yang mencakup materi penting dalam psikologi. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda terhadap berbagai konsep psikologi, teori, serta kemampuan analisis yang diperlukan. Dengan berlatih soal-soal ini, Anda dapat meningkatkan kesiapan dan meningkatkan peluang untuk sukses dalam ujian masuk jurusan Psikologi. 

1. Seorang psikolog mencatat bahwa dari 100 siswa yang memiliki kebiasaan belajar mandiri dan terstruktur, 80% dari mereka berhasil mendapatkan nilai akademis yang tinggi. Berdasarkan data tersebut, psikolog menyimpulkan bahwa “belajar mandiri secara terstruktur dapat meningkatkan prestasi akademik.” Pernyataan tersebut menunjukkan proses:

A. Penarikan kesimpulan induktif berdasarkan data spesifik
B. Penarikan kesimpulan deduktif dari prinsip umum ke kasus khusus
C. Kesalahan logika karena hanya melihat satu faktor penyebab
D. Generalisasi parsial tanpa memperhatikan variabel lain
E. Kesimpulan deduktif yang sudah pasti benar

Jawaban: A. Penarikan kesimpulan induktif berdasarkan data spesifik

Pembahasan:
Proses induksi terjadi ketika seseorang menarik kesimpulan umum dari data spesifik yang teramati. Dalam kasus ini, psikolog menyimpulkan bahwa belajar mandiri terstruktur meningkatkan prestasi akademik berdasarkan hasil pengamatan dari 100 siswa. Namun, perlu diingat bahwa hasil ini hanya berlaku untuk populasi yang teramati dan mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk populasi lain.

2. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi cenderung mengalami peningkatan stres dan penurunan produktivitas. Apa hubungan sebab-akibat yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian tersebut?

A. Tingkat kebisingan tinggi menyebabkan karyawan bekerja lebih lambat karena distraksi.
B. Produktivitas yang rendah menyebabkan karyawan lebih stres karena target tidak tercapai.
C. Stres karyawan disebabkan oleh manajemen waktu yang buruk, bukan lingkungan kerja.
D. Penurunan produktivitas karyawan memicu peningkatan kebisingan di tempat kerja.
E. Faktor kebisingan lingkungan memiliki hubungan langsung dengan stres dan produktivitas karyawan.

Jawaban: E. Faktor kebisingan lingkungan memiliki hubungan langsung dengan stres dan produktivitas karyawan.

Pembahasan:
Penelitian tersebut menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas antara kebisingan lingkungan dan peningkatan stres serta penurunan produktivitas. Jawaban A kurang tepat karena hanya menekankan distraksi tanpa mempertimbangkan dampak psikologis. Jawaban B membalik sebab dan akibat, sementara jawaban C dan D mengaitkan faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.

3. Seorang psikolog sosial melakukan penelitian tentang pengaruh media sosial terhadap tingkat kecemasan pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari 4 jam sehari di media sosial cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang menghabiskan waktu kurang dari 1 jam. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan berdasarkan hasil ini adalah:

A. Melarang total penggunaan media sosial pada remaja.
B. Memberikan konseling tentang manajemen waktu dan keseimbangan aktivitas digital.
C. Menyediakan program edukasi tentang manfaat positif media sosial.
D. Mengatur durasi penggunaan media sosial dengan aplikasi pemantau aktivitas.
E. Mengganti penggunaan media sosial dengan aktivitas olahraga wajib setiap sore.

Jawaban: B. Memberikan konseling tentang manajemen waktu dan keseimbangan aktivitas digital.

Pembahasan:
Memberikan konseling tentang manajemen waktu dan keseimbangan aktivitas digital membantu remaja mengatur waktu penggunaan media sosial agar lebih seimbang dan mengurangi risiko kecemasan. Jawaban A terlalu ekstrem, sedangkan jawaban C dan E tidak secara langsung mengatasi masalah kecemasan yang disebabkan oleh penggunaan media sosial yang berlebihan. Jawaban D hanya mengatur durasi tanpa memberikan edukasi mendalam.

4. Dalam teori psikologi kognitif, dikenal prinsip bahwa perhatian manusia bersifat terbatas dan dapat terpecah jika dihadapkan pada banyak tugas sekaligus. Seorang mahasiswa merasa kesulitan memahami materi saat mendengarkan musik keras sambil mengerjakan tugas yang kompleks. Berdasarkan teori tersebut, tindakan terbaik untuk meningkatkan fokus mahasiswa adalah:

A. Memilih musik dengan tempo lambat agar tidak mengganggu fokus.
B. Menghindari aktivitas tambahan saat mengerjakan tugas yang membutuhkan konsentrasi penuh.
C. Mengatur durasi waktu belajar dengan istirahat setiap 15 menit.
D. Menggunakan teknik visualisasi untuk meningkatkan daya ingat.
E. Menggabungkan tugas yang berbeda dalam satu waktu untuk membiasakan otak multitasking.

Jawaban: B. Menghindari aktivitas tambahan saat mengerjakan tugas yang membutuhkan konsentrasi penuh.

Pembahasan:
Prinsip dalam teori psikologi kognitif menyatakan bahwa perhatian manusia terbatas dan cenderung terpecah ketika melakukan multitasking. Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah mengurangi gangguan eksternal, seperti musik keras, agar mahasiswa dapat fokus sepenuhnya. Jawaban A dan E bertentangan dengan prinsip ini, sedangkan jawaban C dan D tidak relevan dengan pengaturan perhatian.

5. Hasil tes kepribadian 10 orang mahasiswa menunjukkan skor sebagai berikut:
65, 70, 75, 80, 70, 85, 70, 90, 85, 70.

Berapakah modus, median, dan rata-rata dari data tersebut?

A. Modus = 70; Median = 75; Rata-rata = 75
B. Modus = 70; Median = 77,5; Rata-rata = 76
C. Modus = 85; Median = 77,5; Rata-rata = 76
D. Modus = 70; Median = 80; Rata-rata = 76
E. Modus = 75; Median = 70; Rata-rata = 80

Jawaban: B. Modus = 70; Median = 77,5; Rata-rata = 76

Pembahasan:

  • Modus: Angka yang paling sering muncul adalah 70 (muncul 4 kali).
  • Median: Urutkan data → 65, 70, 70, 70, 70, 75, 80, 85, 85, 90.
    Median = (70 + 80) / 2 = 77,5.
  • Rata-rata:
    Rata-rata = (65 + 70 + 70 + 70 + 70 + 75 + 80 + 85 + 85 + 90) / 10
    Rata-rata = 760 / 10 = 76.

Jadi, modus = 70, median = 77,5, dan rata-rata = 76.

6. Sebuah tes IQ memiliki skor rata-rata 100 dan simpangan baku 15. Jika skor IQ mengikuti distribusi normal, berapa persentase peserta yang memiliki IQ di antara 85 dan 115?

A. 34%
B. 68%
C. 95%
D. 99%
E. 47%

Jawaban: B. 68%

Pembahasan:
Dalam distribusi normal:

  • Nilai 85 berada 1 simpangan baku di bawah rata-rata (100 – 15 = 85).
  • Nilai 115 berada 1 simpangan baku di atas rata-rata (100 + 15 = 115).

Berdasarkan aturan Empirical Rule dalam distribusi normal, sekitar 68% data berada dalam rentang ±1 simpangan baku dari rata-rata.

7. Seorang peneliti ingin mengukur hubungan antara waktu belajar (X) dan tingkat kecemasan sebelum ujian (Y). Hasil pengamatan 5 siswa sebagai berikut:

Waktu Belajar (jam) Tingkat Kecemasan (skor)
2 9
4 7
6 5
8 3
10 1

Berdasarkan data tersebut, bagaimana hubungan antara waktu belajar dan tingkat kecemasan?

A. Positif sangat kuat
B. Negatif sangat kuat
C. Tidak ada hubungan
D. Positif lemah
E. Negatif lemah

Jawaban: B. Negatif sangat kuat

Pembahasan:
Semakin lama waktu belajar (X), semakin rendah tingkat kecemasan (Y). Ini menunjukkan hubungan negatif yang sangat kuat karena nilai-nilai memiliki pola hubungan yang jelas: ketika X meningkat, Y menurun secara signifikan. Nilai korelasi mendekati -1 (korelasi negatif sempurna).

8.Seorang peneliti ingin mengamati pola tidur 10 mahasiswa selama seminggu. Grafik menunjukkan bahwa durasi tidur menurun dari rata-rata 8 jam menjadi 4 jam pada akhir minggu karena ujian mendekat. Apa simpulan yang paling tepat dari data tersebut?

A. Ujian tidak memengaruhi pola tidur mahasiswa.
B. Pola tidur mahasiswa tetap konstan meskipun ada ujian.
C. Ujian cenderung menyebabkan penurunan durasi tidur mahasiswa.
D. Ujian meningkatkan produktivitas tidur mahasiswa.
E. Pola tidur tidak dapat diukur secara kuantitatif dalam grafik.

Jawaban: C. Ujian cenderung menyebabkan penurunan durasi tidur mahasiswa.

Pembahasan:
Penurunan durasi tidur secara bertahap hingga hanya 4 jam menunjukkan bahwa adanya ujian berdampak negatif pada pola tidur mahasiswa. Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa tekanan ujian memicu perubahan pola tidur secara signifikan.

9. Bacalah kutipan artikel berikut:

“Kecerdasan emosional tidak hanya berkaitan dengan kemampuan mengenali dan mengendalikan emosi diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk memahami emosi orang lain serta menjalin hubungan yang harmonis. Individu dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi cenderung lebih mampu menghadapi konflik sosial dan memiliki daya tahan lebih baik terhadap tekanan hidup.”

Berdasarkan kutipan tersebut, kesimpulan yang paling tepat adalah:

A. Kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh dalam hubungan sosial.
B. Individu dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung menghindari konflik.
C. Kecerdasan emosional hanya berkaitan dengan pengendalian emosi pribadi.
D. Kecerdasan emosional membantu seseorang lebih efektif dalam menghadapi konflik sosial.
E. Kecerdasan emosional tinggi membuat seseorang kebal terhadap stres dan tekanan hidup.

Jawaban: D. Kecerdasan emosional membantu seseorang lebih efektif dalam menghadapi konflik sosial.

Pembahasan:
Kutipan tersebut menegaskan bahwa individu dengan kecerdasan emosional tinggi mampu memahami emosi orang lain dan mengelola konflik sosial dengan baik. Jawaban A dan C salah karena tidak sesuai dengan definisi kecerdasan emosional. Jawaban B keliru karena kecerdasan emosional tidak selalu membuat individu menghindari konflik, tetapi membantu mereka menghadapinya. Jawaban E berlebihan karena kecerdasan emosional hanya meningkatkan daya tahan, bukan membuat seseorang sepenuhnya kebal terhadap tekanan hidup.

10. Bacalah kutipan berikut:

“Burnout di kalangan mahasiswa sering kali terjadi karena kombinasi antara tekanan akademis, ekspektasi keluarga, dan keterbatasan waktu istirahat. Akibatnya, mahasiswa yang mengalami burnout cenderung mengalami penurunan performa akademik, kehilangan motivasi, serta muncul gejala fisik seperti sakit kepala dan insomnia.”

Apa ide pokok dari kutipan tersebut?

A. Burnout pada mahasiswa disebabkan oleh ekspektasi yang tinggi.
B. Mahasiswa dengan burnout cenderung mengalami gejala fisik yang parah.
C. Burnout pada mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor dan berdampak pada performa akademik serta kondisi fisik.
D. Waktu istirahat yang kurang adalah penyebab utama burnout pada mahasiswa.
E. Penurunan motivasi akademik merupakan tanda utama burnout.

Jawaban: C. Burnout pada mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor dan berdampak pada performa akademik serta kondisi fisik.

Pembahasan:
Ide pokok adalah gagasan utama dari keseluruhan isi paragraf. Kutipan tersebut menjelaskan bahwa burnout pada mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor (tekanan akademis, ekspektasi keluarga, dan kurang istirahat) dan memiliki dampak pada performa akademik serta kondisi fisik mahasiswa. Jawaban lainnya hanya menyoroti sebagian kecil informasi dalam paragraf.

11. Bacalah instruksi berikut:

“Saat mengisi kuesioner tingkat stres, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda selama seminggu terakhir. Jangan biarkan jawaban Anda dipengaruhi oleh apa yang seharusnya Anda rasakan. Setiap pernyataan memiliki pilihan skala 1 hingga 5, di mana 1 berarti ‘sangat jarang’ dan 5 berarti ‘sangat sering’.”

Apa tujuan utama dari instruksi tersebut?

A. Memastikan peserta tes memberikan jawaban yang konsisten.
B. Menghindari jawaban yang bias agar hasil kuesioner akurat.
C. Mengarahkan peserta tes untuk memahami skala penilaian dengan benar.
D. Memberikan pengertian tentang pengaruh jangka panjang stres.
E. Menjelaskan makna angka dalam skala penilaian.

Jawaban: B. Menghindari jawaban yang bias agar hasil kuesioner akurat.

Pembahasan:
Instruksi tersebut bertujuan agar peserta tes menjawab berdasarkan kondisi aktual dan tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat ideal atau normatif. Hal ini untuk menghindari bias dan memastikan hasil kuesioner mencerminkan tingkat stres yang sesungguhnya. Jawaban A dan E kurang tepat karena tidak mencakup keseluruhan tujuan instruksi.

12. Bacalah pernyataan berikut:

“Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan tingkat keterlibatan sosial yang baik cenderung memiliki risiko burnout lebih rendah dibandingkan mereka yang cenderung mengisolasi diri. Namun, keterlibatan sosial yang berlebihan juga dapat menjadi beban tambahan jika tidak diimbangi dengan waktu istirahat yang cukup.”

Berdasarkan pernyataan tersebut, simpulan yang paling tepat adalah:

A. Mahasiswa yang mengisolasi diri akan selalu mengalami burnout.
B. Keterlibatan sosial adalah satu-satunya cara mencegah burnout.
C. Waktu istirahat yang cukup dapat menurunkan risiko burnout, meskipun mahasiswa aktif secara sosial.
D. Mahasiswa dengan keterlibatan sosial tinggi tidak memerlukan waktu istirahat tambahan.
E. Risiko burnout tidak berhubungan dengan keterlibatan sosial.

Jawaban: C. Waktu istirahat yang cukup dapat menurunkan risiko burnout, meskipun mahasiswa aktif secara sosial.

Pembahasan:
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa keterlibatan sosial dapat menurunkan risiko burnout, tetapi keterlibatan sosial yang berlebihan tanpa waktu istirahat justru dapat menjadi beban. Simpulan yang tepat adalah bahwa keseimbangan antara keterlibatan sosial dan waktu istirahat dapat mencegah burnout. Jawaban A, B, dan D bertentangan dengan informasi pada teks, sementara jawaban E tidak sesuai dengan konteks keterlibatan sosial yang telah dijelaskan.

13. Which of the following scenarios best represents the concept of cognitive dissonance?

A. A student feels satisfied after changing their major to something they enjoy.
B. A person experiences guilt after buying an expensive item they initially couldn’t afford but later justifies it as a “reward.”
C. An employee receives positive feedback after completing a difficult task.
D. A child is rewarded with candy for completing their homework.
E. A person calmly accepts feedback about their performance and decides to improve.

Jawaban: B. A person experiences guilt after buying an expensive item they initially couldn’t afford but later justifies it as a “reward.”

Pembahasan:
Cognitive dissonance occurs when an individual holds two conflicting thoughts or beliefs, leading to discomfort. Dalam skenario ini, seseorang merasa bersalah karena membeli barang mahal (keyakinan pertama: barang terlalu mahal) tetapi membenarkannya sebagai hadiah untuk diri sendiri (keyakinan kedua: pembenaran atas pembelian). Skenario lainnya tidak melibatkan konflik internal yang menciptakan disonansi kognitif.

14. Read the following excerpt from a research article:

“Mindfulness-based stress reduction (MBSR) programs have been shown to reduce symptoms of anxiety and depression in various populations. Participants report increased self-awareness and improved emotional regulation after completing an 8-week program.”

Based on the excerpt, what can be inferred about MBSR programs?

A. MBSR programs only benefit individuals with severe mental health conditions.
B. The effectiveness of MBSR programs depends solely on group interactions.
C. MBSR programs enhance participants’ ability to understand and manage their emotions.
D. The duration of MBSR programs is always longer than 8 weeks for optimal results.
E. MBSR programs have minimal impact on reducing anxiety and depression.

Jawaban: C. MBSR programs enhance participants’ ability to understand and manage their emotions.

Pembahasan:
Paragraf tersebut menyebutkan bahwa peserta melaporkan peningkatan self-awareness dan pengaturan emosi setelah mengikuti program MBSR. Jawaban A salah karena program tersebut tidak hanya untuk kasus parah. Jawaban B tidak disebutkan dalam kutipan, sedangkan jawaban D dan E bertentangan dengan hasil penelitian yang dilaporkan.

15. A research protocol for an experiment on behavioral reinforcement includes the following instructions:

  1. Observe participant behavior for baseline data for 10 minutes.
  2. Introduce a positive reinforcement stimulus after every correct response.
  3. Record the number of correct responses within the next 10-minute interval.
  4. Discontinue reinforcement after the observation period and monitor for changes.

What is the main goal of step 2 in the procedure?

A. To establish the baseline for participant behavior.
B. To determine the effectiveness of the positive reinforcement.
C. To reduce errors in data collection.
D. To ensure that participants understand the instructions.
E. To eliminate potential confounding variables in the experiment.

Jawaban: B. To determine the effectiveness of the positive reinforcement.

Pembahasan:
Langkah 2 bertujuan untuk memperkenalkan positive reinforcement dan melihat apakah hal tersebut memengaruhi perilaku peserta dalam menghasilkan respons yang benar. Jawaban A mengacu pada langkah 1, sedangkan jawaban C, D, dan E tidak sesuai dengan tujuan pengenalan stimulus positif dalam eksperimen ini.

16. Which statement best describes emotional regulation in the context of a stressful situation?

A. Suppressing emotions entirely to avoid conflict.
B. Allowing emotions to dictate decisions without rational consideration.
C. Identifying, understanding, and adjusting emotional responses to cope effectively.
D. Ignoring negative emotions and focusing solely on positive outcomes.
E. Avoiding social interactions to prevent emotional distress.

Jawaban: C. Identifying, understanding, and adjusting emotional responses to cope effectively.

Pembahasan:
Emotional regulation adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan menyesuaikan respons emosional mereka dalam situasi tertentu agar dapat mengatasi stres secara efektif. Jawaban A, B, D, dan E menggambarkan mekanisme yang tidak sehat dan bertentangan dengan konsep pengaturan emosi yang efektif.

17. Seorang peneliti mengukur tingkat kecemasan 20 mahasiswa sebelum ujian menggunakan kuesioner dengan 10 pernyataan, di mana setiap pernyataan memiliki skala penilaian 1 (sangat tidak cemas) hingga 5 (sangat cemas). Hasil rata-rata skor kuesioner mahasiswa adalah 35 dari total skor maksimal 50. Setelah dilakukan sesi meditasi, skor rata-rata menurun menjadi 28. Berapa persen penurunan skor rata-rata kecemasan mahasiswa setelah sesi meditasi?

A. 15%
B. 18%
C. 20%
D. 22%
E. 25%

Jawaban: C. 20%

Pembahasan:
Penurunan skor rata-rata:

  • Skor awal = 35
  • Skor setelah meditasi = 28
  • Penurunan skor = 35 – 28 = 7

Persentase penurunan:
(Penurunan skor / Skor awal) × 100%
Persentase penurunan = (7 / 35) × 100% = 20%

Jadi, persentase penurunan skor kecemasan adalah 20%.

18. Dalam sebuah penelitian, kelompok eksperimen terdiri dari 60 peserta, dan kelompok kontrol terdiri dari 40 peserta. Setelah dilakukan intervensi, 45 peserta di kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan, sedangkan di kelompok kontrol hanya 10 peserta yang menunjukkan peningkatan. Berapakah rasio peningkatan peserta yang terjadi di kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol?

A. 2:1
B. 3:1
C. 4:1
D. 4.5:1
E. 5:1

Jawaban: D. 4.5:1

Pembahasan:
Jumlah peserta yang menunjukkan peningkatan:

  • Kelompok eksperimen = 45 peserta
  • Kelompok kontrol = 10 peserta

Rasio:
Rasio = 45 / 10 = 4.5:1

Jadi, rasio peningkatan peserta di kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol adalah 4.5:1.

19. Berikut adalah data hasil tes kepribadian 100 peserta dengan kategori skor:

  • 0-30: Introvert (25 peserta)
  • 31-60: Ambivert (50 peserta)
  • 61-90: Ekstrovert (25 peserta)

Jika data digambarkan dalam grafik distribusi normal, kategori mana yang mewakili mayoritas peserta?

A. Introvert
B. Ambivert
C. Ekstrovert
D. Semua kategori memiliki jumlah yang sama
E. Tidak dapat disimpulkan

Jawaban: B. Ambivert

Pembahasan:
Grafik distribusi normal menunjukkan bahwa mayoritas data akan berada di tengah-tengah kurva, yang dalam konteks ini adalah kategori Ambivert (skor 31-60). Data menunjukkan bahwa 50 dari 100 peserta masuk dalam kategori ini, sehingga Ambivert merupakan kategori mayoritas.

20. Seorang peserta mengisi kuesioner motivasi belajar dengan 20 pernyataan. Setiap pernyataan memiliki skala 1 (tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Hasil total skor peserta adalah 70. Untuk menyesuaikan hasil agar skala berubah menjadi 0 hingga 100, berapakah hasil penyesuaian skornya?

A. 65
B. 70
C. 75
D. 80
E. 85

Jawaban: D. 80

Pembahasan:
Skala asli: 20 pernyataan × 5 = 100 (skor maksimal).
Skala baru: 0 hingga 100.
Skor asli peserta = 70 dari 100.

Mengonversi ke skala baru (dalam rentang 0-100):
Skor baru = (70 / 100) × 100 = 80

Jadi, skor peserta setelah penyesuaian adalah 80.

Persiapkan Diri Anda dengan Soal Latihan UTBK Jurusan Psikologi Mulai Latihan Sekarang untuk Sukses Ujian 2025!

Persiapkan Diri Anda dengan Soal Latihan UTBK Jurusan Psikologi Mulai Latihan Sekarang untuk Sukses Ujian 2025!

Raih kesuksesan ujian dengan berlatih secara efektif menggunakan Sistem CBT kami! Dapatkan soal-soal latihan yang lebih komprehensif dan interaktif, dirancang untuk mempersiapkan Anda menghadapi ujian masuk jurusan keperawatan. Dengan sistem yang memberikan umpan balik langsung, Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Anda, meningkatkan kemampuan, dan memperbesar peluang lolos ujian. Jangan tunggu lagi, kunjungi sistem CBT kami sekarang dan jadikan latihan Anda lebih produktif untuk meraih impian menjadi tenaga kesehatan profesional!

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Kategori