130+ Soal Tes Masuk Jurusan Farmasi 2025 + Pembahasan

130-Soal-Tes-Masuk-Jurusan-Farmasi-2025-Pembahasan

Jurusan Farmasi menjadi salah satu pilihan populer bagi calon mahasiswa yang tertarik pada bidang kesehatan, kimia, dan pengembangan obat. Persaingan untuk masuk ke jurusan ini cukup ketat karena farmasis memiliki peran krusial dalam dunia medis dan industri farmasi. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar bisa menghadapi seleksi dengan percaya diri.

Dalam artikel ini, kami telah mengumpulkan lebih dari 130 soal tes masuk Jurusan Farmasi lengkap dengan pembahasannya. Sebelum itu, kita akan mengenal lebih dalam tentang farmasi, cakupan ilmunya, serta prospek karier bagi lulusannya.

Apa itu Farmasi?

Apa itu Farmasi?

Farmasi adalah cabang ilmu kesehatan yang berfokus pada penelitian, pengembangan, produksi, distribusi, serta penggunaan obat-obatan untuk tujuan medis. Studi di bidang ini mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti kimia farmasi, farmakologi, farmakokinetik, farmasetika, serta teknologi formulasi obat. Mahasiswa farmasi akan mempelajari bagaimana suatu obat bekerja di dalam tubuh, proses pembuatannya, serta cara memastikan penggunaannya yang aman dan efektif bagi pasien.

Jurusan Farmasi menarik bagi banyak calon mahasiswa, terutama mereka yang memiliki minat dalam ilmu kimia dan kesehatan. Selain itu, farmasis memainkan peran penting dalam dunia medis, mulai dari meracik dan mengembangkan obat hingga memberikan edukasi kepada pasien terkait penggunaan obat yang tepat. Keahlian dalam bidang ini sangat dibutuhkan di berbagai sektor, termasuk rumah sakit, industri farmasi, dan laboratorium penelitian.

Prospek karir bagi lulusan Farmasi sangat luas. Mereka dapat bekerja sebagai apoteker di apotek atau rumah sakit, menjadi analis dan peneliti dalam industri farmasi, atau berkontribusi dalam regulasi obat di lembaga pemerintahan. Selain itu, lulusan juga memiliki peluang untuk mengembangkan bisnis sendiri di bidang farmasi atau melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi untuk menjadi spesialis farmasi klinis atau farmakolog.

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Farmasi

Kisi-Kisi Soal Tes Masuk Jurusan Farmasi

Berikut ini adalah gambaran materi yang sering muncul dalam tes masuk Jurusan Farmasi. Ujian ini umumnya mencakup biologi, kimia, fisika, dan matematika, yang berkaitan erat dengan dunia farmasi. Dengan memahami kisi-kisi soal, Anda bisa lebih fokus dalam belajar dan meningkatkan peluang lolos seleksi.

  • Biologi dan Anatomi Fisiologi
    Menguji pemahaman tentang struktur dan fungsi tubuh manusia, mikrobiologi dasar, serta mekanisme kerja organ dalam kaitannya dengan obat dan metabolisme.

  • Kimia Dasar dan Kimia Organik
    Menilai pemahaman tentang reaksi kimia, senyawa organik, sifat-sifat larutan, dan konsep dasar yang digunakan dalam sintesis serta formulasi obat.

  • Fisika Farmasi
    Menguji konsep dasar fisika yang berhubungan dengan farmasi, seperti tekanan, difusi, kelarutan, serta sifat fisik bahan obat dan sediaan farmasi.

  • Matematika dan Statistika Dasar
    Mengukur kemampuan dalam perhitungan dosis obat, pengenceran larutan, konversi satuan, serta analisis data farmasi secara statistik.

  • Dasar-Dasar Farmasi dan Kesehatan
    Menilai pemahaman awal tentang farmakologi, farmakokinetika, serta prinsip dasar dalam formulasi dan pembuatan obat.

Contoh Soal Tes Masuk Jurusan Farmasi dan Pembahasannya

Memasuki jurusan Farmasi memerlukan pemahaman yang baik tentang berbagai konsep sains yang relevan. Agar lebih siap menghadapi tes seleksi, berikut ini adalah kumpulan contoh soal tes masuk Jurusan Farmasi beserta pembahasannya.

1. Sistem pencernaan manusia memiliki berbagai organ dengan fungsi yang berbeda-beda. Salah satu organ penting dalam sistem ini adalah lambung. Lambung memiliki beberapa lapisan otot yang membantu proses pencernaan mekanik dan kimiawi. Selain memecah makanan secara fisik, lambung juga memecah molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil melalui enzim pencernaan. Salah satu fungsi utama lambung adalah memecah protein menjadi peptida melalui enzim yang disekresikan oleh dinding lambung. Enzim ini diaktifkan oleh lingkungan asam yang diciptakan oleh asam klorida (HCl). Berdasarkan uraian tersebut, enzim yang berperan dalam proses pencernaan protein di lambung adalah…

A. Amilase
B. Lipase
C. Pepsin
D. Tripsin
E. Maltase

Jawaban: C. Pepsin

Pembahasan: Enzim pepsin adalah enzim utama yang memecah protein menjadi peptida di lambung. Pepsin dihasilkan dalam bentuk pepsinogen yang tidak aktif, kemudian diaktifkan menjadi pepsin oleh asam klorida (HCl) yang ada di lambung. Sementara itu, amilase memecah karbohidrat, lipase memecah lemak, tripsin bekerja di usus halus, dan maltase memecah maltosa menjadi glukosa.

2. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri. Jantung memiliki empat ruang yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Proses sirkulasi darah melibatkan darah yang mengandung oksigen dan karbon dioksida. Darah yang berasal dari paru-paru dan kaya akan oksigen kembali ke jantung melalui pembuluh darah tertentu untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju jantung adalah…

A. Arteri pulmonalis
B. Vena pulmonalis
C. Aorta
D. Vena cava superior
E. Arteri koronaria

Jawaban: B. Vena pulmonalis

Pembahasan: Vena pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri jantung. Sebaliknya, arteri pulmonalis membawa darah yang miskin oksigen dari jantung ke paru-paru. Aorta mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, vena cava membawa darah dari tubuh kembali ke jantung, dan arteri koronaria menyuplai darah ke otot jantung.

3. Sistem ekskresi manusia melibatkan organ-organ seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal memiliki peran utama dalam menyaring darah untuk membuang limbah metabolisme, kelebihan garam, dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Proses penyaringan darah berlangsung di dalam struktur khusus yang terdapat di ginjal. Unit terkecil fungsional di dalam ginjal yang bertanggung jawab atas proses filtrasi adalah…

A. Glomerulus
B. Nefron
C. Tubulus distal
D. Henle
E. Kapsula Bowman

Jawaban: B. Nefron

Pembahasan: Nefron adalah unit fungsional terkecil di ginjal yang melakukan proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Setiap ginjal mengandung sekitar satu juta nefron. Glomerulus adalah bagian dari nefron yang melakukan filtrasi awal, tubulus distal berperan dalam reabsorpsi dan sekresi akhir, dan lengkung Henle membantu konsentrasi urine.

4. Sistem saraf manusia memiliki peran penting dalam mengatur berbagai aktivitas tubuh, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Salah satu bagian otak yang berfungsi mengatur keseimbangan tubuh, koordinasi gerakan, dan posisi tubuh di ruang tiga dimensi adalah…

A. Medula oblongata
B. Hipotalamus
C. Serebelum
D. Serebrum
E. Pons

Jawaban: C. Serebelum

Pembahasan: Serebelum (otak kecil) bertanggung jawab atas koordinasi gerakan, keseimbangan tubuh, dan kontrol otot halus. Medula oblongata mengatur fungsi vital seperti pernapasan dan detak jantung, hipotalamus mengatur homeostasis, serebrum bertanggung jawab atas fungsi kognitif, dan pons berperan dalam transmisi sinyal di antara bagian otak.

5. Dalam proses metabolisme tubuh, hati memiliki banyak fungsi penting, termasuk dalam sintesis protein plasma, penyimpanan glikogen, dan detoksifikasi zat beracun. Salah satu enzim yang dihasilkan hati untuk menguraikan alkohol menjadi zat yang lebih mudah diekskresikan melalui ginjal adalah…

A. Lipase
B. Amilase
C. Katalase
D. Alkohol dehidrogenase
E. Tripsin

Jawaban: D. Alkohol dehidrogenase

Pembahasan: Alkohol dehidrogenase adalah enzim yang dihasilkan di hati untuk menguraikan alkohol menjadi asetaldehida, yang kemudian diubah menjadi asam asetat dan diekskresikan. Lipase memecah lemak, amilase memecah karbohidrat, katalase menguraikan hidrogen peroksida, dan tripsin memecah protein di usus halus.

6. Antibiotik adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh manusia. Mekanisme kerja antibiotik bervariasi, termasuk mengganggu sintesis dinding sel, menghambat sintesis protein, atau merusak DNA bakteri. Salah satu jenis antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan bakteri kehilangan bentuk dan akhirnya mati, adalah…

A. Tetrasiklin
B. Rifampisin
C. Penisilin
D. Kloramfenikol
E. Siprofloksasin

Jawaban: C. Penisilin

Pembahasan: Penisilin bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan, komponen utama dinding sel bakteri. Ini menyebabkan dinding sel menjadi lemah dan bakteri mengalami lisis. Tetrasiklin menghambat sintesis protein, rifampisin menghambat sintesis RNA, kloramfenikol juga menghambat sintesis protein, dan siprofloksasin menghambat replikasi DNA bakteri.

7. Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan transfer elektron antara dua zat. Dalam proses ini, terjadi oksidasi (pelepasan elektron) dan reduksi (penerimaan elektron). Salah satu contoh reaksi redoks terjadi ketika logam magnesium direaksikan dengan asam klorida (HCl) membentuk gas hidrogen dan larutan magnesium klorida (MgCl₂). Berdasarkan reaksi tersebut, peran magnesium dalam reaksi ini adalah…

A. Sebagai reduktor karena mengalami reduksi
B. Sebagai oksidator karena mengalami reduksi
C. Sebagai reduktor karena mengalami oksidasi
D. Sebagai oksidator karena mengalami oksidasi
E. Sebagai katalis dalam reaksi tersebut

Jawaban: C. Sebagai reduktor karena mengalami oksidasi

Pembahasan: Magnesium (Mg) bertindak sebagai reduktor karena melepaskan elektron (teroksidasi) menjadi ion Mg²⁺. Dalam reaksi ini, H⁺ dari HCl mengalami reduksi menjadi gas hidrogen (H₂).

8. Dalam kimia organik, gugus fungsi adalah kelompok atom yang menentukan sifat fisika dan kimia suatu senyawa organik. Salah satu gugus fungsi penting adalah gugus karbonil (-C=O) yang terdapat dalam berbagai senyawa organik. Senyawa berikut yang memiliki gugus karbonil adalah…

A. Alkohol
B. Alkena
C. Aldehida
D. Eter
E. Amina

Jawaban: C. Aldehida

Pembahasan: Aldehida memiliki gugus karbonil (-C=O) yang terikat pada atom hidrogen di ujung rantai karbon. Alkohol memiliki gugus hidroksil (-OH), alkena memiliki ikatan rangkap C=C, eter memiliki ikatan C-O-C, dan amina memiliki gugus -NH₂.

9. Larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH relatif konstan meskipun ditambahkan asam atau basa dalam jumlah kecil. Salah satu contoh larutan buffer penting dalam tubuh manusia adalah buffer karbonat yang berfungsi menjaga pH darah tetap stabil. Komponen utama penyusun sistem buffer karbonat di dalam tubuh manusia adalah…

A. NH₃ dan NH₄Cl
B. CH₃COOH dan CH₃COONa
C. H₂CO₃ dan HCO₃⁻
D. HCl dan NaCl
E. H₂SO₄ dan SO₄²⁻

Jawaban: C. H₂CO₃ dan HCO₃⁻

Pembahasan: Sistem buffer karbonat terdiri dari asam lemah (H₂CO₃) dan basa konjugatnya (HCO₃⁻), yang berfungsi menjaga pH darah di sekitar 7,4. Sistem ini membantu menetralkan kelebihan asam atau basa dalam tubuh.

10. Reaksi substitusi nukleofilik adalah jenis reaksi yang umum terjadi pada senyawa organik terutama alkil halida. Dalam reaksi ini, nukleofil menggantikan gugus pergi (leaving group) pada karbon. Diantara senyawa berikut, manakah yang paling mudah mengalami reaksi substitusi nukleofilik?

A. CH₃Cl
B. CH₃-CH₂-Cl
C. (CH₃)₃C-Cl
D. CH₂=CH-Cl
E. C₆H₅Cl

Jawaban: C. (CH₃)₃C-Cl

Pembahasan: Senyawa (CH₃)₃C-Cl (tert-butil klorida) paling mudah mengalami substitusi nukleofilik melalui mekanisme SN1 karena karbon tersier sangat stabil sebagai karbokation intermediet.

11. Dalam sintesis obat, reaksi esterifikasi sering digunakan untuk membentuk ester dari asam karboksilat dan alkohol. Salah satu reaksi esterifikasi yang terkenal adalah reaksi Fischer. Jika asam asetat direaksikan dengan etanol dalam kondisi asam, maka produk utama yang dihasilkan adalah…

A. Asetaldehida
B. Asam etanoat
C. Etil asetat
D. Etanol
E. Aseton

Jawaban: C. Etil asetat

Pembahasan: Reaksi antara asam asetat (CH₃COOH) dan etanol (CH₃CH₂OH) dalam kondisi asam menghasilkan etil asetat (CH₃COOCH₂CH₃) dan air melalui reaksi esterifikasi Fischer.

12. Sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut, bukan jenisnya. Salah satu sifat koligatif yang penting dalam farmasi adalah penurunan titik beku larutan. Jika 1 mol urea (non-elektrolit) dilarutkan dalam 1 kg air, maka titik beku air akan menurun. Jika NaCl (elektrolit kuat) dengan konsentrasi yang sama dilarutkan dalam air, penurunan titik beku yang terjadi akan…

A. Sama besar dengan urea
B. Lebih kecil dari urea
C. Dua kali lipat dari urea
D. Tiga kali lipat dari urea
E. Tidak mengalami perubahan

Jawaban: C. Dua kali lipat dari urea

Pembahasan: NaCl terdisosiasi menjadi dua ion (Na⁺ dan Cl⁻), sehingga jumlah partikel menjadi dua kali lipat dibandingkan urea yang tidak terdisosiasi. Penurunan titik beku sebanding dengan jumlah partikel terlarut, maka larutan NaCl menyebabkan penurunan dua kali lebih besar dibandingkan urea.

13. Pada hukum gas ideal, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu pada volume yang tetap. Dalam hal ini, jika suhu gas dinaikkan, maka tekanan gas akan meningkat. Pernyataan tersebut adalah bagian dari hukum yang ditemukan oleh…

A. Boyle, yang menghubungkan tekanan dengan volume gas
B. Charles, yang menghubungkan volume gas dengan suhu
C. Gay-Lussac, yang menghubungkan tekanan gas dengan suhu pada volume tetap
D. Avogadro, yang menghubungkan volume gas dengan jumlah molekul
E. Dalton, yang menghubungkan tekanan total dengan tekanan parsial gas-gas penyusun

Jawaban: C. Gay-Lussac, yang menghubungkan tekanan gas dengan suhu pada volume tetap

Pembahasan: Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa pada volume yang tetap, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu dalam Kelvin. Ini menjelaskan mengapa tekanan gas akan meningkat jika suhu dinaikkan.

14. Difusi adalah proses perpindahan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Proses ini sangat penting dalam dunia farmasi, terutama dalam mekanisme pelepasan obat dari sediaan farmasi. Proses difusi biasanya dipengaruhi oleh…

A. Ukuran partikel obat, yang semakin kecil akan semakin cepat melakukan difusi
B. pH larutan, yang tidak mempengaruhi laju difusi obat
C. Kerapatan obat, yang hanya mempengaruhi kelarutan dalam air
D. Suhu, yang tidak berpengaruh pada kecepatan difusi
E. Kecepatan pengadukan, yang hanya relevan dalam proses pembuatan tablet

Jawaban: A. Ukuran partikel obat, yang semakin kecil akan semakin cepat melakukan difusi

Pembahasan: Semakin kecil ukuran partikel obat, semakin cepat molekul obat dapat berdifusi. Partikel yang lebih kecil memiliki luas permukaan lebih besar, yang mempercepat proses difusi ke dalam pelarut atau jaringan.

15. Kelarutan obat dalam suatu pelarut dipengaruhi oleh beberapa faktor fisik dan kimiawi. Salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kelarutan obat adalah…

A. Massa molekul obat, di mana semakin besar massa molekul semakin mudah obat larut
B. Keasaman atau pH larutan, yang dapat mempengaruhi derajat ionisasi obat dan kelarutannya
C. Titik leleh pelarut, yang berhubungan dengan suhu, namun tidak mempengaruhi kelarutan obat
D. Warna larutan obat, yang tidak ada hubungannya dengan kelarutan obat
E. Volume larutan, yang tidak mempengaruhi kelarutan obat asalkan konsentrasi tetap

Jawaban: B. Keasaman atau pH larutan, yang dapat mempengaruhi derajat ionisasi obat dan kelarutannya

Pembahasan: Kelarutan obat sering kali dipengaruhi oleh pH larutan karena banyak obat yang kelarutannya bergantung pada apakah obat tersebut terionisasi atau tidak. Obat yang lebih terionisasi akan lebih mudah larut dalam pelarut tertentu.

16. Tingkat kelarutan obat dalam air dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi, termasuk perubahan pH. Obat yang memiliki kelarutan lebih baik pada kondisi pH tertentu cenderung memiliki efek yang lebih cepat saat diserap dalam tubuh. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan obat dalam pelarut adalah…

A. pH larutan yang dapat mengubah obat menjadi bentuk terionisasi yang lebih mudah larut
B. Kecepatan pengadukan larutan yang meningkatkan kelarutan
C. Warna larutan yang mempengaruhi kecepatan kelarutan obat
D. Titik didih pelarut yang mempengaruhi suhu kelarutan obat
E. Volume larutan yang tidak berpengaruh pada kelarutan jika jumlah obat tetap sama

Jawaban: A. pH larutan yang dapat mengubah obat menjadi bentuk terionisasi yang lebih mudah larut

Pembahasan: pH larutan sangat penting dalam kelarutan obat karena banyak obat yang lebih larut ketika berada dalam bentuk terionisasi. Bentuk terionisasi ini lebih mudah berinteraksi dengan pelarut, meningkatkan kelarutan.

17. Ketika obat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan, kelarutannya sangat mempengaruhi tingkat penyerapan obat tersebut. Sifat fisik obat yang sangat mempengaruhi proses penyerapan tersebut adalah…

A. Kelarutan obat, yang menentukan seberapa cepat obat dapat diserap dalam darah
B. Warna obat, yang tidak berpengaruh pada penyerapan
C. Titik leleh obat, yang hanya berpengaruh pada kestabilan obat dalam suhu tinggi
D. Kepadatan obat, yang tidak mempengaruhi kecepatan penyerapan
E. Keasaman obat, yang tidak mempengaruhi kelarutan dan penyerapan

Jawaban: A. Kelarutan obat, yang menentukan seberapa cepat obat dapat diserap dalam darah

Pembahasan: Kelarutan obat sangat penting dalam penyerapan obat karena obat yang lebih larut akan lebih mudah diserap ke dalam aliran darah melalui saluran pencernaan, meningkatkan efektivitas terapi.

18. Pada proses difusi obat melalui membran sel tubuh, prinsip tekanan sangat berperan dalam menentukan laju difusi. Laju difusi obat dapat dipengaruhi oleh…

A. Perbedaan konsentrasi obat di dua sisi membran, yang mempengaruhi gradien konsentrasi
B. Kecepatan pengadukan, yang tidak berhubungan dengan difusi melalui membran
C. Suhu tubuh yang tidak mempengaruhi laju difusi obat
D. Ukuran partikel obat yang tidak mempengaruhi difusi
E. Warna obat yang hanya berhubungan dengan visualisasi sediaan obat

Jawaban: A. Perbedaan konsentrasi obat di dua sisi membran, yang mempengaruhi gradien konsentrasi

Pembahasan: Difusi obat melalui membran sel dipengaruhi oleh gradien konsentrasi antara kedua sisi membran. Semakin besar perbedaan konsentrasi antara sisi luar dan sisi dalam membran, semakin cepat laju difusi obat.

19. Seorang apoteker diminta untuk membuat 200 mL larutan 10% dari larutan stok yang memiliki konsentrasi 50%. Jika ia hanya memiliki larutan 50%, berapa banyak larutan 50% yang perlu ia ambil dan berapa banyak air yang perlu ditambahkan?

A. 40 mL larutan 50% dan 160 mL air
B. 50 mL larutan 50% dan 150 mL air
C. 60 mL larutan 50% dan 140 mL air
D. 80 mL larutan 50% dan 120 mL air
E. 100 mL larutan 50% dan 100 mL air

Jawaban: B. 50 mL larutan 50% dan 150 mL air

Pembahasan: Untuk menghasilkan larutan 10% dari larutan 50%, apoteker perlu mencampurkan larutan 50% dengan air. Dengan volume akhir 200 mL dan konsentrasi yang diinginkan 10%, apoteker perlu menggunakan 50 mL larutan 50% dan menambahkan 150 mL air untuk mencapai konsentrasi yang diinginkan.

20. Seorang farmasis ingin menghitung dosis obat untuk pasien berdasarkan berat badan. Jika dosis yang dianjurkan adalah 5 mg per kg berat badan, berapa dosis yang harus diberikan kepada pasien yang memiliki berat badan 70 kg?

A. 200 mg
B. 250 mg
C. 300 mg
D. 350 mg
E. 400 mg

Jawaban: D. 350 mg

Pembahasan: Dosis obat yang dianjurkan adalah 5 mg per kg berat badan. Jadi, untuk pasien dengan berat badan 70 kg, dosis yang diperlukan adalah 5 mg × 70 kg = 350 mg.

Lulus Masuk Farmasi 2025!

Lulus Masuk Farmasi 2025!

Persiapkan diri menghadapi seleksi masuk jurusan Farmasi 2025 dengan mengerjakan 130+ soal lengkap beserta pembahasan yang dirancang untuk membantu memahami pola soal, meningkatkan kemampuan, dan memperbesar peluang lolos seleksi. Kunjungi utbk.or.id untuk mendapatkan informasi lebih lengkap serta kumpulan soal terbaru lainnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
X
Kategori