100+ Soal Tes Masuk Kebidanan UKOM Kebidanan + Pembahasan UKOM Kebidanan

100+ Soal Tes Masuk Kebidanan UKOM Kebidanan + Pembahasan UKOM Kebidanan

Jurusan Kebidanan merupakan salah satu bidang ilmu di dunia kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk kehamilan, persalinan, nifas, serta perawatan bayi baru lahir. Mahasiswa kebidanan dibekali dengan pengetahuan medis, keterampilan praktik kebidanan, serta pemahaman tentang etika dan hukum dalam pelayanan kebidanan.

Untuk menjadi seorang bidan profesional, mahasiswa harus melalui berbagai tahap ujian, termasuk Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan. UKOM Kebidanan bertujuan untuk mengukur kompetensi lulusan sesuai dengan standar nasional yang mencakup aspek teori dan praktik. Tes ini mencakup berbagai topik, seperti anatomi dan fisiologi kehamilan, manajemen persalinan, asuhan kebidanan, serta pencegahan komplikasi ibu dan bayi.

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Kebidanan

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Kebidanan

Untuk membantu calon mahasiswa dalam mempersiapkan diri, berikut adalah kisi-kisi soal yang sering muncul dalam tes masuk jurusan Kebidanan. Kisi-kisi ini mencakup berbagai topik yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan di dunia kebidanan.

1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi

Menguji pemahaman tentang struktur dan fungsi organ reproduksi wanita seperti ovarium, uterus, tuba falopi, dan vagina. Termasuk proses menstruasi dan ovulasi.

2. Konsep Dasar Kehamilan

Memahami proses fertilisasi, perkembangan embrio dan janin, serta tanda-tanda kehamilan (presumptive, probable, dan positive).

3. Perawatan Antenatal (ANC)

Menguji kemampuan dalam memberikan perawatan selama kehamilan, seperti pemeriksaan kehamilan rutin, pengukuran tekanan darah, dan deteksi dini komplikasi.

4. Proses Persalinan dan Tahapan Kelahiran

Mengetahui tahapan persalinan (fase laten, fase aktif, dan pengeluaran plasenta), serta teknik pertolongan persalinan normal.

5. Asuhan Neonatus dan Bayi Baru Lahir

Menguji kemampuan dalam memberikan perawatan bayi baru lahir, seperti inisiasi menyusui dini (IMD), perawatan tali pusat, dan evaluasi skor APGAR.

6. Penyakit dan Komplikasi dalam Kehamilan

Mengetahui jenis komplikasi seperti preeklampsia, eklampsia, perdarahan postpartum, serta cara penanganannya.

7. Kontrasepsi dan Keluarga Berencana

Menguji pemahaman tentang jenis-jenis kontrasepsi (pil, suntik, IUD, implan) dan konseling KB yang sesuai dengan kondisi pasien.

8. Perawatan Pasca Persalinan (Postpartum)

Mengetahui perawatan ibu setelah melahirkan, termasuk evaluasi perdarahan, pemulihan uterus, dan pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu menyusui.

9. Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil

Menguji pengetahuan tentang kebutuhan gizi ibu hamil, seperti protein, zat besi, kalsium, dan asam folat untuk mendukung perkembangan janin.

10. Kesehatan Reproduksi Remaja

Menguji pemahaman tentang kesehatan reproduksi pada remaja, termasuk menstruasi, edukasi seksual, dan pencegahan penyakit menular seksual (PMS).

11. Konseling dan Komunikasi dalam Kebidanan

Mengetahui teknik komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga dalam memberikan edukasi kesehatan dan pendampingan selama kehamilan dan persalinan.

12. Etika dan Hukum dalam Praktik Kebidanan

Menguji pengetahuan tentang kode etik bidan, hak pasien, dan tanggung jawab dalam praktik kebidanan sesuai standar profesi.

13. Manajemen Laktasi dan Menyusui

Mengetahui teknik menyusui yang benar, posisi menyusui, serta solusi untuk masalah laktasi seperti puting lecet dan mastitis.

14. Perkembangan Psikologi Ibu dan Anak

Menguji pemahaman tentang dampak psikologis kehamilan dan persalinan pada ibu, serta pentingnya ikatan emosional (bonding) dengan bayi.

15. Pengendalian Infeksi dalam Praktik Kebidanan

Mengetahui prinsip pencegahan infeksi di ruang bersalin dan perawatan bayi, seperti penggunaan alat steril dan teknik mencuci tangan.

16. Perawatan Ibu dengan Kehamilan Berisiko Tinggi

Menguji pengetahuan tentang faktor risiko kehamilan seperti usia ibu, hipertensi, diabetes gestasional, dan kehamilan kembar.

17. Kegawatdaruratan Obstetri

Menguji kemampuan dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan seperti perdarahan postpartum, prolaps tali pusat, dan distosia bahu.

18. Farmakologi dalam Kebidanan

Menguji pengetahuan tentang jenis obat yang sering digunakan dalam kebidanan seperti oksitosin, antibiotik, dan analgesik.

19. Teknik Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

Mengetahui cara melakukan pemeriksaan Leopold, pengukuran tinggi fundus, denyut jantung janin, dan posisi janin.

20. Penyuluhan dan Edukasi Kesehatan Reproduksi

Menguji kemampuan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak, termasuk pentingnya imunisasi dan pola hidup sehat.

Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Kebidanan

Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Kebidanan

Latihan soal menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi tes masuk. Berikut ini adalah beberapa contoh soal yang sering muncul dalam ujian seleksi jurusan Kebidanan, lengkap dengan opsi jawaban untuk membantu calon mahasiswa memahami pola dan tingkat kesulitan soal yang akan dihadapi.

Soal No. 1
Seorang bidan sedang memberikan edukasi kepada ibu hamil trimester pertama mengenai tanda-tanda kehamilan yang dapat dikategorikan sebagai tanda presumtif, probable, dan positif. Ibu tersebut bertanya mengenai perbedaan dari ketiga tanda tersebut. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat dalam menjelaskan tanda-tanda kehamilan tersebut?

A. Tanda presumtif adalah tanda yang dapat dirasakan oleh ibu hamil seperti mual, muntah, dan perubahan emosi; tanda probable meliputi perubahan objektif seperti pembesaran uterus dan tanda Hegar; tanda positif mencakup bukti langsung adanya janin seperti deteksi denyut jantung janin dengan Doppler.
B. Tanda presumtif merupakan tanda yang hanya bisa dideteksi oleh tenaga medis, tanda probable dapat diamati oleh ibu dan tenaga medis, sedangkan tanda positif merupakan tanda yang pasti menandakan kehamilan.
C. Tanda presumtif dan probable keduanya merupakan tanda yang belum pasti menandakan kehamilan, sedangkan tanda positif merupakan tanda yang hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium.
D. Tanda presumtif dan probable memiliki karakteristik yang sama, namun tanda positif hanya dapat ditegakkan melalui pemeriksaan USG.
E. Semua tanda kehamilan dikategorikan sebagai tanda pasti jika ibu sudah mengalami keterlambatan menstruasi lebih dari dua bulan.

Jawaban: A

Pembahasan:
Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi tiga kategori. Tanda presumtif adalah tanda yang dirasakan oleh ibu seperti mual, muntah, kelelahan, dan perubahan payudara, tetapi belum dapat dipastikan sebagai tanda kehamilan. Tanda probable adalah tanda objektif yang bisa diperiksa oleh tenaga medis, seperti pembesaran uterus, tanda Hegar, tanda Chadwick, dan uji kehamilan positif (yang masih dapat dipengaruhi oleh faktor lain). Tanda positif adalah tanda pasti yang menunjukkan adanya janin, seperti deteksi denyut jantung janin dengan Doppler, gerakan janin yang teraba oleh pemeriksa, dan visualisasi janin melalui USG.

Soal No. 2
Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri kepala hebat, edema pada tangan dan wajah, serta tekanan darah 160/100 mmHg pada usia kehamilan 32 minggu. Bidan menduga pasien mengalami preeklampsia berat. Manakah tindakan yang paling tepat dilakukan sebagai prioritas awal dalam manajemen kasus ini?

A. Memberikan cairan infus dengan kecepatan tinggi untuk mengatasi edema.
B. Menginstruksikan pasien untuk beristirahat total di rumah dan kembali jika gejala memburuk.
C. Memberikan antihipertensi dan segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan rujukan untuk evaluasi lebih lanjut.
D. Menyarankan pasien untuk meningkatkan konsumsi garam untuk mengatasi edema.
E. Memberikan terapi relaksasi dan menghindari stres agar tekanan darah menurun secara alami.

Jawaban: C

Pembahasan:
Preeklampsia berat adalah kondisi serius yang memerlukan intervensi segera untuk mencegah komplikasi seperti eklampsia dan sindrom HELLP. Prioritas utama dalam manajemen preeklampsia berat adalah menurunkan tekanan darah dengan pemberian antihipertensi yang sesuai dan segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan rujukan yang memiliki fasilitas obstetri dan neonatal intensif. Pemberian cairan infus berlebihan tidak dianjurkan karena dapat memperburuk edema dan risiko overload cairan. Istirahat total tanpa intervensi medis dapat meningkatkan risiko komplikasi.

Soal No. 3
Seorang ibu hamil berusia 28 tahun datang untuk pemeriksaan kehamilan di usia gestasi 36 minggu. Bidan melakukan pemeriksaan Leopold dan menemukan bahwa bagian teraba di fundus adalah bagian bulat keras, sedangkan bagian terendah di segmen bawah uterus terasa lunak dan tidak terfiksasi. Apakah kemungkinan posisi janin pada kasus ini?

A. Letak kepala (presentasi kepala) dengan bagian terendah adalah kepala.
B. Letak sungsang (presentasi bokong) dengan bagian terendah adalah bokong.
C. Letak lintang dengan bagian terendah adalah bahu.
D. Letak kepala dengan bagian terendah adalah dahi, menandakan presentasi dahi.
E. Posisi janin tidak dapat ditentukan hanya dengan pemeriksaan Leopold.

Jawaban: B

Pembahasan:
Pemeriksaan Leopold digunakan untuk menentukan presentasi janin dalam kandungan. Jika bagian yang teraba di fundus adalah bagian bulat keras (kepala), sedangkan bagian yang berada di segmen bawah uterus terasa lunak dan tidak terfiksasi, maka kemungkinan besar janin dalam posisi sungsang atau presentasi bokong. Pada letak kepala normal, bagian terendah yang teraba di segmen bawah uterus seharusnya adalah kepala yang keras dan biasanya sudah masuk ke panggul pada usia kehamilan 36 minggu.

Soal No. 4
Seorang ibu postpartum hari ke-3 mengeluhkan payudaranya terasa bengkak dan nyeri. Saat dilakukan pemeriksaan, payudara tampak kemerahan dan terasa hangat saat disentuh. Manakah intervensi yang paling tepat untuk mengatasi kondisi ini?

A. Menghentikan sementara pemberian ASI agar payudara tidak semakin nyeri.
B. Memberikan obat penurun panas dan menyarankan ibu untuk istirahat total.
C. Menyarankan ibu untuk tetap menyusui dengan posisi yang benar serta melakukan kompres hangat sebelum menyusui.
D. Melakukan pijatan payudara yang kuat agar ASI keluar lebih lancar.
E. Menyarankan ibu untuk memerah ASI secara manual dan menyimpannya untuk diberikan nanti.

Jawaban: C

Pembahasan:
Bengkak dan nyeri pada payudara pada ibu menyusui sering disebabkan oleh bendungan ASI. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan tetap menyusui bayi secara teratur dengan posisi yang benar, karena penghentian menyusui justru dapat memperburuk kondisi. Kompres hangat sebelum menyusui membantu melancarkan aliran ASI. Pijatan payudara sebaiknya dilakukan dengan lembut, bukan dengan tekanan kuat yang dapat menyebabkan trauma jaringan.

Soal No. 5
Dalam memberikan penyuluhan kepada remaja tentang kesehatan reproduksi, seorang bidan ingin menekankan pentingnya pendidikan seksual yang sehat. Manakah pernyataan yang paling sesuai untuk diberikan kepada remaja dalam edukasi tersebut?

A. Pendidikan seksual hanya boleh diberikan kepada pasangan yang sudah menikah agar lebih bermanfaat.
B. Pendidikan seksual yang diberikan sejak dini dapat meningkatkan angka hubungan seksual bebas di kalangan remaja.
C. Pendidikan seksual bertujuan untuk memberikan informasi tentang tubuh, kesehatan reproduksi, dan cara menjaga diri dari risiko penyakit menular seksual serta kehamilan yang tidak direncanakan.
D. Remaja tidak perlu mendapatkan pendidikan seksual karena hal tersebut hanya relevan bagi orang dewasa.
E. Pendidikan seksual sebaiknya hanya diberikan secara tertutup dan tidak perlu dibahas secara terbuka di lingkungan sekolah.

Jawaban: C

Pembahasan:
Pendidikan seksual yang diberikan kepada remaja bukan bertujuan untuk mendorong perilaku seksual bebas, melainkan untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi, perubahan tubuh saat pubertas, serta cara mencegah risiko penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Pendekatan edukasi yang terbuka dan berbasis ilmiah dapat membantu remaja dalam membuat keputusan yang lebih sehat mengenai tubuh mereka.

Soal No. 6

Seorang wanita berusia 26 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri perut bagian bawah yang terjadi secara periodik setiap bulan. Ia juga mengalami perdarahan menstruasi yang cukup banyak dan berlangsung selama 7 hari. Dari hasil pemeriksaan ultrasonografi ditemukan adanya pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada pasien.

Manakah pernyataan berikut yang paling benar mengenai kondisi yang dialami pasien?

A. Kondisi ini disebut adenomiosis, yang merupakan pertumbuhan jaringan endometrium di dalam miometrium
B. Penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala dan tidak mempengaruhi kesuburan
C. Endometriosis merupakan kondisi yang dapat menyebabkan nyeri haid, dispareunia, dan infertilitas
D. Terapi utama untuk kondisi ini adalah pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi yang mendasarinya
E. Penyebab utama kondisi ini adalah infeksi bakteri yang menyebar dari vagina ke uterus

Jawaban: C. Endometriosis merupakan kondisi yang dapat menyebabkan nyeri haid, dispareunia, dan infertilitas

Pembahasan:
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh di luar uterus, seperti pada ovarium, tuba falopi, dan organ panggul lainnya. Gejala yang sering muncul meliputi nyeri haid (dismenore), nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia), dan gangguan kesuburan. Pilihan A salah karena adenomiosis adalah kondisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan jaringan endometrium di dalam miometrium. Pilihan B salah karena endometriosis sering menimbulkan gejala nyeri yang signifikan. Pilihan D salah karena terapi utama bukan antibiotik, melainkan terapi hormonal atau pembedahan. Pilihan E salah karena penyebab utama bukan infeksi bakteri, melainkan faktor hormonal dan genetik.

Soal No. 7

Seorang ibu hamil usia kehamilan 30 minggu datang ke puskesmas untuk pemeriksaan antenatal. Ia mengeluhkan tekanan darahnya yang tinggi pada pemeriksaan sebelumnya. Saat dilakukan pemeriksaan, tekanan darahnya 160/100 mmHg, ditemukan adanya protein dalam urin, dan ia mengeluhkan pusing serta penglihatan kabur.

Berdasarkan kondisi di atas, manakah tindakan yang paling tepat untuk dilakukan?

A. Memberikan edukasi kepada ibu untuk meningkatkan konsumsi garam agar tekanan darahnya stabil
B. Menyarankan ibu untuk beristirahat dan melakukan pemeriksaan ulang dalam satu bulan ke depan
C. Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi protein agar proteinuria berkurang
D. Merujuk ibu ke fasilitas kesehatan rujukan karena berisiko mengalami komplikasi serius
E. Memberikan obat penurun tekanan darah dan meminta ibu untuk kembali dalam 2 minggu

Jawaban: D. Merujuk ibu ke fasilitas kesehatan rujukan karena berisiko mengalami komplikasi serius

Pembahasan:
Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi (≥140/90 mmHg) dan proteinuria (≥300 mg/24 jam) didiagnosis mengalami preeklampsia. Kondisi ini berbahaya dan dapat berkembang menjadi eklampsia, yang ditandai dengan kejang dan komplikasi serius bagi ibu dan janin. Pilihan A salah karena peningkatan konsumsi garam justru dapat memperburuk hipertensi. Pilihan B salah karena preeklampsia membutuhkan pemantauan lebih intensif, bukan ditunda satu bulan. Pilihan C salah karena pengurangan konsumsi protein tidak berdampak signifikan pada proteinuria akibat preeklampsia. Pilihan E kurang tepat karena meskipun obat antihipertensi dapat diberikan, rujukan segera ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap tetap diperlukan untuk mencegah komplikasi.

Soal No. 8

Seorang bidan sedang memberikan penyuluhan kepada sekelompok ibu hamil tentang pentingnya konsumsi asam folat selama kehamilan. Salah satu ibu bertanya, “Apa yang terjadi jika saya tidak cukup mengonsumsi asam folat selama kehamilan?”

Jawaban mana yang paling tepat untuk diberikan oleh bidan?

A. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan berat badan lahir rendah tetapi tidak berdampak pada perkembangan otak bayi
B. Jika tidak cukup asam folat, bayi berisiko mengalami neural tube defect seperti spina bifida
C. Asam folat hanya berfungsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil dan tidak berpengaruh pada janin
D. Defisiensi asam folat dapat menyebabkan diabetes gestasional pada ibu hamil
E. Asam folat hanya diperlukan pada trimester pertama, sehingga setelahnya tidak perlu dikonsumsi lagi

Jawaban: B. Jika tidak cukup asam folat, bayi berisiko mengalami neural tube defect seperti spina bifida

Pembahasan:
Asam folat berperan penting dalam perkembangan tabung saraf janin. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf (neural tube defect), seperti spina bifida dan anensefali. Pilihan A salah karena kekurangan asam folat tidak hanya berpengaruh pada berat badan lahir, tetapi juga pada perkembangan sistem saraf. Pilihan C salah karena asam folat bukan hanya untuk meningkatkan hemoglobin ibu, tetapi juga sangat penting bagi janin. Pilihan D salah karena diabetes gestasional lebih terkait dengan resistensi insulin, bukan defisiensi asam folat. Pilihan E salah karena konsumsi asam folat tetap disarankan sepanjang kehamilan untuk mendukung perkembangan janin.

Soal No. 9

Seorang bayi baru lahir mengalami kesulitan menyusui karena ibunya memiliki puting lecet. Bidan memberikan edukasi kepada ibu mengenai cara mengatasi masalah ini.

Manakah saran yang paling tepat untuk diberikan kepada ibu?

A. Menghentikan menyusui hingga luka sembuh agar puting tidak semakin terluka
B. Mengoleskan madu pada puting untuk mempercepat penyembuhan luka
C. Menggunakan posisi menyusui yang benar dan memastikan pelekatan bayi optimal
D. Memberikan susu formula sementara waktu agar bayi tetap mendapat asupan nutrisi
E. Menyusui hanya pada satu payudara hingga luka sembuh, lalu berganti ke payudara lain

Jawaban: C. Menggunakan posisi menyusui yang benar dan memastikan pelekatan bayi optimal

Pembahasan:
Puting lecet sering kali terjadi akibat pelekatan bayi yang tidak tepat saat menyusui. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memastikan bayi melekat dengan benar pada payudara ibu. Pilihan A salah karena menghentikan menyusui dapat mengurangi produksi ASI dan membuat masalah berlanjut. Pilihan B salah karena madu tidak boleh digunakan pada bayi karena risiko botulisme. Pilihan D salah karena pemberian susu formula dapat mengganggu produksi ASI dan mengurangi ikatan emosional antara ibu dan bayi. Pilihan E kurang tepat karena menyusui hanya dari satu payudara dapat menyebabkan ketidakseimbangan produksi ASI dan mastitis.

Soal No. 10

Seorang bidan sedang memberikan edukasi tentang kontrasepsi kepada pasangan yang ingin menunda kehamilan selama 5 tahun ke depan. Pasangan tersebut menginginkan metode yang efektif, dapat digunakan dalam jangka panjang, dan tidak memerlukan pengingat harian.

Dari pilihan berikut, metode kontrasepsi mana yang paling sesuai untuk pasangan tersebut?

A. Pil kontrasepsi kombinasi yang diminum setiap hari untuk menjaga efektivitasnya
B. Suntik kontrasepsi 1 bulan sekali agar lebih fleksibel dalam perencanaan kehamilan
C. IUD (intrauterine device) yang dapat bertahan selama beberapa tahun tanpa perlu diingat setiap hari
D. Kondom sebagai metode yang paling aman dan tanpa efek samping hormonal
E. Kalender sebagai metode alami yang dapat dipantau dengan mencatat siklus haid

Jawaban: C. IUD (intrauterine device) yang dapat bertahan selama beberapa tahun tanpa perlu diingat setiap hari

Pembahasan:
IUD adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan tidak memerlukan pengingat harian. Pilihan A salah karena pil KB harus dikonsumsi setiap hari. Pilihan B kurang sesuai karena suntik KB harus diulang dalam jangka waktu tertentu. Pilihan D salah karena kondom memerlukan kepatuhan penggunaan setiap kali berhubungan. Pilihan E kurang efektif dibandingkan metode lain dalam menunda kehamilan selama 5 tahun.

Soal No. 11

Seorang wanita berusia 30 tahun ingin menggunakan kontrasepsi yang dapat memberikan perlindungan jangka panjang tanpa harus mengingat untuk menggunakannya setiap hari. Dia juga mengkhawatirkan efek samping hormonal.

Dari pilihan berikut, metode kontrasepsi mana yang paling sesuai untuknya?

A. Pil KB kombinasi
B. Implan hormonal
C. IUD non-hormonal (IUD tembaga)
D. Suntik KB 3 bulan
E. Patch kontrasepsi

Jawaban: C. IUD non-hormonal (IUD tembaga)

Pembahasan:
IUD tembaga merupakan kontrasepsi jangka panjang yang tidak mengandung hormon, cocok bagi wanita yang ingin menghindari efek samping hormonal. IUD tembaga dapat bertahan hingga 10 tahun dan memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan.

  • Pil KB kombinasi (A) memerlukan konsumsi harian dan mengandung hormon.
  • Implan hormonal (B) juga mengandung hormon dan dapat bertahan hingga 3-5 tahun.
  • Suntik KB 3 bulan (D) mengandung hormon dan harus diberikan secara rutin.
  • Patch kontrasepsi (E) juga mengandung hormon dan harus diganti setiap minggu.

Soal No. 12

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 10 bulan ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi campak. Namun, petugas menemukan bahwa anak tersebut mengalami demam tinggi (39°C) sejak pagi hari.

Apa tindakan yang paling tepat dilakukan oleh petugas kesehatan?

A. Memberikan imunisasi campak sesuai jadwal karena penting untuk perlindungan anak
B. Menunda imunisasi hingga anak sembuh dari demamnya
C. Memberikan imunisasi setengah dosis agar efek samping lebih ringan
D. Menyarankan ibu memberikan obat penurun panas, lalu tetap memberikan imunisasi
E. Memeriksa apakah anak memiliki riwayat alergi sebelum memberikan imunisasi

Jawaban: B. Menunda imunisasi hingga anak sembuh dari demamnya

Pembahasan:
Jika anak mengalami demam tinggi (≥38,5°C), imunisasi harus ditunda hingga anak sembuh. Demam tinggi bisa menjadi tanda infeksi yang sedang berlangsung, sehingga pemberian imunisasi bisa memperburuk kondisi anak atau mengaburkan gejala penyakit lain.

  • Pilihan A salah, karena imunisasi tidak boleh diberikan saat anak sakit berat.
  • Pilihan C salah, karena tidak ada konsep pemberian imunisasi setengah dosis.
  • Pilihan D salah, karena pemberian obat penurun panas tidak menghilangkan penyebab demam.
  • Pilihan E salah, karena meskipun alergi penting untuk diperiksa, dalam kasus ini demam menjadi faktor utama penundaan imunisasi.

Soal No. 13

Seorang wanita berusia 45 tahun mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, mudah berkeringat pada malam hari, dan mengalami perubahan suasana hati. Ia bertanya kepada dokter apakah ini adalah tanda menopause.

Dokter menjelaskan bahwa menopause ditandai dengan:

A. Berhentinya menstruasi selama 6 bulan berturut-turut
B. Penurunan kadar progesteron tanpa perubahan kadar estrogen
C. Berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut
D. Meningkatnya kadar estrogen secara signifikan
E. Hanya terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun

Jawaban: C. Berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut

Pembahasan:
Menopause didefinisikan sebagai berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut akibat penurunan kadar estrogen dan progesteron. Biasanya terjadi antara usia 45-55 tahun.

  • Pilihan A salah, karena 6 bulan belum memenuhi definisi menopause.
  • Pilihan B salah, karena kadar estrogen juga menurun pada menopause.
  • Pilihan D salah, karena menopause terjadi akibat penurunan estrogen, bukan peningkatan.
  • Pilihan E salah, karena menopause dapat terjadi sebelum usia 50 tahun (perimenopause).

Soal No. 14

Seorang ibu hamil berusia 24 minggu datang untuk pemeriksaan rutin. Hasil tes laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin (Hb) 9,5 g/dL. Dokter mendiagnosis ibu mengalami anemia dalam kehamilan.

Tindakan terbaik yang harus dilakukan adalah:

A. Memberikan tablet zat besi dan vitamin C
B. Menyarankan ibu untuk banyak beristirahat tanpa perlu terapi tambahan
C. Menunggu hingga trimester ketiga sebelum memberikan suplemen zat besi
D. Memberikan transfusi darah segera
E. Menyarankan ibu untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi zat besi

Jawaban: A. Memberikan tablet zat besi dan vitamin C

Pembahasan:
Anemia pada kehamilan sering terjadi akibat kekurangan zat besi. Ibu hamil dengan kadar Hb <11 g/dL membutuhkan suplementasi zat besi. Vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

  • Pilihan B salah, karena hanya beristirahat tidak cukup untuk mengatasi anemia.
  • Pilihan C salah, karena suplementasi zat besi harus segera diberikan.
  • Pilihan D salah, karena transfusi darah hanya diberikan pada anemia berat (Hb <7 g/dL).
  • Pilihan E salah, karena ibu justru harus meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi (daging merah, sayuran hijau).

Soal No. 15

Seorang bayi baru lahir mengalami ikterus neonatal pada hari ke-3 setelah kelahiran. Dokter menjelaskan kepada orang tua bahwa kondisi ini biasanya bersifat fisiologis.

Apa penyebab utama dari ikterus fisiologis pada bayi baru lahir?

A. Infeksi bakteri yang menyebabkan peningkatan bilirubin
B. Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi
C. Peningkatan produksi bilirubin akibat pemecahan sel darah merah janin
D. Gangguan fungsi hati akibat hepatitis bawaan
E. Kelainan metabolisme bawaan yang menyebabkan bilirubin tidak dapat dikeluarkan

Jawaban: C. Peningkatan produksi bilirubin akibat pemecahan sel darah merah janin

Pembahasan:
Ikterus fisiologis terjadi karena pemecahan sel darah merah janin yang masih mengandung hemoglobin janin (HbF). Hati bayi yang belum matang menyebabkan keterlambatan pemrosesan bilirubin, sehingga kadar bilirubin meningkat.

  • Pilihan A salah, karena infeksi bakteri menyebabkan ikterus patologis, bukan fisiologis.
  • Pilihan B salah, karena ketidakcocokan golongan darah lebih sering menyebabkan ikterus patologis.
  • Pilihan D salah, karena hepatitis bawaan jarang menjadi penyebab utama ikterus neonatal.
  • Pilihan E salah, karena kelainan metabolisme seperti sindrom Crigler-Najjar lebih jarang terjadi.

Soal No. 16

Seorang ibu menyusui ingin menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi ASI. Dokter menyarankan metode kontrasepsi yang paling aman bagi ibu menyusui.

Pilihan yang paling tepat adalah:

A. Pil KB kombinasi
B. IUD hormonal
C. Pil progestin (mini pil)
D. Patch kontrasepsi
E. Suntik KB kombinasi

Jawaban: C. Pil progestin (mini pil)

Pembahasan:
Pil progestin (mini pil) adalah pilihan kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui karena tidak mengandung estrogen, yang dapat mengurangi produksi ASI.

  • Pil KB kombinasi (A) dan suntik KB kombinasi (E) mengandung estrogen yang dapat mengurangi produksi ASI.
  • IUD hormonal (B) dapat digunakan, tetapi ada kemungkinan kecil hormon mempengaruhi produksi ASI.
  • Patch kontrasepsi (D) juga mengandung estrogen, sehingga tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui.

Soal No. 17

Dalam program Keluarga Berencana (KB), salah satu metode kontrasepsi yang bersifat permanen dan tidak dapat dikembalikan lagi adalah:

A. Pil KB
B. IUD tembaga
C. Tubektomi
D. Implan
E. Suntik KB 3 bulan

Jawaban: C. Tubektomi

Pembahasan:
Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan memotong atau mengikat tuba falopi pada wanita, sehingga sel telur tidak bisa bertemu dengan sperma.

  • Pil KB (A), IUD tembaga (B), Implan (D), dan Suntik KB (E) adalah metode kontrasepsi yang bersifat sementara dan masih bisa dihentikan kapan saja jika ingin memiliki anak kembali.

Soal No. 18

Seorang wanita menggunakan kontrasepsi implan yang telah dipasang selama 3 tahun. Dia ingin melepasnya karena ingin merencanakan kehamilan. Setelah implan dilepas, kapan kesuburan biasanya kembali normal?

A. Segera setelah dilepas
B. 3-6 bulan setelah dilepas
C. 1 tahun setelah dilepas
D. 2 tahun setelah dilepas
E. Tidak dapat kembali subur setelah penggunaan implan

Jawaban: A. Segera setelah dilepas

Pembahasan:
Kesuburan biasanya kembali dengan cepat setelah implan dilepas, bahkan dalam beberapa minggu atau bulan. Hal ini berbeda dengan metode kontrasepsi suntik, yang sering kali memerlukan waktu lebih lama untuk mengembalikan kesuburan.

  • Pilihan B dan C salah, karena sebagian besar wanita bisa hamil dalam beberapa minggu atau bulan setelah pelepasan implan.
  • Pilihan D dan E salah, karena implan tidak menyebabkan infertilitas permanen.

Soal No. 19

Dalam siklus menstruasi, ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dalam siklus 28 hari. Hormon yang berperan dalam memicu ovulasi adalah:

A. Estrogen
B. Progesteron
C. LH (Luteinizing Hormone)
D. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
E. Prolaktin

Jawaban: C. LH (Luteinizing Hormone)

Pembahasan:
Hormon LH mengalami lonjakan tajam pada pertengahan siklus menstruasi, yang memicu pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi).

  • Estrogen (A) berperan dalam menebalkan lapisan endometrium sebelum ovulasi.
  • Progesteron (B) membantu mempersiapkan rahim setelah ovulasi.
  • FSH (D) berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel sebelum ovulasi.
  • Prolaktin (E) berperan dalam produksi ASI, bukan ovulasi.

Soal No. 20

Seorang wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur dan memiliki gejala seperti pertumbuhan rambut berlebih di wajah serta jerawat parah. Dokter mencurigai bahwa pasien mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Apa penyebab utama dari PCOS?

A. Kekurangan hormon progesteron
B. Kelebihan hormon androgen
C. Gangguan fungsi tiroid
D. Infeksi rahim
E. Kekurangan asupan zat besi

Jawaban: B. Kelebihan hormon androgen

Pembahasan:
PCOS disebabkan oleh peningkatan hormon androgen yang mengganggu siklus menstruasi dan menyebabkan gejala seperti pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), jerawat, dan gangguan ovulasi.

  • Pilihan A salah, karena kekurangan progesteron bisa menjadi efek samping PCOS, bukan penyebab utama.
  • Pilihan C salah, gangguan tiroid dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur, tetapi bukan penyebab utama PCOS.
  • Pilihan D salah, infeksi rahim tidak berkaitan dengan PCOS.
  • Pilihan E salah, kekurangan zat besi tidak menyebabkan PCOS.

Kumpulan Soal HOTS UTBK Kebidanan untuk Persiapan Maksimal

Kumpulan Soal HOTS UTBK Kebidanan untuk Persiapan Maksimal

Persiapkan diri Anda dengan kumpulan soal HOTS UTBK Kebidanan yang dirancang untuk menguji pemahaman mendalam dan keterampilan analitis Anda. Soal-soal ini mencakup berbagai aspek penting dalam bidang kebidanan, mulai dari anatomi dan fisiologi sistem reproduksi hingga kegawatdaruratan obstetri. Dengan berlatih soal-soal ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memperdalam pemahaman tentang materi yang diujikan dalam UTBK.

Untuk mendapatkan lebih banyak soal lengkap dan latihan lainnya, kunjungi utbk.or.id atau klik banner di atas.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Kategori