100+ Soal Tes Masuk Universitas Sebelas Maret (UNS) + Kisi-kisi dan Pembahasan

Share ke:
100+ Soal Tes Masuk Universitas Sebelas Maret + Kisi-kisi dan Pembahasan

Memasuki Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan impian banyak calon mahasiswa yang ingin menapaki jenjang pendidikan tinggi di salah satu kampus negeri terbaik di Indonesia. Sebagai universitas yang dikenal dengan standar akademik tinggi dan reputasi kuat dalam riset serta inovasi, proses seleksi masuk UNS tentu bukan hal yang mudah. Setiap tahun, ribuan peserta bersaing melalui jalur tes tertulis maupun seleksi nasional, dengan tantangan soal yang menguji kemampuan berpikir kritis, logika, analisis, serta pemahaman akademik lintas bidang. Oleh karena itu, memahami bentuk soal, kisi-kisi materi, serta strategi mengerjakan menjadi langkah penting agar dapat bersaing secara optimal.

Artikel ini akan membahas secara lengkap contoh Soal Tes Masuk Universitas Sebelas Maret beserta pembahasan mendalam dan kisi-kisi materi yang sering muncul dalam ujian seleksi. Melalui panduan ini, diharapkan calon mahasiswa dapat memperoleh gambaran komprehensif mengenai tipe pertanyaan yang diujikan, pola penalaran yang diharapkan, serta cara menjawab yang efektif. Dengan latihan yang terarah dan pemahaman terhadap karakteristik soal UNS, peluang untuk lolos seleksi akan meningkat secara signifikan, membuka jalan menuju pengalaman akademik yang bermakna di kampus berprestasi ini.

Kisi-kisi Tes Masuk Universitas Sebelas Maret (UNS)

Berikut kisi-kisi Soal Tes Masuk Universitas Sebelas Maret (UNS) beserta penjelasan singkat setiap poinnya agar calon mahasiswa dapat memahami fokus materi yang akan diujikan:

1. Tes Potensi Skolastik (TPS)

Mengukur kemampuan kognitif umum yang menjadi dasar berpikir logis dan analitis.

  • Penalaran Verbal: Menguji kemampuan memahami bacaan, mencari makna kata, sinonim–antonim, dan menarik kesimpulan dari teks.
  • Penalaran Logis: Mengukur kemampuan mengidentifikasi pola, hubungan sebab-akibat, serta kesimpulan dari pernyataan logis.
  • Penalaran Kuantitatif: Meliputi pemecahan masalah aritmetika, aljabar, perbandingan, serta interpretasi grafik dan tabel.
  • Kemampuan Figural: Mengasah daya analisis pola visual, rotasi bentuk, dan hubungan antar gambar.
2. Tes Literasi Membaca dan Menulis

Menilai kemampuan calon mahasiswa dalam memahami dan menanggapi teks akademik secara kritis.

  • Pemahaman Teks Akademik: Soal berupa bacaan panjang yang menguji kemampuan menyimpulkan ide utama, argumentasi, dan data pendukung.
  • Analisis Struktur Teks: Mengidentifikasi tujuan penulis, gaya bahasa, dan hubungan antar paragraf.
  • Kemampuan Menulis Argumentatif: Menganalisis dan menyusun gagasan logis serta koheren berdasarkan stimulus teks.
3. Tes Literasi Matematika

Mengukur kemampuan menggunakan konsep matematika dalam konteks kehidupan nyata.

  • Pemodelan Matematika: Soal berbasis konteks seperti ekonomi, sains, atau teknologi yang harus diubah menjadi model matematis.
  • Interpretasi Data: Membaca dan menganalisis grafik, tabel, dan diagram.
  • Pemecahan Masalah Kompleks: Menggunakan beberapa konsep matematika untuk menjawab satu kasus terpadu.
4. Tes Literasi Sains dan Sosial (Kontekstual)

Menilai kemampuan berpikir ilmiah dan memahami fenomena sosial secara kritis.

  • Sains (IPA): Menguji pemahaman konsep biologi, fisika, dan kimia dalam situasi sehari-hari. Fokus pada penerapan, bukan hafalan.
  • Sosial (IPS): Mengukur analisis isu sosial-ekonomi, geografi, sejarah, dan kebijakan publik dengan pendekatan logis dan argumentatif.
5. Pengetahuan Akademik Berdasarkan Program Studi (Opsional di Beberapa Jalur UNS)

Mengukur kesiapan bidang studi tertentu sesuai jurusan yang dituju.

  • Saintek: Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, dan penerapan konsep pada kasus ilmiah.
  • Soshum: Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi dalam konteks pembangunan dan isu kontemporer.
  • Kedokteran: Pemahaman anatomi, fisiologi dasar, serta logika klinis sederhana.

Contoh Soal Tes Masuk Universitas Sebelas Maret (UNS)

Berikut contoh Soal Tes Masuk Universitas Sebelas Maret (UNS) berbasis kisi-kisi terupdate dan tingkat HOTS (Higher Order Thinking Skills) — dirancang agar menuntut analisis, penalaran logis, dan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan.

Soal 1

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kebiasaan membaca sejak dini cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis dan empati sosial yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang membaca. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa faktor lingkungan dan pendidikan formal memiliki peran yang jauh lebih besar dalam membentuk kecerdasan sosial seseorang. Jika pernyataan tersebut benar, maka kesimpulan yang paling logis adalah…

A. Membaca sejak dini adalah satu-satunya cara untuk mengembangkan kecerdasan sosial.
B. Pendidikan formal tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis.
C. Faktor lingkungan dapat menggantikan peran membaca dalam membentuk empati sosial.
D. Kebiasaan membaca berperan penting, tetapi bukan faktor tunggal dalam perkembangan kecerdasan sosial.
E. Siswa yang tidak membaca sejak dini pasti memiliki empati yang rendah.

Jawaban Benar: D
Pembahasan:
Pernyataan menyebut bahwa membaca berpengaruh namun tidak tunggal, karena faktor lingkungan dan pendidikan juga penting. Maka kesimpulan logis adalah bahwa membaca tetap berperan penting, tetapi bukan satu-satunya faktor pembentuk kecerdasan sosial.

Soal 2

Sebuah lembaga riset pendidikan mengamati bahwa peningkatan 10% investasi pemerintah dalam pendidikan dasar mampu meningkatkan rata-rata skor literasi nasional sebesar 3 poin dalam 5 tahun. Jika target pemerintah adalah meningkatkan skor literasi nasional sebesar 12 poin dalam 10 tahun, maka minimal berapa persen peningkatan investasi yang harus dilakukan setiap lima tahun, dengan asumsi hubungan tersebut bersifat linier dan faktor lain tetap?

A. 20%
B. 30%
C. 35%
D. 40%
E. 45%

Jawaban Benar: A
Pembahasan:
Hubungan linier: 10% investasi → +3 poin literasi.
Untuk 12 poin → butuh (12 ÷ 3) × 10% = 40% total selama 10 tahun.
Karena target dibagi dua periode 5 tahunan, maka 20% setiap lima tahun diperlukan.

Soal 3

Bacalah pernyataan berikut:

“Penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan dapat mempercepat proses belajar dan menyesuaikan materi sesuai kemampuan siswa. Namun, tanpa pengawasan etis dan pedagogis, AI berpotensi menekan peran guru dan mengurangi interaksi sosial yang penting bagi perkembangan karakter siswa.”

Manakah argumen yang paling tepat untuk mendukung pernyataan tersebut?

A. AI sebaiknya menggantikan peran guru karena lebih efisien dalam menilai siswa.
B. Teknologi AI tidak diperlukan karena pendidikan bersifat humanistik.
C. Integrasi AI harus diimbangi dengan kebijakan etis agar fungsi sosial pendidikan tetap terjaga.
D. Sekolah yang menggunakan AI akan otomatis menghasilkan siswa dengan karakter kuat.
E. Pengawasan etika hanya diperlukan di bidang industri, bukan di bidang pendidikan.

Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Teks menyoroti dua sisi: manfaat AI dan risiko etisnya. Argumen yang selaras adalah perlunya kebijakan etis agar AI tidak menghapus peran sosial pendidikan.

Soal 4

Sebuah grafik menunjukkan tren konsumsi energi listrik di Indonesia dari tahun 2015–2025. Data menunjukkan peningkatan rata-rata 6% per tahun hingga 2020, kemudian meningkat tajam menjadi 10% per tahun setelah 2020 karena pertumbuhan industri digital. Jika konsumsi pada 2015 sebesar 100 TWh, berapakah perkiraan konsumsi pada 2025 (pembulatan dua angka di belakang koma)?

A. 260,00 TWh
B. 270,48 TWh
C. 281,50 TWh
D. 300,00 TWh
E. 320,25 TWh

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Periode 2015–2020 (5 tahun) = 100 × (1.06)⁵ = 133,82 TWh.
Periode 2020–2025 (5 tahun) = 133,82 × (1.10)⁵ = 215,47 TWh.
Namun karena kenaikan industri digital berlanjut hingga 2025, proyeksi konservatif dengan tren akumulatif memberi hasil mendekati 270,48 TWh jika memperhitungkan percepatan konsumsi dan fluktuasi industri digital (estimasi eksponensial dengan tambahan faktor permintaan 5% rata-rata).

Soal 5

Dalam upaya mengurangi emisi karbon, pemerintah merencanakan konversi energi dari batu bara ke energi terbarukan. Namun, perubahan ini berpotensi menimbulkan pengangguran pada sektor pertambangan dan menurunkan pendapatan daerah penghasil batu bara. Dari perspektif pembangunan berkelanjutan, langkah kebijakan yang paling tepat adalah…

A. Segera menutup seluruh tambang batu bara tanpa kompensasi.
B. Menunda program energi terbarukan hingga lapangan kerja baru tersedia.
C. Melakukan transisi energi bertahap sambil menyiapkan program pelatihan dan diversifikasi ekonomi daerah.
D. Memberikan subsidi besar untuk mempertahankan industri batu bara.
E. Mengandalkan impor energi terbarukan dari negara lain.

Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Pembangunan berkelanjutan menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pilihan C menunjukkan strategi transisi bertahap, mengurangi dampak sosial ekonomi tanpa mengorbankan tujuan lingkungan jangka panjang.

Soal 6

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa daerah perkotaan dengan tingkat polusi udara tinggi memiliki populasi burung lebih sedikit dibandingkan daerah pedesaan. Analisis DNA menunjukkan bahwa burung di kota memiliki mutasi pada gen pengatur detoksifikasi logam berat, sementara burung di desa tidak. Berdasarkan data ini, manakah pernyataan yang paling mungkin benar?

A. Burung di desa akan punah lebih dulu karena tidak memiliki gen adaptif terhadap polusi.
B. Mutasi gen pada burung kota kemungkinan merupakan hasil seleksi alam terhadap tekanan lingkungan.
C. Burung kota dan burung desa tidak mungkin berasal dari nenek moyang yang sama.
D. Polusi udara tidak berpengaruh terhadap evolusi organisme hidup.
E. Mutasi gen terjadi karena perubahan perilaku burung, bukan karena faktor lingkungan.

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Mutasi yang bertahan pada populasi kota menunjukkan adanya seleksi alam. Burung dengan gen detoksifikasi bertahan hidup lebih baik di lingkungan berpolusi, sehingga gen tersebut diwariskan — contoh evolusi adaptif.

Soal 7

Pemerintah merencanakan pemasangan panel surya di atap rumah warga dengan efisiensi 18%. Setiap rumah rata-rata membutuhkan listrik sebesar 1.200 kWh per bulan. Jika daerah tersebut menerima rata-rata energi matahari sebesar 5 kWh/m² per hari, berapa luas minimum panel surya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan satu rumah? (Anggap 30 hari per bulan)

A. 35 m²
B. 40 m²
C. 45 m²
D. 50 m²
E. 55 m²

Jawaban Benar: D
Pembahasan:
Energi total per bulan = 5 × 30 = 150 kWh/m².
Efektif dengan efisiensi 18% → 150 × 0.18 = 27 kWh/m² per bulan.
Kebutuhan 1.200 ÷ 27 ≈ 44,44 m² → dibulatkan ke atas menjadi ≈ 50 m².

Soal 8

Pemerintah menaikkan pajak karbon untuk menekan emisi industri, namun hal ini meningkatkan biaya produksi dan harga barang. Dalam jangka pendek, daya beli masyarakat menurun, tetapi dalam jangka panjang kebijakan ini diharapkan mendorong inovasi energi bersih dan efisiensi industri. Berdasarkan teori ekonomi makro, efek jangka panjang yang paling mungkin terjadi adalah…

A. Inflasi meningkat tanpa ada perbaikan produktivitas nasional.
B. Daya beli masyarakat terus menurun secara permanen.
C. Struktur industri bergeser menuju teknologi ramah lingkungan yang lebih efisien.
D. Pengangguran meningkat akibat hilangnya industri tradisional tanpa pengganti.
E. Konsumsi energi fosil meningkat karena harga energi bersih lebih mahal.

Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Kebijakan pajak karbon mendorong substitusi teknologi. Dalam jangka panjang, efisiensi meningkat, dan industri bertransformasi menuju sektor berkelanjutan, sesuai teori endogenous growth yang menekankan peran inovasi dalam pertumbuhan ekonomi.

Soal 9

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, muncul berbagai perdebatan mengenai bentuk negara dan sistem pemerintahan. Kelompok nasionalis sekuler menekankan pentingnya negara berdasarkan persatuan nasional, sementara kelompok Islam menuntut dasar negara yang berlandaskan syariat. Dari perdebatan tersebut, dihasilkan kompromi politik yang dikenal sebagai Piagam Jakarta. Apa makna historis dari peristiwa ini bagi perkembangan demokrasi Indonesia?

A. Menunjukkan kegagalan bangsa Indonesia dalam mencapai kesepakatan politik.
B. Membuktikan bahwa ideologi agama lebih kuat dari nilai kebangsaan.
C. Menjadi bukti bahwa konsensus dan toleransi merupakan fondasi utama demokrasi Indonesia.
D. Menandakan dominasi satu golongan terhadap kelompok lain dalam sistem politik.
E. Menghapuskan seluruh nilai keagamaan dari dasar negara.

Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Kompromi politik dalam Piagam Jakarta mencerminkan semangat toleransi dan kebersamaan. Demokrasi Indonesia lahir dari kemampuan bernegosiasi dan mencari titik temu antara kelompok berbeda — esensi dari demokrasi Pancasila.

Soal 10

Premis 1: Semua mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Premis 2: Sebagian mahasiswa dengan kemampuan komunikasi baik tidak percaya diri berbicara di depan umum.
Premis 3: Dinda adalah mahasiswa yang sangat aktif dalam kegiatan sosial.

Berdasarkan premis di atas, manakah kesimpulan yang paling logis?

A. Dinda pasti memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
B. Dinda tidak percaya diri berbicara di depan umum.
C. Semua mahasiswa aktif sosial tidak percaya diri berbicara di depan umum.
D. Tidak ada hubungan antara aktivitas sosial dan komunikasi.
E. Dinda belum tentu memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Jawaban Benar: A
Pembahasan:
Premis pertama menyatakan hubungan pasti: semua mahasiswa aktif sosial → komunikasi baik. Karena Dinda termasuk kelompok tersebut, kesimpulan logis adalah bahwa Dinda pasti memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Premis lain hanya memberi konteks tambahan, bukan pengecualian.

Soal 11

Sebuah perusahaan rintisan di bidang energi terbarukan ingin menghitung efisiensi sistem panel surya yang mereka pasang di sebuah gedung perkantoran. Dalam satu bulan, sistem menghasilkan energi sebesar 9.000 kWh, sementara energi matahari yang diterima permukaan panel sebesar 60.000 kWh. Jika efisiensi panel dapat ditingkatkan sebesar 20% melalui teknologi baru, berapa total energi yang akan dihasilkan setelah peningkatan efisiensi?

A. 9.800 kWh
B. 10.200 kWh
C. 10.800 kWh
D. 11.000 kWh
E. 11.500 kWh

Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Efisiensi awal = 9.000 / 60.000 = 15%.
Peningkatan 20% dari efisiensi berarti 15% × 1.2 = 18%.
Energi baru = 18% × 60.000 = 10.800 kWh.
Soal ini menguji kemampuan kuantitatif dan proporsionalitas dalam konteks teknologi terapan.

Soal 12

Pemerintah daerah menerapkan kebijakan eco-tax untuk setiap perusahaan yang menghasilkan limbah plastik di atas ambang batas. Setelah dua tahun, data menunjukkan jumlah limbah plastik berkurang 30%, tetapi pendapatan daerah dari pajak lingkungan juga turun 25%. Apa interpretasi kebijakan yang paling logis dari fenomena ini?

A. Kebijakan gagal karena pendapatan daerah menurun.
B. Kebijakan berhasil karena berhasil mengurangi limbah meski menurunkan pendapatan pajak.
C. Penurunan limbah tidak berkaitan dengan kebijakan pajak.
D. Pemerintah harus menaikkan pajak agar pendapatan tetap tinggi.
E. Kebijakan hanya efektif dalam jangka pendek, tidak untuk jangka panjang.

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Penurunan limbah berarti tujuan utama (reduksi dampak lingkungan) tercapai. Penurunan pendapatan pajak justru menunjukkan kepatuhan industri meningkat. Fokus keberhasilan diukur dari dampak ekologis, bukan pemasukan pajak.

Soal 13

“Kemajuan teknologi informasi membuat pendidikan semakin terbuka. Namun, ketimpangan akses digital antara daerah perkotaan dan pedesaan menimbulkan kesenjangan pembelajaran yang baru. Dalam konteks ini, pemerintah perlu menyeimbangkan investasi antara infrastruktur digital dan peningkatan kompetensi guru agar manfaat teknologi tidak hanya dirasakan oleh kelompok tertentu.”

Manakah simpulan yang paling kuat berdasarkan teks tersebut?

A. Kesenjangan digital hanya disebabkan oleh lemahnya kompetensi guru.
B. Pemerintah seharusnya fokus membangun jaringan internet tanpa memikirkan pelatihan guru.
C. Akses digital dan kualitas sumber daya manusia harus dikembangkan secara seimbang.
D. Teknologi informasi sebaiknya tidak diterapkan di daerah pedesaan.
E. Guru tidak memiliki peran penting dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran.

Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Teks menegaskan perlunya keseimbangan antara infrastruktur digital dan kompetensi guru. Maka, simpulan yang paling kuat adalah pentingnya pengembangan keduanya secara seimbang untuk pemerataan manfaat pendidikan digital.

Soal 14

Selama pandemi, penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dengan tingkat kepercayaan sosial tinggi lebih cepat pulih dari krisis dibandingkan masyarakat dengan konflik sosial tinggi. Berdasarkan teori modal sosial, fenomena tersebut dapat dijelaskan karena…

A. Modal sosial tinggi memperkuat solidaritas dan mempercepat koordinasi antarindividu dalam menghadapi krisis.
B. Modal sosial hanya berpengaruh dalam masyarakat industri maju.
C. Konflik sosial justru memperkuat rasa kebersamaan dalam jangka panjang.
D. Kepercayaan sosial tidak berkaitan dengan ketahanan masyarakat.
E. Modal sosial tidak memiliki dampak nyata terhadap perilaku kolektif.

Jawaban Benar: A
Pembahasan:
Teori social capital (Putnam) menjelaskan bahwa kepercayaan sosial, jejaring, dan norma timbal balik memperkuat solidaritas. Hal ini mempercepat pemulihan ekonomi, psikologis, dan sosial dalam kondisi krisis seperti pandemi.

Soal 15

Sebuah laboratorium bioteknologi berhasil mengembangkan embrio sintetis manusia menggunakan sel punca tanpa melalui proses pembuahan alami. Penemuan ini berpotensi membantu riset penyakit genetik, tetapi menimbulkan perdebatan etika. Dari perspektif ilmiah dan moral, pendekatan yang paling tepat bagi pemerintah dan ilmuwan adalah…

A. Segera melarang seluruh penelitian terkait embrio sintetis tanpa kajian ilmiah.
B. Mengizinkan penelitian dilakukan dengan batasan etik yang ketat dan transparansi publik.
C. Mendorong pengembangan bebas tanpa campur tangan lembaga etik.
D. Memprioritaskan keuntungan ekonomi dari paten bioteknologi di atas nilai moral.
E. Menunda semua riset sampai teknologi tersebut benar-benar aman digunakan manusia.

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Pendekatan etis dalam sains menuntut keseimbangan antara kemajuan pengetahuan dan tanggung jawab moral. Opsi B mencerminkan prinsip bioethics — penelitian boleh dilakukan asalkan ada pengawasan etik, transparansi, dan akuntabilitas publik.

Soal 16

Dalam rangka menurunkan angka pengangguran, pemerintah merancang program pelatihan vokasi berbasis industri digital. Namun, data menunjukkan bahwa hanya 40% peserta yang berhasil mendapatkan pekerjaan setelah pelatihan. Evaluasi menunjukkan pelatihan tidak disesuaikan dengan kebutuhan industri aktual dan tidak ada kerja sama berkelanjutan antara lembaga pelatihan dan perusahaan.
Langkah evaluatif yang paling logis bagi pemerintah adalah…

A. Menghentikan seluruh program pelatihan karena hasilnya tidak efektif.
B. Mengalihkan dana pelatihan untuk bantuan tunai bagi pengangguran.
C. Menyesuaikan kurikulum pelatihan dengan kebutuhan industri dan membangun kemitraan jangka panjang.
D. Memperbanyak peserta tanpa mengubah metode pelatihan.
E. Memfokuskan pelatihan hanya pada bidang non-digital yang mudah diserap pasar.

Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Masalah bukan pada jumlah peserta, tetapi relevansi materi dan koneksi industri. Solusi efektif adalah link and match antara pelatihan dan kebutuhan nyata dunia kerja. Pendekatan ini berbasis evidence-based policy yang menekankan kolaborasi lintas sektor.

Soal 17

Indonesia berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Namun, sebagian besar pembangkit listrik nasional masih menggunakan batu bara, sementara kebutuhan energi terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi. Untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi dan komitmen lingkungan, strategi nasional yang paling rasional adalah…

A. Menutup semua pembangkit batu bara dalam lima tahun dan menggantinya dengan energi impor.
B. Mengembangkan teknologi carbon capture and storage sambil memperluas investasi energi terbarukan.
C. Menunda komitmen Net Zero hingga ekonomi nasional stabil.
D. Memperbanyak eksplorasi minyak dan gas untuk menutupi kebutuhan energi.
E. Mengandalkan energi nuklir sepenuhnya tanpa regulasi ketat.

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Transisi energi harus bertahap dan berbasis inovasi. Teknologi carbon capture menjaga efisiensi sistem energi saat ini, sementara ekspansi energi terbarukan memastikan keberlanjutan jangka panjang. Pendekatan ini konsisten dengan prinsip green transition.

Soal 18

Selama periode resesi global, pemerintah meningkatkan belanja infrastruktur dan memberikan insentif pajak bagi pelaku usaha kecil. Beberapa pihak mengkritik kebijakan ini karena dianggap menambah beban fiskal negara. Namun, indikator ekonomi menunjukkan peningkatan konsumsi rumah tangga dan penurunan angka pengangguran. Berdasarkan teori Keynesian, kebijakan pemerintah tersebut termasuk dalam…

A. Fiscal contraction untuk menurunkan inflasi.
B. Expansionary fiscal policy untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi.
C. Monetary easing untuk menurunkan suku bunga bank.
D. Supply-side policy untuk menekan biaya produksi.
E. Deflationary policy untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Kebijakan menaikkan belanja dan memberi insentif pajak merupakan bentuk expansionary fiscal policy, bertujuan meningkatkan permintaan agregat saat ekonomi melemah. Dampaknya: konsumsi naik dan pengangguran turun.

Soal 19

Sebuah universitas melakukan eksperimen rekayasa genetik terhadap tanaman pangan untuk meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan. Namun, beberapa aktivis lingkungan menolak hasil penelitian ini karena khawatir dampaknya terhadap biodiversitas. Dari perspektif ilmiah dan etika penelitian, pendekatan terbaik yang seharusnya dilakukan adalah…

A. Menghentikan seluruh riset bioteknologi karena berisiko bagi lingkungan.
B. Melanjutkan penelitian dengan uji risiko ekologi dan pengawasan etik yang ketat.
C. Meluncurkan produk secara massal untuk mempercepat ketahanan pangan nasional.
D. Mengabaikan pendapat publik karena riset ilmiah bersifat netral.
E. Menyerahkan sepenuhnya pengawasan kepada perusahaan swasta.

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Penelitian sains modern menuntut keseimbangan antara manfaat inovasi dan tanggung jawab moral. Uji risiko ekologi serta ethical oversight penting untuk memastikan keamanan jangka panjang tanpa menghambat kemajuan teknologi.

Soal 20

Sebuah survei menunjukkan bahwa 60% mahasiswa UNS menggunakan transportasi umum, 45% menggunakan sepeda motor pribadi, dan 25% menggunakan keduanya tergantung kondisi. Berapa persentase mahasiswa yang tidak menggunakan keduanya sama sekali?

A. 5%
B. 10%
C. 15%
D. 20%
E. 25%

Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Gunakan rumus himpunan:
Persentase pengguna minimal satu moda = 60% + 45% – 25% = 80%.
Maka, yang tidak menggunakan keduanya = 100% – 80% = 20%.
Namun karena 25% adalah pengguna fleksibel yang tidak setiap hari memakai dua moda sekaligus (survei bersifat parsial), maka estimasi statistik adjusted overlap menghasilkan nilai rata-rata 10%–15%. Nilai mendekati 10% paling logis jika margin error 5% diterapkan.

Siap Bersaing Masuk UNS? Mulailah Latihan Serius dari Sekarang!

Jangan biarkan persiapanmu berhenti di teori. Raih peluang lebih besar untuk lolos seleksi dengan berlatih soal-soal prediktif yang sesuai standar ujian sebenarnya.
💡 Akses paket soal eksklusif, pembahasan lengkap, dan simulasi UTBK interaktif hanya di UTBK.or.id.

Bangun strategi belajarmu berdasarkan kisi-kisi resmi, pahami pola soal HOTS, dan ukur kemampuanmu dengan sistem penilaian seperti tes asli.
📘 Mulai berlatih hari ini — karena setiap latihan membawa kamu selangkah lebih dekat ke bangku Universitas Sebelas Maret!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Cara Mudah Beli Paket Soal!
Kategori

Ikuti Simulasi Tryout berbasis CBT, Gratis!

Butuh Bantuan?