180+ Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Kisi-Kisi

180+ Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Kisi-Kisi

Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia yang memiliki fokus utama pada bidang pertanian, kehutanan, teknologi pangan, dan ilmu lingkungan. Berlokasi di Bogor, IPB dikenal luas sebagai pusat pendidikan dan penelitian yang unggul dalam mengembangkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pertanian modern dan keberlanjutan sumber daya alam. Tidak heran jika banyak calon mahasiswa dari berbagai daerah berlomba-lomba untuk bisa menempuh pendidikan di kampus ini.

Persaingan untuk masuk ke IPB sangat ketat, terutama karena tingginya minat dan kualitas seleksi yang diterapkan. Oleh karena itu, persiapan yang matang menjadi kunci utama agar dapat lolos seleksi masuk. Salah satu cara efektif mempersiapkan diri adalah dengan mengenali kisi-kisi soal dan berlatih mengerjakan soal-soal yang sering muncul. Dalam artikel ini, kami menyajikan lebih dari 180 soal tes masuk IPB lengkap dengan kisi-kisi untuk membantu kamu belajar lebih terarah dan percaya diri menghadapi ujian seleksi.

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)

Untuk memaksimalkan persiapan menghadapi tes masuk Institut Pertanian Bogor (IPB), memahami ruang lingkup materi yang akan diujikan sangatlah penting. Dengan mengetahui kisi-kisi soal, kamu dapat mengarahkan belajar secara tepat dan efisien sehingga lebih siap saat menghadapi ujian. Berikut ini adalah rangkuman kisi-kisi soal yang wajib kamu kuasai untuk tes seleksi masuk IPB.

  • Menyimpulkan Pernyataan dari Fakta Ilmiah
    Peserta diharapkan dapat menarik kesimpulan logis dari pernyataan berbasis data atau teori ilmiah, misalnya pada soal lingkungan atau pertanian.
  • Evaluasi Kebenaran Pernyataan
    Menentukan apakah sebuah klaim benar atau salah berdasarkan prinsip atau informasi yang disediakan dalam teks atau soal.
  • Identifikasi Pola Gejala Alam
    Soal menguji kemampuan peserta mengenali pola atau tren dari serangkaian informasi, seperti siklus musim atau pola pertumbuhan tanaman.
  • Generalisasi dari Data
    Menarik kesimpulan umum dari beberapa kasus atau data numerik, sangat relevan untuk bidang ekologi, agribisnis, atau bioteknologi.
  • Kesimpulan Logis dari Dua Premis Ilmiah
    Menganalisis hubungan antar premis dalam konteks ilmiah atau sosial untuk menarik simpulan valid.
  • Pengujian Validitas Argumen
    Menentukan kekuatan logis dari argumen berdasarkan dua atau lebih pernyataan.
  • Relasi Konsep Kontekstual (Biologi, Ekonomi, Lingkungan)
    Contoh: akar : tumbuhan = ? : manusia. Diuji untuk kemampuan menyamakan relasi antar konsep dari bidang yang berbeda.
  • Pola Relasi Logis
    Menentukan pasangan kata yang hubungannya paralel secara fungsi atau makna.
  • Sebab-Akibat Fenomena Ilmiah atau Sosial
    Contoh: deforestasi menyebabkan…? Peserta harus mampu mengidentifikasi dan memprediksi dampak dari peristiwa berbasis data.
  • Prediksi Dampak Logis
    Menganalisis data atau informasi yang mengarah pada konsekuensi logis dari suatu tindakan.
  • Koherensi dan Kohesi Logis
    Mengatur kalimat agar membentuk alur berpikir yang runtut dan logis, penting untuk pemahaman akademik.
  • Isu Ketahanan Pangan, Pertanian Berkelanjutan
    Fokus pada wawasan sosial kontekstual yang berhubungan dengan pembangunan desa, pengelolaan sumber daya alam, dan pangan.
  • Analisis Kritis Teks Argumentatif
    Menentukan apakah suatu pernyataan bersifat objektif atau subjektif.
  • Persamaan Linear dan Kuadrat
    Digunakan untuk menghitung hasil produksi, biaya input-output, atau analisis data.
  • Tata Bahasa Fungsional
    Menilai struktur kalimat serta pemahaman kosakata umum dan teknis (agriculture, environment, sustainability).

Contoh Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)

Contoh Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)

Mengenal tipe soal yang sering muncul dalam tes masuk Institut Pertanian Bogor sangat penting untuk mempersiapkan diri dengan baik. Melalui latihan soal, kamu dapat meningkatkan pemahaman materi sekaligus melatih kemampuan mengerjakan soal dengan efektif. Berikut adalah beberapa contoh soal yang biasa diujikan dalam seleksi masuk IPB sebagai bahan latihan kamu.

Soal Nomor 1

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kimia berlebihan menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan berkurangnya populasi mikroorganisme tanah. Selain itu, penurunan mikroorganisme tanah berakibat pada menurunnya daya serap air oleh tanah. Berdasarkan informasi tersebut, kesimpulan logis yang tepat adalah:

A. Pupuk kimia meningkatkan kesuburan tanah dan daya serap air.
B. Penurunan mikroorganisme tanah tidak memengaruhi daya serap air.
C. Penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat menurunkan kesuburan dan kemampuan tanah menyerap air.
D. Mikroorganisme tanah tidak ada hubungannya dengan kesuburan tanah.
E. Pupuk kimia hanya berpengaruh pada populasi tanaman, bukan tanah.

Jawaban: C. Penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat menurunkan kesuburan dan kemampuan tanah menyerap air.

Pembahasan:

Informasi menjelaskan bahwa pupuk kimia berlebihan menurunkan kesuburan tanah dan populasi mikroorganisme, serta berakibat pada menurunnya daya serap air tanah. Jadi, kesimpulan yang paling tepat adalah pupuk kimia berlebihan berdampak negatif pada kedua aspek tersebut.

Soal Nomor 2

Data menunjukkan bahwa selama 10 tahun terakhir, produksi padi di sebuah wilayah mengalami peningkatan rata-rata 3% per tahun, sementara penggunaan lahan pertanian menurun 1% per tahun. Jika tren ini berlanjut, apa kesimpulan yang dapat diambil mengenai efisiensi produksi padi di wilayah tersebut?

A. Efisiensi produksi padi menurun karena lahan berkurang.
B. Efisiensi produksi padi meningkat karena produksi naik meski lahan berkurang.
C. Produksi padi tidak berhubungan dengan penggunaan lahan.
D. Penurunan lahan menyebabkan produksi padi menurun.
E. Tidak ada hubungan antara lahan dan produksi padi.

Jawaban: B. Efisiensi produksi padi meningkat karena produksi naik meski lahan berkurang.

Pembahasan:

Produksi naik 3% per tahun sedangkan lahan menurun 1% per tahun, artinya produksi padi meningkat meskipun lahan berkurang, menunjukkan efisiensi produksi padi meningkat.

Soal Nomor 3

Perhatikan dua premis berikut:

Premis 1: Deforestasi yang masif menyebabkan berkurangnya habitat alami hewan liar.
Premis 2: Berkurangnya habitat alami hewan liar menyebabkan penurunan populasi satwa tersebut.
Manakah kesimpulan yang paling tepat dan logis berdasarkan premis di atas?

A. Deforestasi tidak memengaruhi populasi hewan liar.
B. Penurunan populasi hewan liar menyebabkan deforestasi.
C. Deforestasi menyebabkan penurunan populasi hewan liar.
D. Habitat alami hewan liar bertambah akibat deforestasi.
E. Populasi hewan liar tetap stabil meskipun habitat berkurang.

Jawaban: C. Deforestasi menyebabkan penurunan populasi hewan liar.

Pembahasan:

Jika deforestasi mengurangi habitat, dan habitat berkurang menyebabkan populasi hewan turun, maka secara logis deforestasi menyebabkan penurunan populasi hewan liar.

Soal Nomor 4

Dalam sebuah penelitian agribisnis, ditemukan bahwa biaya produksi tanaman tomat mengikuti fungsi kuadrat C(x) = 4x² + 6x + 100, dengan x adalah jumlah kilogram pupuk yang digunakan. Jika total biaya produksi harus tidak melebihi 400, berapakah maksimal pupuk (x) yang dapat digunakan?

A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
E. 11

Jawaban: B. 8

Pembahasan:

Selesaikan persamaan:

4x² + 6x + 100 ≤ 400

4x² + 6x ≤ 300

4x² + 6x – 300 ≤ 0

Cari akar persamaan kuadrat 4x² + 6x – 300 = 0:

Diskriminan = 6² – 4 × 4 × (-300) = 36 + 4800 = 4836

√4836 ≈ 69.56

x = (-6 ± 69.56) / 8

Ambil nilai positif:

x = (63.56) / 8 ≈ 7.945

Maka nilai maksimum x adalah sekitar 7.9, jadi pupuk maksimal yang digunakan adalah 8 kg (pembulatan ke atas tidak diperbolehkan karena harus tidak melebihi batas).

Soal Nomor 5

Seorang petani menggunakan metode rotasi tanaman untuk mempertahankan kesuburan tanah. Berdasarkan data, rotasi tanaman dengan pola jagung – kedelai – gandum selama 3 tahun dapat meningkatkan kandungan nitrogen tanah secara signifikan dibandingkan penanaman jagung secara terus menerus. Kesimpulan yang paling tepat adalah:

A. Rotasi tanaman tidak memengaruhi kesuburan tanah.
B. Penanaman jagung secara terus menerus lebih baik untuk kesuburan tanah.
C. Rotasi tanaman dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan kandungan nitrogen.
D. Kedelai dan gandum menurunkan kesuburan tanah.
E. Kesuburan tanah tidak dipengaruhi oleh jenis tanaman.

Jawaban: C.Rotasi tanaman dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan kandungan nitrogen.

Pembahasan:

Data menunjukkan pola rotasi jagung-kedelai-gandum meningkatkan kandungan nitrogen yang merupakan indikator kesuburan, sehingga rotasi tanaman membantu mempertahankan atau meningkatkan kesuburan tanah.

Soal Nomor 6

Sebuah studi menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan pestisida secara signifikan menurunkan jumlah serangga penyerbuk di suatu area pertanian. Penurunan serangga penyerbuk menyebabkan hasil panen tanaman buah menurun. Berdasarkan informasi tersebut, apa dampak logis dari penggunaan pestisida yang berlebihan?

A. Pestisida meningkatkan hasil panen tanaman buah.
B. Pestisida berlebihan menyebabkan penurunan hasil panen karena menurunkan serangga penyerbuk.
C. Serangga penyerbuk tidak mempengaruhi hasil panen tanaman buah.
D. Penggunaan pestisida tidak berpengaruh pada serangga penyerbuk.
E. Hasil panen tanaman buah tetap stabil meskipun serangga penyerbuk menurun.

Jawaban: B. Pestisida berlebihan menyebabkan penurunan hasil panen karena menurunkan serangga penyerbuk.

Pembahasan:

Penggunaan pestisida berlebihan mengurangi populasi serangga penyerbuk, yang berperan penting dalam penyerbukan tanaman buah. Penurunan serangga ini menyebabkan hasil panen menurun.

Soal Nomor 7

Data produksi tanaman tomat selama 5 tahun menunjukkan peningkatan hasil sebesar 2 ton per tahun dengan menggunakan pupuk organik, sedangkan penggunaan pupuk kimia menunjukkan hasil tetap dan bahkan menurun pada tahun ke-5. Dari data ini, kesimpulan yang paling tepat adalah

A. Pupuk kimia lebih efektif dari pupuk organik.
B. Pupuk organik memberikan peningkatan hasil produksi yang berkelanjutan.
C. Pupuk kimia selalu menurunkan hasil produksi.
D. Tidak ada perbedaan hasil antara pupuk organik dan kimia.
E. Pupuk organik menyebabkan penurunan hasil produksi.

Jawaban: B.Pupuk organik memberikan peningkatan hasil produksi yang berkelanjutan.

Pembahasan:

Pupuk organik menunjukkan peningkatan hasil secara konsisten, sementara pupuk kimia hasilnya stagnan dan menurun di tahun terakhir, sehingga pupuk organik lebih berkelanjutan untuk produksi.

Soal Nomor 8

Perhatikan premis berikut:

Premis 1: Irigasi yang tidak teratur menyebabkan penurunan kualitas tanah akibat salinisasi.
Premis 2: Penurunan kualitas tanah menyebabkan hasil panen menurun.
Apa kesimpulan yang tepat dari kedua premis tersebut

A. Irigasi teratur menyebabkan salinisasi.
B. Salinisasi tidak mempengaruhi hasil panen.
C. Irigasi tidak berpengaruh terhadap kualitas tanah.
D. Irigasi tidak teratur dapat menyebabkan penurunan hasil panen melalui salinisasi.
E. Hasil panen meningkat dengan irigasi tidak teratur.

Jawaban: D. Irigasi tidak teratur dapat menyebabkan penurunan hasil panen melalui salinisasi.

Pembahasan:

Irigasi tidak teratur → salinisasi → penurunan kualitas tanah → penurunan hasil panen, sehingga kesimpulan D adalah logis dan tepat.

Soal Nomor 9

Fungsi biaya produksi pertanian dinyatakan dengan fungsi linear:

C(x) = 5x + 200, dengan x adalah jumlah kg pupuk. Jika petani ingin mengeluarkan biaya maksimal 450, berapa maksimal pupuk (x) yang dapat digunakan

A. 50
B. 40
C. 45
D. 30
E. 2

Jawaban: B. 40

Pembahasan:
C(x) ≤ 450
5x + 200 ≤ 450
5x ≤ 250
x ≤ 50

Jadi, maksimal pupuk yang dapat digunakan adalah 50 kg.

Soal Nomor 10

Seorang peneliti menemukan bahwa pola pertumbuhan tanaman jagung mengikuti tren siklus musim dengan hasil tinggi pada musim hujan dan menurun pada musim kemarau. Jika pola ini berlanjut, apa prediksi hasil panen jagung pada musim kemarau mendatang

A. Hasil panen akan tinggi seperti musim hujan.
B. Hasil panen akan menurun seperti pola sebelumnya.
C. Tidak ada pengaruh musim terhadap hasil panen.
D. Hasil panen akan meningkat drastis di musim kemarau.
E. Hasil panen tetap konstan sepanjang tahun

Jawaban: B. Hasil panen akan menurun seperti pola sebelumnya.

Pembahasan:

Data menunjukkan tren menurun hasil panen jagung pada musim kemarau, sehingga prediksi logis hasil panen mendatang juga akan menurun sesuai pola tersebut.

Soal Nomor 11

Data hasil panen menunjukkan bahwa penggunaan metode tanam tumpang sari meningkatkan produksi tanaman secara signifikan dibandingkan tanam monokultur. Jika hasil panen monokultur rata-rata 3 ton per hektar, dan tumpang sari 4,5 ton per hektar, kesimpulan yang paling tepat adalah

A. Tanam monokultur lebih efisien dari tumpang sari.
B. Tanam tumpang sari meningkatkan hasil panen hingga 50%.
C. Tanam tumpang sari menurunkan hasil panen.
D. Tanam monokultur dan tumpang sari tidak berbeda hasilnya.
E. Tanam tumpang sari menyebabkan kerusakan tanah.

Jawaban: B. Tanam tumpang sari meningkatkan hasil panen hingga 50%.

Pembahasan:

4,5 ton > 3 ton, peningkatan = (4,5 – 3) / 3 × 100% = 50%. Jadi tumpang sari meningkatkan hasil panen sebesar 50%.

Soal Nomor 12

Premis:

  1. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat mencemari tanah.
  2. Pencemaran tanah mengakibatkan penurunan kesuburan tanah.
  3. Penurunan kesuburan tanah menyebabkan penurunan hasil panen.

Berdasarkan premis di atas, pernyataan mana yang benar?

A. Pupuk kimia tidak berbahaya bagi tanah.
B. Pencemaran tanah tidak berdampak pada hasil panen.
C. Penggunaan pupuk kimia berlebihan bisa menurunkan hasil panen.
D. Hasil panen meningkat akibat pencemaran tanah.
E. Kesuburan tanah tidak ada hubungannya dengan pupuk

Jawaban: C. Penggunaan pupuk kimia berlebihan bisa menurunkan hasil panen.

Pembahasan:
Hubungan sebab-akibat menunjukkan penggunaan pupuk kimia berlebihan → pencemaran tanah → penurunan kesuburan → penurunan hasil panen.

Soal Nomor 13

Grafik menunjukkan pola curah hujan selama satu tahun di daerah A dengan puncak curah hujan pada bulan Desember dan Januari, sedangkan bulan Juni dan Juli curah hujan paling rendah. Bagaimana pola ini mempengaruhi waktu tanam optimal tanaman padi di daerah tersebut?

A. Tanam padi pada bulan Juni-Juli agar panen saat curah hujan tinggi.
B. Tanam padi saat bulan Desember-Januari agar tidak terkena hujan.
C. Tanam padi saat bulan Maret-April agar masa panen tepat saat puncak hujan.
D. Tanam padi sepanjang tahun tanpa memperhatikan curah hujan.
E. Tanam padi pada bulan Juni-Juli agar curah hujan maksimal saat tanam.

Jawaban: C. Tanam padi saat bulan Maret-April agar masa panen tepat saat puncak hujan.

Pembahasan:

Padi memerlukan banyak air selama masa tanam, sehingga waktu tanam di bulan Maret-April memungkinkan panen saat curah hujan puncak pada Desember-Januari.

Soal Nomor 14

Jika diketahui fungsi produksi pertanian P(x) = -2x^2 + 12x + 20, dengan x adalah jumlah pupuk dalam satuan kg, berapakah jumlah pupuk yang memaksimalkan produksi

A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

Jawaban: C. 4

Pembahasan:

Fungsi kuadrat P(x) = -2x^2 + 12x + 20. Titik maksimum terjadi pada x = -b / (2a)

a = -2, b = 12

x = -12 / (2 × -2) = -12 / -4 = 3

Namun, 3 tidak ada di pilihan yang benar, apakah ada typo? Pilihan B adalah 3, jadi jawaban yang benar adalah B (3)

Revisi jawaban:

Jawaban: B. 3

Soal Nomor 15

Dari dua data hasil panen cabai di dua lokasi berbeda:

  • Lokasi A: 10, 12, 11, 13, 12 ton
  • Lokasi B: 8, 7, 9, 8, 7 ton

Hitung modus hasil panen kedua lokasi dan simpulkan lokasi mana yang lebih stabil produksi cabainya.

A. Lokasi A memiliki modus 12 dan lebih stabil.
B. Lokasi B memiliki modus 7 dan lebih stabil.
C. Lokasi A memiliki modus 10 dan lebih stabil.
D. Lokasi B memiliki modus 9 dan lebih stabil.
E. Lokasi A dan B sama stabil

Jawaban: A. Lokasi A memiliki modus 12 dan lebih stabil.

Pembahasan:

Modus Lokasi A adalah 12 (muncul 2 kali), Lokasi B adalah 7 (muncul 2 kali). Namun nilai Lokasi A lebih besar dan variasinya lebih kecil, sehingga lokasi A lebih stabil dan produktif.

Soal Nomor 16
Premis:

  1. Penggunaan pestisida berlebihan dapat menyebabkan resistensi hama.
  2. Resistensi hama mengakibatkan penurunan efektivitas pengendalian.
  3. Penurunan efektivitas pengendalian meningkatkan kerugian petani.

Manakah kesimpulan logis yang benar berdasarkan premis tersebut?

A. Penggunaan pestisida selalu menguntungkan petani.
B. Resistensi hama tidak berpengaruh pada produksi tanaman.
C. Penggunaan pestisida yang tidak bijak dapat merugikan petani.
D. Kerugian petani tidak ada hubungannya dengan pestisida.
E. Efektivitas pengendalian tidak dipengaruhi oleh resistensi hama.

Jawaban: C.  Penggunaan pestisida yang tidak bijak dapat merugikan petani.

Pembahasan:

Hubungan sebab-akibat dari premis menunjukkan bahwa penggunaan pestisida berlebihan menyebabkan resistensi hama, yang menurunkan efektivitas pengendalian dan akhirnya merugikan petani.

Soal Nomor 17

Sebuah studi mencatat suhu rata-rata di suatu daerah selama enam bulan berturut-turut sebagai berikut (dalam derajat Celsius): 25, 27, 29, 31, 33, 35. Berdasarkan pola tersebut, apa prediksi suhu pada bulan ketujuh

A. 33
B. 35
C. 37
D. 39
E. 41

Jawaban: C. 37

Pembahasan:

Suhu meningkat 2 derajat setiap bulan: 25 → 27 (+2), 27 → 29 (+2), … jadi bulan ketujuh = 35 + 2 = 37 derajat.

Soal Nomor 18

Jika akar pohon berperan dalam menyerap nutrisi bagi tanaman, maka organ apa yang memiliki fungsi paralel pada manusia

A. Jantung
B. Paru-paru
C. Lambung
D. Usus
E. Ginjal

Jawaban: D

Pembahasan:

Akar menyerap nutrisi pada tumbuhan, sedangkan usus menyerap nutrisi pada manusia, sehingga fungsi keduanya paralel.

Soal Nomor 19

Perhatikan kalimat berikut secara acak:

  1. Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah.
  2. Kesuburan tanah yang baik mendukung pertumbuhan tanaman optimal.
  3. Tanaman yang tumbuh optimal menghasilkan panen berkualitas tinggi.

Susun kalimat tersebut menjadi paragraf yang logis dan koheren.

A. 3 – 2 – 1
B. 1 – 2 – 3
C. 2 – 3 – 1
D. 3 – 1 – 2
E. 2 – 1 – 3

Jawaban: B. 1-2-3

Pembahasan:

Urutan yang logis: sebab → akibat → hasil, yaitu pupuk organik → kesuburan tanah → pertumbuhan tanaman → hasil panen.

Soal Nomor 20

Di sebuah lahan, petani menggunakan campuran varietas tanaman padi yang berbeda untuk mengurangi risiko gagal panen akibat hama. Ini merupakan contoh penerapan konsep

A. Monokultur
B. Polikultur
C. Rotasi Tanam
D. Hidroponik
E. Irigasi

Jawaban: B. Polikultur

Pembahasan:

Polikultur adalah bercocok tanam dengan berbagai jenis tanaman dalam satu lahan, untuk mengurangi risiko hama dan penyakit serta meningkatkan produktivitas.

Temukan Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) Lengkap dengan Kisi-Kisi

Temukan Soal Tes Masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) Lengkap dengan Kisi-Kisi

Butuh latihan soal lebih banyak dan pembahasan mendalam untuk persiapan tes masuk IPB? Kunjungi utbk.or.id sekarang dan dapatkan akses lengkap ke berbagai soal resmi serta materi belajar terbaik.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Kategori