100+ Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi dengan Pembahasannya

100+ Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi dengan Pembahasannya

Jurusan Ilmu Komunikasi menjadi salah satu program studi yang banyak diminati oleh calon mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tidak mengherankan, karena komunikasi merupakan keterampilan esensial dalam hampir semua bidang kehidupan baik dalam dunia bisnis, media, pemerintahan, hingga hubungan internasional. Melalui jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek komunikasi, mulai dari komunikasi interpersonal, komunikasi massa, public relations, periklanan, jurnalisme, hingga media digital.

Jurusan Ilmu Komunikasi menekankan pada pemahaman teori dan praktik komunikasi yang efektif, kritis, dan etis. Selain itu, mahasiswa juga dibekali keterampilan dalam menulis, berbicara di depan umum, berpikir analitis, dan mengolah informasi secara strategis. Oleh karena itu, untuk bisa lolos seleksi masuk ke jurusan ini, diperlukan kesiapan yang matang, baik dalam kemampuan akademis maupun wawasan umum.

Dalam artikel ini, kami telah merangkum lebih dari 100 contoh soal tes masuk jurusan Ilmu Komunikasi lengkap dengan pembahasannya. Soal-soal ini disusun untuk membantu calon mahasiswa memahami tipe pertanyaan yang sering muncul dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi ujian seleksi masuk perguruan tinggi di jurusan ini.

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi 

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi 

Masuk jurusan Ilmu Komunikasi butuh persiapan yang tepat. Tesnya tak hanya soal bahasa, tapi juga logika, pemahaman bacaan, dan wawasan seputar media. Supaya lebih siap, penting untuk tahu gambaran soalnya. Berikut kisi-kisinya.

  • Pemahaman Teks dan Analisis Wacana:
    Menguji kemampuan memahami ide pokok, simpulan, dan hubungan antar paragraf dalam teks panjang, seperti artikel atau opini. Peserta juga diuji dalam menganalisis gaya bahasa dan sudut pandang penulis.
  • Tata Bahasa dan Ejaan:
    Menilai penguasaan peserta terhadap kaidah bahasa baku, penggunaan tanda baca, serta penulisan yang sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
  • Kemampuan Menulis Ringkas dan Jelas:
    Fokus pada kemampuan menyusun kalimat efektif dan menyampaikan ide secara koheren, yang penting dalam dunia jurnalistik dan komunikasi profesional.
  • Reading Comprehension:
    Menilai pemahaman terhadap teks berbahasa Inggris, termasuk menemukan ide utama, inferensi, dan detail penting.
  • Vocabulary and Grammar:
    Menguji kosakata umum dan teknis yang sering muncul di bidang komunikasi, serta penguasaan struktur kalimat yang benar.
  • Basic Writing Skills:
    Ujian mungkin mencakup soal menulis atau melengkapi kalimat/paragraf, menilai kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas dalam bahasa Inggris.
  • Statistika Dasar dan Data Interpretasi:
    Tes ini menilai kemampuan membaca grafik, tabel, dan mengolah data sederhana. Sangat berguna untuk analisis media dan riset komunikasi.
  • Logika Matematika dan Penalaran:
    Digunakan untuk menilai pola berpikir sistematis, termasuk kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara logis.
  • Persentase dan Perbandingan:
    Materi ini sering digunakan dalam konteks riset media, survei, dan analisis pasar dalam bidang komunikasi.
  • Dasar-Dasar Ilmu Sosial (Sosiologi dan Antropologi):
    Menguji pemahaman tentang interaksi sosial, norma, nilai, dan budaya, yang sangat relevan dalam studi komunikasi massa dan komunikasi antarbudaya.
  • Geografi Sosial dan Globalisasi:
    Fokus pada pemahaman dampak globalisasi, persebaran informasi, dan dinamika wilayah dalam konteks komunikasi global.
  • Ekonomi Dasar dan Media Industri:
    Ujian ini mungkin menyentuh prinsip ekonomi mikro dan makro yang berkaitan dengan industri media, iklan, dan pemasaran.
  • Sejarah dan Perkembangan Media:
    Menilai pemahaman terhadap perjalanan sejarah media, peran pers dalam masyarakat, serta perkembangan teknologi komunikasi.
  • Dasar Fisika dan Gelombang:
    Terutama terkait pemahaman tentang gelombang suara dan cahaya, relevan untuk komunikasi audio-visual dan penyiaran.
  • Konsep Biologi Terkait Manusia:
    Fokus pada sistem sensorik dan persepsi manusia yang berhubungan dengan penerimaan pesan dan efek media.
  • Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari:
    Sebatas konsep umum yang dapat dikaitkan dengan pemrosesan materi (misalnya bahan cetak atau teknologi layar).
  • Tes Kreativitas Verbal dan Visual:
    Mengukur kemampuan menghasilkan ide kreatif, baik dalam bentuk tulisan maupun visual, penting untuk jurusan yang berkaitan dengan periklanan dan media kreatif.
  • Simulasi Komunikasi dan Penyusunan Pesan:
    Tes ini bisa berupa studi kasus komunikasi atau penugasan menyusun iklan, slogan, atau konten media sosial.
  • Minat Terhadap Dunia Komunikasi:
    Bisa dalam bentuk kuesioner atau esai singkat untuk mengetahui ketertarikan peserta pada jurnalistik, public relations, penyiaran, atau digital media.
  • Asesmen Kepribadian dan Komunikatif:
    Mengukur aspek seperti kepercayaan diri, kemampuan menyampaikan ide secara lisan, serta sikap terbuka terhadap kritik dan ide baru.
  • Motivasi dan Tujuan Pribadi:
    Penguji biasanya mencari calon mahasiswa yang memiliki alasan kuat memilih Ilmu Komunikasi dan mampu menjelaskan tujuan masa depannya dengan meyakinkan.
  • Kesesuaian Minat dan Potensi Akademik:
    Wawancara juga bertujuan melihat apakah latar belakang dan cara berpikir peserta cocok untuk berkarier di dunia komunikasi yang dinamis dan kolaboratif.

Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi

Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi

Sebelum menghadapi tes masuk jurusan Ilmu Komunikasi, penting untuk memahami jenis-jenis soal yang sering keluar dalam seleksi. Soal-soal ini biasanya menguji kemampuan bahasa, logika, serta pemahaman terhadap konsep komunikasi dan media. Dengan berlatih mengerjakan contoh soal, kamu bisa meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri saat menghadapi ujian sesungguhnya. Berikut adalah beberapa contoh soal tes masuk jurusan Ilmu Komunikasi yang bisa kamu pelajari.

Soal Nomor 1
Bacalah kutipan artikel berikut ini dengan cermat:

“Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara masyarakat mengakses informasi. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan baru, seperti maraknya hoaks dan berita palsu yang dapat memengaruhi opini publik secara signifikan. Oleh karena itu, literasi media menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan kritis masyarakat dalam memilah informasi yang benar dan relevan.”

Berdasarkan kutipan di atas, manakah pernyataan yang paling tepat menggambarkan sudut pandang penulis?

A. Teknologi digital hanya membawa dampak negatif bagi masyarakat.
B. Hoax dan berita palsu harus diabaikan oleh masyarakat.
C. Literasi media menjadi solusi untuk menghadapi tantangan informasi di era digital.
D. Opini publik tidak terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial.
E. Teknologi digital tidak berpengaruh pada cara masyarakat mengakses informasi.

Jawaban: C

Pembahasan:
Penulis menekankan pentingnya literasi media sebagai respons terhadap tantangan yang muncul dari perkembangan teknologi digital, seperti penyebaran hoaks dan berita palsu. Oleh karena itu, pilihan yang tepat adalah C karena menegaskan literasi media sebagai solusi.

Soal Nomor 2
Dalam sebuah penelitian komunikasi, data kuantitatif menunjukkan bahwa 65% responden lebih percaya pada berita dari sumber resmi dibandingkan media sosial. Namun, data kualitatif menunjukkan bahwa banyak responden tetap membagikan berita dari media sosial tanpa mengecek kebenarannya.

Apa implikasi paling tepat dari temuan tersebut bagi strategi komunikasi media?

A. Media resmi harus mengabaikan media sosial karena tidak dipercaya.
B. Media sosial harus dihapuskan untuk mencegah penyebaran berita palsu.
C. Strategi komunikasi harus menggabungkan verifikasi fakta dan edukasi literasi media pada pengguna media sosial.
D. Peneliti harus mengubah data kuantitatif agar sesuai dengan data kualitatif.
E. Tidak perlu ada perubahan strategi karena data kontradiktif.

Jawaban: C

Pembahasan:
Data menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara kepercayaan dan perilaku pengguna. Implikasi terbaik adalah menggabungkan upaya verifikasi fakta dan edukasi literasi media agar pengguna media sosial lebih kritis dalam membagikan informasi.

Soal Nomor 3
Perhatikan kalimat berikut:

“Penggunaan metafora dalam iklan berperan penting untuk membangun asosiasi emosional dengan audiens, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diingat dan memberikan dampak yang kuat.”

Apa fungsi utama metafora dalam konteks komunikasi pemasaran menurut pernyataan tersebut?

A. Menyampaikan fakta secara langsung.
B. Membingungkan audiens dengan makna ganda.
C. Membangun hubungan emosional yang memperkuat pesan.
D. Mengurangi daya tarik iklan agar terlihat sederhana.
E. Menghilangkan unsur kreativitas dalam iklan.

Jawaban: C

Pembahasan:
Metafora berfungsi sebagai alat untuk membangun hubungan emosional antara pesan iklan dan audiens sehingga pesan menjadi lebih melekat dan berdampak, sesuai dengan pernyataan dalam soal.

Soal Nomor 4
Dalam sebuah teks opini, penulis menggunakan gaya bahasa yang bernada sarkastik untuk mengkritik kebijakan pemerintah mengenai penyebaran informasi. Apa tujuan utama penggunaan gaya bahasa sarkastik dalam konteks tersebut?

A. Menyampaikan kritik dengan cara yang halus dan tidak jelas.
B. Membuat pembaca bingung dengan maksud sebenarnya.
C. Mengungkapkan ketidaksetujuan secara tajam dan menarik perhatian.
D. Menghindari tanggung jawab atas pendapat yang disampaikan.
E. Membuat tulisan terlihat lebih panjang dan bertele-tele.

Jawaban: C

Pembahasan:
Gaya bahasa sarkastik biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik yang tajam dengan cara yang menarik perhatian pembaca, sehingga tujuan utamanya adalah C.

Soal Nomor 5
Bacalah paragraf berikut ini:

“Dalam era globalisasi, penyebaran informasi terjadi sangat cepat dan melintasi batas negara. Hal ini menimbulkan tantangan baru dalam komunikasi antarbudaya, terutama dalam memahami konteks dan norma sosial yang berbeda. Oleh karena itu, kemampuan adaptasi budaya menjadi kunci sukses dalam komunikasi global.”

Manakah simpulan yang paling tepat berdasarkan paragraf tersebut?

A. Globalisasi tidak mempengaruhi komunikasi antarbudaya.
B. Komunikasi global tidak memerlukan pemahaman budaya.
C. Adaptasi budaya sangat penting untuk mengatasi tantangan komunikasi antarbudaya di era globalisasi.
D. Penyebaran informasi tidak terjadi lintas batas negara.
E. Era globalisasi mempersulit penyebaran informasi.

Jawaban: C

Pembahasan:
Paragraf menekankan pentingnya adaptasi budaya sebagai solusi atas tantangan komunikasi antarbudaya yang muncul akibat globalisasi, sehingga simpulan paling tepat adalah C.

Soal Nomor 6
Seorang jurnalis menulis laporan tentang konflik sosial yang terjadi di sebuah daerah. Dalam laporannya, ia menggunakan bahasa yang netral dan menghindari penggunaan kata-kata yang dapat memicu emosi pembaca.

Apa alasan utama jurnalis tersebut memilih gaya bahasa seperti itu?

A. Agar laporannya terlihat panjang dan rumit.
B. Untuk menjaga objektivitas dan menghindari bias dalam pemberitaan.
C. Karena jurnalis tidak memahami bahasa yang persuasif.
D. Agar pembaca merasa bosan dan tidak tertarik membaca.
E. Supaya isi laporan tampak lebih kontroversial dan menarik perhatian.

Jawaban: B

Pembahasan:
Dalam jurnalistik, menjaga objektivitas sangat penting agar berita disampaikan secara adil tanpa mempengaruhi opini pembaca secara emosional. Oleh karena itu, penggunaan bahasa netral bertujuan menghindari bias.

Soal Nomor 7
Dalam sebuah survei media, hasilnya menunjukkan bahwa audiens muda lebih suka konten visual seperti video dan gambar dibandingkan teks panjang. Berdasarkan data ini, strategi komunikasi mana yang paling efektif untuk menjangkau audiens muda?

A. Memproduksi artikel panjang tanpa gambar.
B. Menggunakan lebih banyak konten visual yang menarik dan interaktif.
C. Menyebarkan informasi hanya melalui surat kabar cetak.
D. Menghindari penggunaan teknologi digital dalam kampanye.
E. Fokus pada siaran radio dan berita televisi saja.

Jawaban: B

Pembahasan:
Audiens muda cenderung lebih tertarik pada konten visual dan interaktif, sehingga strategi yang paling efektif adalah menggunakan media visual untuk menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan.

Soal Nomor 8
Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa penggunaan bahasa yang terlalu teknis dalam komunikasi publik menyebabkan kebingungan dan menurunnya tingkat pemahaman masyarakat.

Apa saran terbaik untuk meningkatkan efektivitas komunikasi berdasarkan temuan tersebut?

A. Menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti oleh khalayak umum.
B. Menambahkan lebih banyak istilah teknis untuk menunjukkan keahlian.
C. Mengurangi jumlah komunikasi agar tidak membingungkan masyarakat.
D. Mengabaikan kebutuhan audiens dalam penyusunan pesan.
E. Memperpanjang durasi komunikasi dengan banyak detail teknis.

Jawaban: A

Pembahasan:
Untuk meningkatkan pemahaman, penting menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh target audiens sehingga pesan dapat tersampaikan dengan efektif.

Soal Nomor 9
Perhatikan grafik berikut (asumsikan ada grafik persentase penggunaan media sosial di berbagai kelompok usia).

Jika grafik menunjukkan peningkatan penggunaan media sosial pada usia 18-25 tahun, apa implikasi utama bagi pengiklan yang ingin menjangkau kelompok usia ini?

A. Media sosial bukan platform yang efektif untuk audiens muda.
B. Pengiklan harus fokus pada media cetak untuk menjangkau audiens muda.
C. Media sosial merupakan platform utama yang harus dimanfaatkan untuk kampanye pemasaran ke usia 18-25 tahun.
D. Audiens usia 18-25 tahun tidak tertarik dengan iklan digital.
E. Pengiklan harus menghindari penggunaan media sosial sama sekali.

Jawaban: C

Pembahasan:
Data menunjukkan media sosial sangat populer di kalangan usia muda, sehingga pengiklan harus memanfaatkan platform ini untuk menjangkau target audiens tersebut secara efektif.

Soal Nomor 10
Dalam konteks komunikasi antarbudaya, seorang komunikator menghadapi kesulitan memahami norma sosial di negara lain yang berbeda dengan budaya asalnya.

Strategi manakah yang paling tepat agar komunikasi berjalan efektif?

A. Mengabaikan perbedaan budaya dan menerapkan cara komunikasi sendiri.
B. Mempelajari dan menghormati norma serta kebiasaan budaya lain.
C. Memaksa pihak lain mengikuti norma budaya asal komunikator.
D. Menghindari komunikasi dengan budaya yang berbeda.
E. Menggunakan bahasa tubuh yang sama tanpa menyesuaikan konteks budaya.

Jawaban: B

Pembahasan:
Menghormati dan memahami norma budaya lain adalah kunci keberhasilan komunikasi antarbudaya agar pesan dapat diterima dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Soal Nomor 11
Seorang praktisi hubungan masyarakat (public relations) sedang menyusun strategi komunikasi untuk merespons krisis perusahaan yang sedang viral di media sosial.

Langkah apa yang paling tepat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan membangun kembali kepercayaan publik?

A. Mengabaikan komentar negatif di media sosial.
B. Segera mengeluarkan pernyataan resmi yang transparan dan jujur.
C. Membalas komentar negatif dengan komentar yang sama kerasnya.
D. Menyembunyikan informasi hingga masalah selesai.
E. Menghapus semua konten negatif tanpa klarifikasi.

Jawaban: B

Pembahasan:
Dalam krisis komunikasi, transparansi dan kejujuran sangat penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan mengurangi spekulasi negatif.

Soal Nomor 12
Seorang mahasiswa ilmu komunikasi diminta menganalisis sebuah artikel opini yang mengandung bias tersembunyi.

Bagaimana cara terbaik untuk mengidentifikasi bias dalam teks tersebut?

A. Fokus pada fakta yang disajikan tanpa melihat gaya bahasa.
B. Membaca secara kritis, memperhatikan pilihan kata dan sudut pandang penulis.
C. Mengabaikan opini dan hanya memperhatikan data statistik.
D. Menerima semua informasi tanpa mempertanyakan.
E. Menyimpulkan bahwa semua opini selalu objektif.

Jawaban: B

Pembahasan:
Mengidentifikasi bias membutuhkan kemampuan membaca kritis dengan memperhatikan bahasa dan sudut pandang untuk memahami potensi subjektivitas.

Soal Nomor 13
Dalam studi media, ditemukan bahwa framing suatu berita dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap isu tertentu.

Apa yang dimaksud dengan framing dalam konteks komunikasi?

A. Proses memilih dan menonjolkan aspek tertentu dari suatu berita agar membentuk interpretasi tertentu.
B. Menghilangkan semua opini dalam pemberitaan.
C. Menyajikan berita secara netral tanpa sudut pandang.
D. Menyensor informasi yang tidak sesuai dengan pandangan media.
E. Menyebarkan berita palsu untuk mengelabui publik.

Jawaban: A

Pembahasan:
Framing adalah teknik media untuk menyoroti aspek tertentu dari berita agar membentuk bagaimana audiens memaknai informasi tersebut.

Soal Nomor 14
Seorang pengiklan ingin menciptakan kampanye yang efektif dengan menggunakan teori komunikasi interpersonal.

Teori komunikasi mana yang paling tepat digunakan untuk meningkatkan hubungan personal antara merek dan konsumen?

A. Teori agenda setting.
B. Teori spiral keheningan.
C. Teori pertukaran sosial.
D. Teori gatekeeping.
E. Teori framing.

Jawaban: C

Pembahasan:
Teori pertukaran sosial menekankan pentingnya interaksi yang saling menguntungkan, cocok untuk membangun hubungan positif antara merek dan konsumen.

Soal Nomor 15
Dalam konteks komunikasi massa, bagaimana teknologi digital mengubah cara penyebaran informasi dibandingkan media tradisional?

A. Informasi tersebar lebih lambat dan terbatas.
B. Informasi dapat tersebar secara cepat dan luas dengan partisipasi aktif pengguna.
C. Teknologi digital menghilangkan kebutuhan media cetak.
D. Pengguna media digital hanya menjadi konsumen pasif.
E. Tidak ada perubahan signifikan dalam cara penyebaran informasi.

Jawaban: B

Pembahasan:
Teknologi digital memungkinkan penyebaran informasi yang cepat dan luas dengan interaksi dua arah, berbeda dengan media tradisional yang cenderung satu arah.

Soal Nomor 16
Dalam analisis wacana sebuah iklan, ditemukan bahwa penggunaan simbol dan warna tertentu secara tidak langsung membentuk persepsi positif terhadap produk.

Apa peran semiotika dalam komunikasi iklan tersebut?

A. Menghilangkan pesan tersembunyi dalam iklan.
B. Mengkaji tanda-tanda dan simbol yang digunakan untuk menciptakan makna.
C. Menentukan harga produk berdasarkan iklan.
D. Mengganti warna iklan agar lebih menarik.
E. Menyederhanakan bahasa iklan agar mudah dipahami.

Jawaban: B

Pembahasan:
Semiotika mempelajari tanda dan simbol dalam komunikasi untuk memahami bagaimana makna dibentuk dan diterima oleh audiens.

Soal Nomor 17
Seorang jurnalis menerima informasi dari sumber yang belum terverifikasi dan langsung mempublikasikannya.

Apa risiko terbesar dari tindakan tersebut dalam konteks etika jurnalistik?

A. Mendapatkan penghargaan dari sumber.
B. Menyebarkan informasi yang tidak akurat dan merusak kredibilitas media.
C. Menambah jumlah pembaca.
D. Mempercepat proses produksi berita.
E. Meningkatkan popularitas jurnalis.

Jawaban: B

Pembahasan:
Mempublikasikan informasi tanpa verifikasi dapat menimbulkan berita palsu yang merugikan publik dan merusak reputasi media.

Soal Nomor 18
Dalam konteks komunikasi organisasi, apa fungsi utama dari komunikasi internal?

A. Menyampaikan pesan kepada masyarakat umum.
B. Meningkatkan koordinasi, motivasi, dan kerja sama antar anggota organisasi.
C. Mengiklankan produk di luar organisasi.
D. Mengabaikan masalah antarpegawai.
E. Mengatur anggaran perusahaan.

Jawaban: B

Pembahasan:
Komunikasi internal bertujuan untuk memastikan anggota organisasi saling memahami, termotivasi, dan bekerja sama dengan baik.

Soal Nomor 19
Seorang analis media mengamati pola konsumsi media di kalangan remaja. Ia menemukan bahwa media sosial lebih dipilih daripada media tradisional karena interaktivitasnya.

Apa konsep komunikasi yang paling tepat menjelaskan fenomena ini?

A. Two-step flow theory.
B. Uses and gratifications theory.
C. Agenda setting theory.
D. Cultivation theory.
E. Spiral of silence theory.

Jawaban: B

Pembahasan:
Uses and gratifications theory menjelaskan bagaimana audiens aktif memilih media sesuai kebutuhan dan keinginan mereka, seperti interaktivitas di media sosial.

Soal Nomor 20
Dalam penelitian komunikasi, data kuantitatif dan kualitatif sering digunakan secara bersamaan.

Apa keuntungan utama penggunaan metode campuran (mixed methods) dalam riset komunikasi?

A. Mengurangi biaya penelitian.
B. Memberikan gambaran yang lebih lengkap dan mendalam tentang fenomena yang diteliti.
C. Mempercepat proses pengumpulan data.
D. Menghindari analisis data yang rumit.
E. Menggantikan metode kualitatif sepenuhnya.

Jawaban: B

Pembahasan:
Metode campuran menggabungkan kekuatan data kuantitatif dan kualitatif untuk analisis yang lebih holistik dan valid.

Dapatkan Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi Lengkap dan Pembahasan Terperinci

Dapatkan Soal Tes Masuk Jurusan Ilmu Komunikasi Lengkap dan Pembahasan Terperinci

Ingin latihan soal lebih banyak dengan pembahasan lengkap untuk mempersiapkan tes masuk jurusan Ilmu Komunikasi? Kunjungi utbk.or.id sekarang juga dan akses ribuan soal serta materi pendukung yang akan membantu meraih hasil terbaik.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Kategori